Libero.id - Memang dahulu formasi 4-4-2 adalah formasi favorit para manajer, namun kini perlahan tapi pasti, formasi tersebut sudah mulai ditinggalkan. Alasannya, karena permainan yang kian dinamis juga membutuhkan formasi yang dinamis, tidak bisa mengandalkan umpan silang serta kreativitas para penyerangnya.
Kendati begitu, harus diakui bahwa duet penyerang di depan adalah bentuk yang sempurna untuk membuat pertahanan lawan kewalahan, selain itu bentuk dua penyerang di depan seakan menuntut dua orang pemain untuk memamerkan skill, kualitas kontrol bola serta kemampuan mencetak gol ke gawang lawan, sehinga sangat wajar bila duet penyerang banyak dirindukan saat ini meski formasinya sudah usang karena tetap saja salah satu tujuan dari sepak bola adalah entertain.
Dilansir dari sportskeeda.com, ada setidaknya 10 duet penyerang terbaik sepanjang masa, siapa saja mereka? berikut ulasannya:
10.Andy Cole & Dwight Yorke (Manchester United)
Andy Cole dan Dwight Yorke adalah pasangan penyerang yang berperan penting dalam permainan Sir Alex Ferguson selama 25 tahun lebih menukangi United. Mereka secara luas dianggap sebagai salah satu kemitraan paling tangguh sepanjang masa di Liga Premier, Andy Cole dan Dwight Yorke memainkan peran penting dalam musim kemenangan treble Manchester United pada tahun 1999. Duo ini mencetak 53 gol yang mengesankan di semua kompetisi dan tampil luar biasa di Liga Premier.
Baik Yorke maupun Cole, saling memberikan yang terbaik dan mencetak gol krusial untuk Manchester United melawan beberapa tim terbaik dunia saat itu. Sinergi antara kedua penyerang tersebut membuat Manchester United menjadi kekuatan serangan balik yang paling mematikan dan menjadikan tim 1998/99 itu salah satu tim Liga Inggris terbaik dalam sejarah.
9. Marco van Basten & Ruud Gullit (AC Milan, Belanda)
Serie A telah banyak mencetak penyerang hebat, salah satunya Marco van Basten. Sang maestro Belanda mampu menampilkan momen-momen spektakuler di lapangan dan kemampuannya yang unik untuk menciptakan sejarah di lapangan membuatnya menjadi salah satu striker terhebat di masanya. Tentu saja Van Basten tidak melakukan semuanya sendirian, rekannya senegaranya, Ruud Gullit menompang Van Basten untuk tampil ‘meledak’.
Fleksibilitas dan keuletan Gullit di sepertiga akhir memberikan ancaman untuk pertahanan klub-klub Seria A dan Van Basten tinggal menyelesaikan tugasnya sebagai seorang goalscorer. Dengan Frank Rijkaard mendominasi lini tengah dan orang-orang seperti Franco Baresi dan Paolo Maldini membentuk tembok pertahanan yang sulit dijangkau, AC Milan asuhan Arrigo Sacchi memenangkan dua Piala Eropa dan dua Scudetto. Duo ini mencapai puncaknya pada tahun 1989, dengan AC Milan membanti Real Madrid dan Steaua Bucharest dalam perjalanan menjadi raja eropa.
On this very day, 1989: Arrigo Sacchi's Milan annihilate Real Madrid 5-0 at the San Siro, with five different scorers, Ruud Gullit just looking awesome, Carlo Ancelotti eyebrowing home from 30 yards and the fourth goal being described as "IL GOL! IL GOL CLAMOROSO DI VAN BASTEN!" pic.twitter.com/m4MmwkBz1l
— Adam Hurrey (@FootballCliches) April 19, 2018
8. Marcelo Salas & Ivan Zamorano (Chili)
Secara luas dianggap sebagai salah satu duet paling mematikan dalam sepak bola internasional. Secara generasi dan gaya bermain, sebenarnya Salas dan Zamorano adalah pemain yang berbeda, namun berkat itu pula mereka sukses menghasilkan serangkaian momen gemilang bagi tim nasional mereka.
