Libero.id - William Shakespeare pernah mengatakan "apalah arti sebuah nama?" Meski banyak yang setuju, fakta di lapangan tidak semudah itu. Contohnya ketika Asosiasi Sepakbola Seychelles (SFF) salah mengontrak pelatih untuk tim nasional gara-gara nama yang sama persis.
Kisah lucu sekaligus unik itu dimulai ketika Presiden SFF, Suketu Patel, mengumumkan Andy Morrison sebagai pelatih baru menggantikan Michael Nees pada 13 September 2010. Hanya berselang 13 hari dari penandatangan kontrak 2 tahun, Morrison harus kehilangan posisinya.
Ternyata, ada kesalahpahaman akibat pemberitaan media-media di negara kepulauan yang terletak di lepas pantai timur Afrika tersebut. "Saya pikir kami benar-benar mengontrak Andy Morrison. Tapi, kami justru mendapatkan penipu," kata Patel saat itu, dilansir Eurosport.
Apa yang terjadi sebenarnya? Semuanya berawal ketika Andrew Amers-Morrison datang ke Seychelles untuk berlibur. Sebagai pelatih sepakbola amatir di Inggris, Amers-Morrison menyempatkan diri mengunjungi markas SFF karena tahu mereka sedang mencari pelatih untuk timnas. Dia memperkenalkan dirinya sebagai "Andy Morrison".
Amers-Morrison tidak berbohong dengan nama tersebut. Pasalnya, sehari-hari dan di manapun berada, dia memang menggunakan nama itu. Andy sebagai nama panggilan dan Morrison sebagai family name. Nama itu sudah dia gunakan sejak lahir.
Saat berkunjung ke markas SFF dia berbicara dengan banyak petinggi timnas. Beberapa wartawan juga ikut mendengar pembicaraan tersebut. Mereka membicarakan banyak hal mulai dari sepakbola di Inggris, Eropa, Afrika, hingga apa yang seharusnya dilakukan Seychelles untuk mengejar ketertinggalan dari anggota Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) lainnya.
Keesokan harinya, sejumlah media Seychelles yang ikut hadir saat kunjungan Morrison menulis berita yang menyebut Morrison dengan bombastis. Mereka menulisnya sebagai mantan bek Blackburn Rovers, Blackpool, Huddersfield Town, Crystal Palace, Sheffield United, hingga Manchester City.
Ternyata, kesalahan penulisan itu berakibat sangat fatal karena SFF terpengaruh untuk segera memanggil kembali Morrison dan menunjuknya sebagai pelatih plus menyodorkan kontrak 2 tahun. Morrison yang kebingungan pada akhirnya menerima permintaan SFF dan sepakat menjadi pelatih tanpa memahami bahwa bukan dirinya yang dimaksud.
Jadi, siapa Morrison yang dimaksud? Dia adalah Andrew Charles Morrison. Sama-sama dikenal sebagai Andy Morrison, pria yang ini adalah pesepakbola asal Skotlandia yang bermain di berbagai klub Inggris. Itu berbeda dengan Amers-Morrison yang hanya bermodalkan ijazah melatih SSB dan tim amatir.
Morrison yang asli dikenang oleh fans Man City sebagai salah satu kapten terbaik sebelum era Vincent Kompany. Saat itu, hanya Roy Paul dan Tony Book yang dianggap menjadi kapten yang lebih baik darinya (jika polling oleh majalah resmi klub dilakukan sekarang nama Kompany akan masuk).
Majalah itu juga mencantumkan Morrison di urutan kedua dalam daftar pemain tangguh. Dia berada di belakang Mike Doyle. Tapi, di atas orang-orang kuat seperti Stuart Pearce dan Gerry Gow.
Beberapa orang merasa bahwa keterampilan kepemimpinan Morrison dan kemampuan untuk membuat para pemain di sekitarnya meningkatkan permainan mereka yang memungkinkan Man City untuk kembali ke Liga Premier 2000/2001 setelah jatuh hingga ke Divisi II. Saat itu, Morrison dianggap sebagai katalis.
Selain Man City, Morrison juga bersinar di beberapa klub lainnya. Salah satu yang cukup dikenang fans tercipta di Blackpool. Dia bermain di Bloomfield Road pada 1994-1999 dan 2000.
Bahkan, Morrison masuk Hall of Fame Blackpool bersama Jimmy Armfield. Saat itu, pada April 2006, Asosiasi Pendukung Blackpool dan penggemar Blackpool di seluruh dunia memilih pahlawan sepanjang masa mereka. Lima pemain dari setiap dekade dilantik dan Morrison berada di dekade 1990-an.
Setelah pensiun, Morrison menjadi asisten Andy Preece di Worcester City. Dia juga melatih Connah's Quay Nomads di Liga Premier Wales. Dan, ketika Seychelles menunjuk Amers-Morrison, Morrison tidak tahu hingga seorang teman menghubungi dirinya untuk membicarakan hal tersebut.
"Seorang teman menelepon saya dan mengucapkan selamat kepada saya. Dia juga memberikan beberapa masukan kepada saya tentang apa yang harus saya kerjakan. Saya pikir itu hanya bercanda karena itu pertama kali saya mendengarnya. Selanjutnya, saya tidak bisa berhenti tertawa," kata Morrison kepada The Guardian.
?? Thinking back to 2010 when the Seychelles' FA mistook holidaymaker Andrew Amers-Morrison for former Manchester City defender Andy Morrison and offered him a two-year contract as head coach.
He took it, and lasted 13 days before they fired "the impostor".
Fair play. pic.twitter.com/MdTRPzoQMe
— COPA90 (@Copa90) March 1, 2021
Ketika menyadari bahwa Amers-Morrison, bukan Morrison yang dimaksud, surat pemutusan hubungan kerja (PHK) langsung diberikan. Entah marah kepada siapa, yang pasti para petinggi SFF, khususnya Patel, merasa tertipu.
"Keputusan itu diambil setelah Amers-Morrison muncul di hadapan komite eksekutif (Exco SFF) untuk mengklarifikasi posisinya. Kami tidak dapat menerima hal ini dan merasa telah dipermainkan. Kami mengambil keputusan untuk tidak mungkin melanjutkan kerjasama ini," bunyi pernyataan resmi SFF saat itu, dikutip Seychelles Nation.
Bagaimana tanggapan Amers-Morrison? Dia menyalahkan media-media Seychelles, yang salah mengutip pernyataannya. Dia juga menyalahkan situs resmi SFF yang telah salah menulis identitasnya. "Saya datang ke sini bukan untuk sepakbola. Saya hanya ingin berlibur," ucap Amers-Morrison.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini