Libero.id - Di Jepang, Kazuyoshi Miura masih bermain untuk Yokohama FC di usia 54 tahun. Meski langka, King Kazu bukan orang berusia setengah abad pertama yang melakukannya. Pada 1947, Neil McBain telah lebih dulu bermain di kompetisi kasta tertinggi Inggris dalam usia 51 tahun 120 hari.
McBain bukan orang Inggris. Dia berasal dari Skotlandia yang menghabiskan karier sebagai pemain maupun pelatih di berbagai klub Inggris. Dia dilahirkan di Campbeltown, 15 November 1895, dan meninggal di Ayr, 13 Mei 1974.
Memulai semuanya dari Campbeltown Academicals, McBain dididik untuk menjadi wing half (sebutan untuk gelandang bertahan pada masa lalu). Setelah lulus dari Campbeltown, McBain memulai karier seniornya pada musim panas 1914 dengan bergabung bersama Ayr United.
Menjalani debut di kompetisi Skotlandia pada 20 Maret 1915, McBain bermain cukup bagus melawan Clyde. Sayangnya Perang Dunia I meletus ketika dia baru mengawali karier sepakbola sehingga harus masuk barak untuk menjalani wajib militer sebelum diterjunkan ke medan pertempuran yang sebenarnya.
Untuk beberapa tahun, McBain harus berhenti bermain karena bergabung dengan The Black Watch, 3rd Battalion, Royal Regiment of Scotland (3 SCOTS). Kemudian, McBain ditempatkan di Royal Navy untuk bertempur di kapal perang. McBain menjalani aktivitas itu hingga Perang Dunia I berakhir dengan kemenangan Inggris dan sekutunya.
Setelah perang, McBain pindah ke Manchester United pada November 1921 dengan biaya 4.600 pounds. Di sana, dia bermain hingga Januari 1923, setelah merumput pada 42 pertandingan liga untuk The Red Devils.
Ketika sedang menikmati karier di MU, McBain mendapatkan tawaran pindah ke Everton dengan biaya 4.200 pounds. Dia menerima dan segera menjadi pemain kunci di Goodison Park. Dia memainkan 97 pertandingan liga untuk Everton sebelum pergi pada Juli 1926 untuk bergabung dengan St Johnstone dengan bayaran 1.100 pounds.
Tidak lama bermain di kampung halamannya, McBain kembali ke Inggris. Dia kembali menuju Merseyside pada Maret 1928. Tapi, McBain tidak memperkuat Everton, melainkan bergabung dengan Liverpool. Di Anfield, dia hanya bermain 12 kali sebelum bergabung dengan Watford pada November tahun yang sama.
Berkat performa yang bagus di klub, McBain mendapatkan kesempatan memperkuat Skotlandia di berbagai pertandingan internasional. Dia menjalani debut untuk The Tartan Army pada April 1922 ketika mengalahkan Inggris 1-0 di Villa Park, Birmingham. Setelah itu, McBain tampil melawan Irlandia pada 1923 dan Wales pada 1924.
Setelah selesai dengan tugas negara yang singkat karena pertandingan timnas zaman dulu tidak sebanyak era modern, McBain fokus bersama klub. Dia ditunjuk sebagai pemain-pelatih Watford pada 1929. Dua tahun kemudian, dia memutuskan pensiun sebagai pemain setelah merumput 85 kali untuk The Hornets. Dia ingin fokus sebagai pelatih.
McBain kemudian meninggalkan Watford pada Agustus 1937 untuk mengambil alih kepemimpinan di Ayr United pada Desember tahun yang sama. Selanjutnya, pada Juni 1938 McBain kembali ke Inggris setelah ditunjuk menukangi Luton Town. Tapi, dia pergi pada Juni 1939.
Sempat menganggur lama setelah berhenti dari jabatannya di Luton, McBain kembali ke lapangan pada musim panas 1946. Dia diangkat menjadi pelatih New Brighton. Itu adalah klub yang berbeda dengan Brighton and Hove Albion, meski berasal dari kota yang sama.
New Brighton didirikan pada 1921 dan bermain di kompetisi kasta tertinggi Inggris selama bertahun-tahun sebelum bubar pada 1983 dengan status anggota Divisi III. Klub sempat didirikan lagi pada 1993, tapi bubar pada 2012 sebagai anggota West Cheshire League atau kompetisi level 11 di Inggris.
Saat melatih New Brighton itulah McBain mencatatkan rekor yang bertahan hingga musim ini atau 74 tahun! Itu adalah rekor pemain paling tua yang bermain di pertandingan resmi Football League (kompetisi kasta tertinggi sebelum Liga Premier diluncurkan pada 1992).
Pada 15 Maret 1947, New Brighton mengalami krisis cedera pemain yang sangat parah. Saat itu, mereka hanya memiliki 11 pemain lapangan ketika akan melawan Hartlepool United. Sesuai regulasi, itu sebenarnya jumlah yang cukup untuk digelarnya pertandingan. Masalah timbul karena New Brighton tidak memiliki kiper. Semua penjaga gawang mereka cedera.
Sebagai pelatih, McBain bertanya kepada para pemainnya satu persatu. Dia bertanya siapa yang berani berdiri selama 90 menit di bawah mistar gawang. Sialnya, tidak ada satupun pemain yang mengacungkan tangan.
McBain sadar, kiper adalah posisi vital di sepakbola yang tidak bisa dia perintahkan secara paksa kepada seorang pemain. Dengan tidak ada pilihan lain, McBain sendirilah yang mengambil seragam kiper dan berdiri dibawah mistar, meski saat aktif bermain bukan penjaga gawang.
Saat pertandingan bersejarah itu, usia McBain 51 tahun 120 hari. Itu berarti 32 tahun setelah debut profesionalnya sebagai pemain profesional dengan seragam Ayr United.
Sayang, totalitas McBain tidak dipandang manajemen New Brighton. Dia dipecat pada Februari 1948 setelah klubnya berada di posisi paling bawah liga. Bulan itu juga, dia bergabung dengan Leyton Orient sebagai asisten Charlie Hewitt. Kemudian, pada Agustus 1948 mengambil alih posisi pelatih setelah Hewitt pergi untuk bergabung kembali dengan Millwall.
Reputasi McBain di Inggris ternyata terdengar sampai Argentina. Pada Agustus 1949, dia meninggalkan Leyton untuk mengelola Estudiantes de La Plata. Tapi, pada 1951, McBain harus berhenti dan terpaksa kembali ke Skotlandia untuk menganggur selama 4 tahun.
Pada 1955, McBain kembali bekerja. Dia pulang Ayr United sebagai pelatih. Dia membawa klub tersebut ke promosi sebagai runner-up Divisi II 1955/1956. Tapi, pada Agustus 1956, dia pergi demi mengelola Watford untuk kedua kalinya. Masa jabatan keduanya berlangsung hingga Februari 1959.
Karier terakhir McBain sebagai pelatih terjadi di Ayr United pada 1962 dan berhenti pada 1963. McBain sempat pensiun dan menghabiskan hari tuanya sebagai pengamat sebelum meninggal dunia pada 1974 dalam usia 78 tahun.
Opini