Ivan Zamorano sudah menjadi anggota mapan tim nasional Chili ketika Marcelo Salas menerobos sistem pemuda negara itu pada tahun 1994. Duo Amerika Selatan ini memainkan peran penting dalam perjalanan Piala Dunia 1998, dimana dalam tahapan kualifikasi, Salas dan Zamorano membuat serangkaian momen yang tak terlupakan dan secara dramatis berangkat ke Prancis.
The immortals: Marcelo Salas and Iván Zamorano, a partnership that redefined Chilean football. https://t.co/eePWk4PRBR #Duology #ForzaLazio #HalaMadrid #RealMadrid #LaRoja pic.twitter.com/xS6p9mvHgk
— These Football Times (@thesefootytimes) August 27, 2018
7. Ferenc Puskas & Sandor Kocsis (Hongaria)
Jelas Puskas adalah pencetak gol yang luar biasa bahkan namanya diabadikan oleh FIFA dalam‘Puskas Award’, lalu bagaimana dengan Sandar Kocis ?
Sandor Kocsis mungkin tidak memiliki skill yang heabr seperti rekan senegaranya yang ajaib, tetapi hasilnya tetap brutal. Tim Hongaria tahun 1950-an adalah salah satu tim nasional terbaik yang pernah dibentuk dan kemitraan antara Puskas dan Kocsis membuat beberapa bek terbaik dalam sejarah merinding.
Kedua legenda Hongaria itu mengamuk di Piala Dunia 1954 dengan kemenangan 9-0 dan 8-3 masing-masing melawan Korea Selatan dan Jerman Barat. Kedua striker tersebut kemudian bermain untuk Real Madrid dan Barcelona serta secara luas dianggap sebagai pemain terhebat dalam sejarah Hongaria.
6.Gerd Muller & Uli Hoeness (Bayern Munich, Jerman)
Saat masih aktif bermain, Uli Hoeness dikenal sebagai salah satu pemain sayap tercepat pada masanya dan kecepatannya bekerja selaras dengan naluri mencetak gol Gerd Muller.
Kedua pemain Jerman itu menghabiskan hampir sepuluh tahun bersma Die Roten dan memenangkan tiga gelar liga dan tiga Piala Eropa dalam prosesnya. Kurang dari 10 musim, keduanya sukses mencetak 359 gol untuk klub dan negara, Gerd Muller dan Uli Hoeness juga memanfaatkan hubungan mereka yang sangat baik dan mengukir warisan unik dalam sejarah Bayern Muenchen.
5.Thierry Henry & Dennis Bergkamp (Arsenal)
Era keemasan Arsenal di awal tahun 2000-an ditandai oleh beberapa pemain terbaik dalam sejarah Liga Inggris. Prestasi spektakuler The Gunners di bawah Arsene Wenger ditandai dengan pencapaian sekelompok penyerang yang tangguh dan Thierry Henry serta Dennis Bergkamp adalah yang terbaik.
Ketika Thierry Henry bergabung dengan Arsenal sebagai striker luar biasa berusia 20 tahun, Dennis Bergkamp sudah menjadi legenda hidup di klub. Kebijakan rotasi Arsene Wenger membuat dua favorit penggemar itu meluangkan waktu untuk membangun hubungan yang efektif di lapangan.
Dennis Bergkamp tetap menjadi salah satu pemain paling kreatif dalam sejarah Liga Premier dan visi legendarisnya adalah ramuan sempurna untuk membantu kecepatan eksplosif Thierry Henry di lapangan. Pada tahun 2004 ketika The Gunners sukses memenangkan Liga Premier dengan predikat 'Invincibles', pria Belanda dan Prancis sangat beperan penting, selain itu mereka juga sukses memenangkan satu lagi gelar Liga Premier dan dua Piala FA.
