7 Pembelian Gagal Los Blancos, Dua Pemain karena Berat Badan

"Pemain berstatus bintang belum sepenuhnya mampu menaklukkan Santiago Bernabeu."

Feature | 26 March 2021, 18:30
7 Pembelian Gagal Los Blancos, Dua Pemain karena Berat Badan

Libero.id - Real Madrid tak pernah malu atau sungkan mengeluarkan dana besar untuk mendapatkan pemain berstatus bintang. Mereka terbiasa melakukan itu hingga sempat dijuluki Los Galacticos, tim yang dihuni sederet pemain top dunia.

Mereka masih melakukan itu ketika melakukan penandatangan besar-besaran di bursa transfer. Tim Ibu Kota Spanyol itu menambahkan seseorang yang biasanya dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia ke dalam skuad yang penuh dengan pemain internasional.

Tapi, dengan tekanan untuk berhasil di salah satu klub paling sukses dalam permainan dan membenarkan label harga yang lumayan, terkadang kegagalan mengikuti.

Tak dipungkiri ada saja pemain yang gagal menjinakkan Santiago Bernabeu, meski mereka datang dengan status mewah plus harga transfer selangit. Mereka dianggap sebagai kegagalan transfer terbesar dalam sejarah terkenal Madrid.


Eden Hazard

Libero.id

Kredit: instagram.com/hazardeden_10

Mungkin tampak tidak adil untuk mengatakannya saat ini, tapi anggapan itu mulai menemui titik temu. Ya, Hazard sekarang hampir dua musim berseragam Madrid sejak kesepakatan yang dilaporkan bernilai sekitar 130 juta pounds.

Masalah terbesar Hazard beradaptasi bersama Los Blancos adalah kebugarannya, belum lagi dengan keluhan tentang berat badan pemain asal Belgia tersebut.

Dia juga mengalami banyak cedera yang mengganggu, serta berjuang melawan Covid-19. Segala benturan itu membuatnya sulit memenuhi ekspektasi besar yang ditujukan kepada pemain berusia 30 tahun tersebut.

Hazard sejauh ini baru mencetak empat gol dari 36 penampilan. Akankah segalanya menjadi lebih baik? Sulit membayangkan, bisa jadi justru lebih buruk.


Luka Jovic

Libero.id

Kredit: instagram.com/lukajovic

Setelah membintangi Eintracht Frankfurt di Bundesliga dan Liga Europa, banyak keyakinan mengatakan bahwa Jovic adalah superstar sepak bola berikutnya.

Striker asal Serbia itu memiliki kekuatan dan kecepatan hingga membuat Madrid membayar 54 juta pounds untuk mengamankan jasanya. Tapi, ada yang salah di suatu tempat untuk pemain berusia 23 tahun itu.

Dengan Karim Benzema menikmati kebangkitan, serta favoritisme dari Zinedine Zidane, Jovic menemukan peluangnya di tim utama terbatas. Dan, ketika dia mendapat kesempatan bermain, sifat kejam yang biasa dia miliki di depan gawang tampaknya telah meninggalkannya. Dia seolah kehilangan kepercayaan dirinya.

Setelah dua gol dalam 32 pertandingan, dia dipinjamkan kembali ke Frankfurt pada Januari 2021. Dia tidak cukup sukses seperti yang dia lakukan sebelumnya di Jerman, meski sempat memberikan kejutan di awal kompetisi Bundesliga.

Kaka

Libero.id

Kredit: realmadrid.com

Jika ada pesepak bola yang berada di atas panggung Bernabeu, sosok itu adalah Kaka. Mantan pemain Brasil itu selalu memperagakan permainan anggun yang pernah dilihat dunia.

Untuk beberapa alasan, keanggunan itu meninggalkannya setelah mantan pemenang Ballon d'Or itu bergabung dengan Madrid dari AC Milan. Perekrutan Kaka saat itu sempat memecahkan rekor 56 juta pounds pada 2009.

