Libero.id - Banyak yang menyebut uang memudahkan klub sepakbola untuk berkembang, dan itu pasti membantu dalam hal membeli pemain bagus. Tetapi pemilik klub terkaya, nyatanya tidak selalu yang paling sukses dalam hal prestasi sepakbola.

Manchester City nampaknya sangat agresif dalam perburuan gelar Liga Premier musim ini, buktinya adalah kesuksesannya memimpin klasemen dengan keunggulan 10 poin pada Februari ini.

Banyak yang akan mengatakan gelar juara sudah tak terhindarkan lagi bagi mereka, mengingat kekuatan belanja yang cukup besar masih dimiliki City musim ini, dan fakta bahwa mereka mampu mengalahkan rival gelar terakhir Liverpool musim panas lalu meskipun di tengah pandemi.

Tidak terlalu mengejutkan bagi kebanyakan orang untuk mengetahui bahwa pemilik City, Sheikh Mansour, adalah pemilik klub terkaya di dunia sepakbola.

Namun itu tidak membuktikan bahwa uang secara instan bisa memberi kesuksesan kepada klub yang dimiliki. Dibuktikan dengan daftar orang terkaya yang memiliki klub di bawah ini. Tak semuanya bisa membawa klub mereka menjadi kekuatan dominan.

10. Robert Kraft - New England Revolution, MLS - USD 6,9 miliar

9. Zhang Jindong - Inter, Serie A - USD 8 miliar

1. Sheikh Mansour- Manchester City, Liga Premier - USD 30 miliar (Rp 430 triliun)

Sejak Mansour, melalui City Football Group, membeli klub tersebut pada tahun 2008, seharga 210 juta pounds, setelah itu klub tersebut meraih kesuksesan yang luar biasa.

Klub ini telah memenangkan empat titel juara di Liga Premier, gelar liga pertama mereka sejak 1968, menjadi runner up pada tiga kesempatan berikutnya, memenangkan lima Piala FA dan lima Piala Liga.

Mereka tampaknya pasti akan memenangkan gelar liga keenam tahun ini, tetapi Liga Champions tetap menjadi cawan suci bagi klub yang harus diperebutkan.

Di sisi lain dari kesuksesan itu adalah fakta bahwa pemilik Arsenal, Stan Kroenke, berada di urutan ketujuh, meski tidak memperoleh banyak kemenangan bersama The Gunners.

Orang Amerika tersebut telah memiliki 62,89% saham klub sejak 2011, dan juga membeli saham terbesar kedua yang dimiliki Alisher Usmanov pada 2018, tetapi mereka hanya memenangkan setidaknya empat Piala FA dalam waktu itu, bahkan banyak dari rival mereka yang justru lebih sukses daripada mereka dalam hal memenangkan gelar juara di liga.