A huge 75% of you picked Henry & Bergkamp ahead of Yorke & Cole as the PL's most fearsome strike force! #DeadlyDuos pic.twitter.com/CJZu40kxUH
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) November 7, 2013
4. Ian Rush & Kenny Dalglish (Liverpool)
Ian Rush dan Kenny Dalglish menjalin hubungan yang istimewa di Anfield di era 1980-an dan kini keduanya menjadi dongeng yang nyata untuk masyarakat Merseyside, tentu saja sangat menginspirasi.
Kenny Dalglish adalah titik tumpu kreatif dari sisi Bob Paisley dan kemampuan bawaannya untuk menciptakan keajaiban di sepertiga akhir menghasilkan yang terbaik dari Ian Rush. Dua pendukung Anfield memenangkan empat gelar liga dan dua Piala Eropa bersama Liverpool dan menjadikan klub Merseyside kekuatan kontinental yang tangguh. Rush dan Dalglish adalah dua penyerang paling berbahaya di era mereka dan menandai salah satu era paling gemilang di Liverpool.
Dalglish and Rush discuss working together on the pitch. Get your copy of ‘Kenny’ in store and online now. ?https://t.co/muA30h13lO pic.twitter.com/FY0qQ9awfG
— Liverpool FC Retail (@LFCRetail) December 29, 2017
3. Lionel Messi & Luis Suarez (Barcelona)
Sebenarnya duet Messi dan Suarez diawali dari trio M-S-N (Messi-Suarez-Neymar), namun karena bintang Brasil itu pindah ke Paris Saint-Germain, maka terpaksa Messi dan Suarez untuk melanjutkan tugas mereka. Kedua superstar itu menjalin kemitraan yang luar biasa di lapangan dan mendatangkan malapetaka di La Liga.
Secara total, Lionel Messi dan Luis Suarez telah menghasilkan 420 gol yang menakjubkan dalam enam tahun untuk Barcelona dan berbagi hubungan yang sangat baik, entah itu di dalam maupun di luar lapangan. Kini kedua orang Amerika Selatan itu menjadi rival karena El Pistolero bergabung dengan Atletico Madrid.
Top scorers in La Liga this season:
Leo Messi: 1⃣6⃣
Luis Suarez: 1⃣6⃣How different would things be if Barcelona had kept them together one more year? pic.twitter.com/dOOWrblcrk
— B/R Football (@brfootball) February 21, 2021
2.Pele & Garrincha (Brasil)
Pele dan Garrincha adalah dua pemain terhebat yang pernah menghiasi dunia sepak bola dan kehadiran mereka di tim bertabur bintang Brasil membuat Selecao hampir tak terkalahkan.
Pele dan Garrincha memainkan 40 pertandingan bersama timnas Selecao, dan selama keduanya turun, Brasil tidak pernah kalah dalam pertandingan. Kemampuan Pele yang tak tertandingi untuk menemukan celah guna mencetak gol ke gawang sering membayangi kaki Garrincha yang memukau mata para penonton. Dengan 44 gol dan dua Piala Dunia di antara mereka untuk Brasil, Pele dan Garrincha menjalin kemitraan yang tetap tak tertandingi di panggung internasional.
1. Alfredo Di Stefano & Ferenc Puskas (Real Madrid)
Era kejayaan Real Madrid di tahun 1950-an memang memiliki akar kontroversial, tetapi kualitas serangan hebat mereka tetap tidak perlu dipertanyakan lagi. Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas tetap menjadi dua pencetak gol paling produktif dalam sejarah dan kemitraan mereka memberi Real Madrid landasan yang mereka butuhkan untuk menjadi klub paling sukses di Eropa.
Kedua pemain legendaris ini bermain bersama selama enam tahun di Real Madrid serta mencetak 302 gol yang menakjubkan dalam prosesnya. Final Piala Eropa 1962 adalah saksi nyata saat Di Stefano dan Puskas menghancurkan Eintracht Frankfurt dengan skor 7-3. Di Stefano, khususnya, adalah maestro Real Madrid saat itu dan memenangkan lima Piala Eropa bersama Los Blancos. Kehadiran Ferenc Puskas di klub membawa yang terbaik dari legenda Argentina dan memberikan Real Madrid status elit yang mereka miliki saat ini.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini