5 Kesalahan Terbesar dalam Riwayat Transfer Barcelona

"Reputasi Barcelona telah merosot selama beberapa musim terakhir karena transfer yang sembrono. Apa saja?"

Feature | 20 March 2021, 14:21
5 Kesalahan Terbesar dalam Riwayat Transfer Barcelona

Libero.id - Barcelona adalah klub yang dipandang sebagai salah satu rumah sepakbola termegah. Klub asal Catalan itu telah mempertahankan status legendarisnya selama lebih dari satu abad dengan pelbagai macam prestasi.

Namun, reputasi Barcelona telah merosot selama beberapa musim terakhir karena keputusan yang sembrono dan manajemen yang buruk dari para petinggi klub.

Berkaitan dengan hal itu, tanpa basa-basi lagi, mari kita intip lima kesalahan terburuk yang dilakukan Barcelona di bursa transfer :

5. Membiarkan Luis Suarez pergi dan bergabung dengan Atletico Madrid

Libero.id

Kredit: instagram.com/luissuarez9

Luis Suarez telah menjadi salah satu penyerang terbaik abad ke-21. Setelah tampil mengesankan bersama Liverpool di Liga Premier, Suarez makin berkembang ketika tiba di Barcelona dan langsung menjadi tandem Lionel Messi dan Neymar. Tiga nama itu membentuk salah satu dari trio penyerang paling mematikan dalam sejarah sepak bola.

Luis Suarez mencetak 198 gol untuk Barcelona hanya dalam enam musim. Dia bahkan memenangkan Sepatu Emas Eropa bersama Barcelona.Bahkan di musim terakhirnya di Barcelona, pesepakbola asal Uruguay itu mencetak 21 gol dan memberikan 10 assist dari seluruh La Liga dan Liga Champions UEFA.

Namun anehnya, dengan segala pencapaian Suarez itu, Barcelona berpikir sudah waktunya untuk melepaskan Suarez.

Barcelona berpikir dia terlalu tua untuk menjadi striker di Camp Nou. Lelucon itu ternyata berbalik jadi kenyataan pahit. Luis Suarez yang bergabung Atletico Madrid justru sekarang memimpin klub barunya untuk perburuan gelar La Liga. Dia telah mencetak 18 gol dan memberikan dua assist dari 24 penampilannya di La Liga musim ini.

4. Membayar lebih untuk Philippe Coutinho

Kepergian Neymar sangat membantu mengisi pundi-pundi Barcelona. Tapi cara pengelolaan dana itu agak tidak efektif bahkan cenderung buruk. Di antaranya ialah pembelian Cautinho.

Pemain asal Brazil ini dibeli dari Liverpool dengan harga selangit, yakni mencapai 142 juta poundsterling.

Meskipun dia dianggap tak sepadan untuk menggantikan Neymar Jr, tetapi Coutinho dianggap sebagai salah satu pemain terpenting Barcelona.

Mula-mula sumbangsih Coutinho lumayan, tetapi pelan-pelan performa Coutinho memudar dan dia lalu dipinjamkan ke Bayern Munich, di Bundesliga Coutinho kembali menemukan jati dirinya. Terakhir dengan memenangkan treble winner. Tapi saat dia pulang ke Camp Nou, Coutinho tak membawa serta tuahnya itu.

3. Bayaran untuk Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele

Libero.id

Kredit: instagram.com/o.dembele7

Masih ada kaitannya dengan uang hasil penjualan Neymar, Barcelona ingin memperkuat sayap kiri mereka dan mereka menjatuhkan pilihan pada anak muda senilai 105 juta Euro dari Borussia Dortmund, dialah Ousmane Dembele muda.

Meskipun tidak ada keraguan tentang bakat dan potensinya, tetapi apa yang ditunjukkan Dembele sejauh ini sangat tidak memuaskan, terutama untuk uang sebanyak itu. Dembele sangat rentan cedera dan memiliki beberapa masalah dengan manajemen klub karena kurangnya disiplin.

Sedangkan Griezmann adalah pemain lain yang sudah lama diincar Barcelona.
Mereka akhirnya mendapatkan nama itu pada musim panas 2019 setelah memicu klausul pelepasan 120 juta Euro. Tetapi yang ditunggu-tunggu justru menjalani musim debut yang mengecewakan dan meskipun Griezmann telah menunjukkan tanda-tanda membaik musim ini, dia belum terlihat seperti pemain yang layak untk nilai lebih dari 100 juta Euro


2. Kesepakatan pertukaran Miralem Pjanic - Arthur Melo

Ini adalah salah satu kesepakatan pertukaran yang tidak masuk akal untuk Barcelona, namun Anda mungkin ingin melihatnya. Di Arthur Melo, Barcelona mungkin memiliki gelandang muda paling menjanjikan di Eropa dan pada usia 22 tahun, dia sudah disamakan dengan Andres Iniesta dan Xavi.

Di sisi lain ada Miralem Pjanic, gelandang berusia 30 tahun yang jelas merupakan salah satu gelandang bertahan terbaik di generasinya.

Tetapi mengingat bagaimana dia sudah berusia 30-an dan melihat bagaimana Barcelona sudah memiliki skuad yang menua, hal terakhir yang Anda harapkan mereka lakukan adalah menukar pemain muda yang menjanjikan dengan seorang veteran yang mungkin hanya memiliki dua atau tiga musim tersisa di dalam dirinya. Tapi itulah yang kemudian mereka lakukan.

Arthur perlahan menemukan kakinya di Juventus tetapi Miralem Pjanic bingung dan menghangatkan bangku cadangan Barcelona, bertanya-tanya mengapa dia tidak mendapatkan lebih banyak menit dan mengapa dia memilih untuk datang ke Camp Nou.

Bersama Frenkie De Jong dan Pedri, Arthur Melo bisa bertahan dan membentuk trifecta lini tengah selama bertahun-tahun yang akan datang. Namun sayang, itu tidak diteruskan.

1. Menjual Luis Figo

Dari 1995-2000, jagoan asal Portugis itu menikmati musim yang gemilang di Barcelona, Luis Figo memenangkan tujuh trofi utama termasuk dua gelar La Liga dan dua Copa Del Reys.

Namun, pada musim panas 2000, Real Madrid memicu klausul pelepasan 62 juta Euro untuk Figo. Kepindahannya ke Real Madrid menandai pergeseran besar kekuasaan di Spanyol.

Dengan sangat meyakinkan, Luis Figo memenangkan dua gelar La Liga dan Liga Champions bersama Real Madrid.

Saat ditanyai tentang keputusannya untuk pindah dari Barcelona ke Real Madrid waktu itu, Figo dengan pasti mengatakan,

“Itu adalah keputusan yang penting tapi sulit. Saya meninggalkan kota yang memberi saya banyak hal dan di mana saya merasa baik. Tetapi ketika Anda merasa tidak dihargai atas apa yang Anda lakukan dan Anda mendapat tawaran dari klub lain, maka Anda memikirkannya. "

Terdengar sangat menyedihkan untuk seorang kapten di musim terakhirnya bersama Barcelona, tapi selang beberapa tahun, Figo memberi tahu publik, tentang siapa yang akhirnya menangis.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network