Sebenarnya, pemain Brasil yang brilian itu terhalang oleh cedera. Pada 2010, dia menjalani operasi cedera lutut yang serius. Dengan mobilitasnya yang terpengaruh, playmaker dinamis ini tidak memiliki pengaruh sebanyak yang dia lakukan saat bermain di Serie A.

Kaka pergi setelah empat musim, mencetak 29 gol dan memberikan 32 assist dalam 120 pertandingan di semua kompetisi.


Danilo

Pada 2015, Madrid menambahkan full-back Brasil Danilo ke dalam barisan mereka. Biaya yang mereka bayarkan kepada Porto untuk mendapatkan bek kanan itu sangat mengejutkan, yakni 31 juta pounds. Madrid saat itu percaya Danilo akan menjadi 'Dani Alves berikutnya'.

Dia jarang bermain di musim pertamanya, dan anehnya setiap pertandingan yang dia lakukan berakhir dengan kekalahan.


Danilo pernah mencetak dua gol bunuh diri yang lucu, termasuk satu gol yang membuat Real tersingkir dari Copa del Rey melawan Celta Vigo.

Hebatnya, meskipun penampilannya buruk, klub berhasil mendapatkan kembali 26,5 juta pounds ketika mereka menjualnya ke Manchester City, meski dirinya juga dianggap gagal di sana.
 

Antonio Cassano

Pers Spanyol tidak pernah bersikap baik kepada bintang Italia, Cassano. Mereka menjulukinya 'Gordito', yang diterjemahkan sebagai 'si kecil gendut'. Meski arti lain Gordito berarti sayang, tapi mantan legenda Roma itu tidak disukai di Madrid.

Dia dipilih dalam list pemain gagal Madrid karena mengalami masalah berat badan. Ada klaim mengatakan dia bertambah 14 kilogram dalam tujuh bulan setelah makan Nutella langsung dari toples.

Dan, ketika Fabio Capello tiba melatih Los Blancos, pemain yang dibeli senilai 22 juta pounds itu justru berselisih dengan rekan senegaranya tersebut. Perselisihan itu membuatnya dibekukan. Dalam dua musim, dia bermain hanya 29 kali dan mencetak empat gol.


Jonathan Woodgate

Bek Inggris itu secara teratur tampil dalam jajak pendapat untuk rekrutan terburuk Real Madrid. Dan, itu baru saja menjadi awal yang paling buruk bagi mantan pemain Leeds United itu.

Ditandatangani dari Newcastle senilai 13 juta pounds pada 2004, Woodgate berada di sela-sela untuk seluruh musim pertamanya. Dia akhirnya melakukan debutnya setahun kemudian melawan Athletic Bilbao, dan itu termasuk pengalaman buruk.

Selain gol bunuh diri yang lucu, Woodgate kemudian diusir keluar lapangan karena dua pelanggaran. Pada 2006, Woodgate kembali ke Inggris dengan status pinjaman di Middlesbrough. Kesepakatan itu dibuat permanen setahun kemudian.


Wesley Sneijder

Sneijder memiliki kualitas saat membantu Belanda mencapai final Piala Dunia 2010. Itu merupakan prestasi terbesarnya bersama De Oranje.

Tapi, sebelum itu, Sneijder mengalami periode sulit saat tergabung bersama Madrid periode 2004-2006.

Setelah direkrut dari Ajax senilai 27 juta pounds, Sneijder adalah satu dari tiga orang Belanda yang bergabung dengan Los Blancos musim panas itu, bersama dengan Royston Drenthe dan Arjen Robben.

Namun, dia tidak terlalu angkuh seperti yang dia lakukan di tahun-tahun awalnya di Ajax. Setelah musim kedua yang mengecewakan, Sneijder dijual ke Inter Milan, di mana dia akan memenangkan Liga Champions.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Real Madrid


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network