Libero.id - Sepak bola memang dilengkapi seperangkat aturan-aturan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah jalannya laga. Tapi legenda Belanda Marco van Basten punya jalan berpikir yang agak lain.
Dia bermaksud ingin menghapus aturan offside sepenuhnya, dengan alasan dari sudut pandang para penggemar itu akan membuat permainan 'lebih spektakuler'.
Gagasan itu bukan datang baru-baru ini, Van Basten pertama kali mengusulkan perubahan tersebut pada 2017, dalam posisinya sebagai direktur teknis FIFA. Dia melakukan itu sebagai upaya untuk mencoba dan mempertahankan sepak bola sebagai olahraga paling populer di dunia.
Van Basten yakin pertandingan akan menjadi tontonan yang lebih menarik jika aturan offside dicabut seluruhnya.
Pria yang kini berusia 56 tahun itu telah berbicara dengan Sky Sports, dan terdengar seperti promosi, lagi-lagi narasi yang dibawa Van Basten tak jauh-jauh dari persoalan aturan offside yang menurutnya 'bukan aturan yang baik'.
“Saya masih penasaran dengan aturan offside karena saya yakin itu bukan aturan yang baik,” katanya memulai.
“Setidaknya saya ingin mengujinya untuk menunjukkan bahwa sepak bola juga mungkin terjadi tanpa aturan offside. Saya yakin sepak bola akan lebih baik tanpanya."
"Sepak bola adalah permainan yang fantastis tetapi saya masih berpikir bahwa kami harus berbuat lebih banyak untuk membuatnya semakin baik, lebih spektakuler, lebih menarik, lebih mengasyikkan. Kami harus mengusahakannya," ungkapnya dengan bersemangat.
Bayangkan jika usulan itu benar-benar diterapkan, pastinya bakal terjadi perubahan drastis, tetapi mantan bintang AC Milan itu sangat yakin klub akan segera beradaptasi secara taktik.
Dia melanjutkan: "Tim akan menemukan cara bermain yang baru, tanpa offside."
Bomber itu kemudian lekas menerangkan aturan main offside dan bagaimana seandainya jika offside dihapuskan.
Menurutnya, jika offside tidak ada maka klub tidak bakal menerapkan strategi garis pertahanan yang tinggi, sebab hal ini terlalu berisiko. Sehingga solusinya ialah menumpuk pemain di barisan belakang. Ini yang paling masuk akal.
"Jika Anda menyingkirkan garis offside maka pertahanan akan turun lebih dalam. Mereka akan mengatakan bahwa Anda tidak bisa berada di belakang kami karena mereka akan takut lawan masuk ke belakang," katanya
"Tapi jika Anda mundur terlalu jauh maka kotak 16 akan menjadi penuh dan penjaga gawang tidak akan bisa melihat apa pun, jadi tim akan tahu itu bukanlah solusinya."
Menurut Van Basten, offside hanya akan menghambat beberapa situasi, dan dia menginginkan sepak bola yang lebih atraktif. Mungkin karena dia juga seorang juru gedor, jadi menurutnya jika offside dihapuskan maka seharusnya penyerang lebih banyak mendapat peluang, dan dengan begitu rasio gol jadi lebih banyak juga.
"Jika Anda tidak memiliki offside, Anda memiliki masalah yang jauh lebih sedikit dan tim masih akan menemukan solusi lain untuk memiliki permainan yang bagus yang akan sama spektakulernya seperti sekarang, tetapi tanpa aturan buruk ini."
"Saya masih sangat tertarik dengan itu. Akan menyenangkan untuk mengujinya."
"Saya yakin sepak bola akan menemukan cara untuk menjadi lebih menarik."
Tetapi Van Basten mungkin lupa, dunia berputar dan teknologi berkembang, kekurangan aturan offside saat ini telah berkurang seiring dalam beberapa tahun terakhir berkat pengenalan teknologi VAR.
Namun fokus yang intens pada hukum offside telah membuat para penggemar berdebat, terkait undang-undang tersebut membutuhkan perubahan di masa mendatang.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini