Ollie Watkins dan Teemu Pukki
Libero.id - Championship Division boleh saja menjadi kompetisi sepakbola kasta kedua di Inggris. Tapi, kualitas permainan maupun produk-produk yang dihasilkan tidak kalah dari Liga Premier selaku kompetisi kasta tertinggi.
Championship diperkenalkan pertama kali pada 2004/2005. Sebelumnya, kompetisi ini dikenal sebagai Divisi I (1992-2004) dan Divisi II (1892-1992). Para pemenang menerima trofi yang sama dengan juara Divisi I sebelum dimulainya Liga Premier pada 1992.
Mirip dengan divisi lain dari sepakbola profesional Inggris, klub-klub profesional asal Wales juga dapat menjadi bagian di kompetisi ini sehingga Championship menjadi liga yang lintas batas.
Liga kasta kedua ini diikuti 24 klub. Setiap musim, dua tim dengan posisi teratas di secara otomatis dipromosikan ke Liga Premier. Tim-tim yang menyelesaikan musim di posisi 3-6 memasuki turnamen play-off, dengan pemenangnya mendapatkan promosi ke Liga Premier. Sementara tiga tim dengan finish terendah di Championship akan diturunkan ke League One.
Selain juara, Championship juga akan memiliki pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik di akhir musimnya. Mayoritas pemain yang mendapatkan penghargaan bermain di tim yang sama pada musim selanjutnya. Tapi, beberapa lainnya pindah ke tim yang menjanjikan tantangan maupun bayaran lebih besar.
Berikut ini karier 10 pemenang penghargaan pemain terbaik di Championship dalam 10 musim terkini:
1. Musim 2010/2011: Adel Taarabt (QPR)
Statistik musim: 19 gol, 21 assist, 44 pertandingan
Klub saat ini: Benfica
Diberkati dengan bakat alami yang luar biasa, Adel Taarabt berada di puncak kekuatannya ketika Queen Park Rangers (QPR) mencapai promosi pada akhir musim 2010/2011. Dia menjadi pemain yang paling banyak menghiasi media-media Inggris untuk kategori kasta kedua sepanjang musim tersebut.
Setelah promosi, Taarabt tetap di Loftus Road sampai 2015, dengan masa pinjaman di Fulham dan AC Milan di antaranya. Kemudian, pemain asal Maroko itu bergabung dengan Benfica pada 2015. Setelah gagal membuat penampilan di tim utama As Aguias, dia pindah ke Genoa dengan pinjaman 18 bulan pada Januari 2017.
Dia sekarang kembali bermain dengan Benfica dan akhirnya menemukan kembali dirinya di Portugal sebagai gelandang yang lebih defensif.
2. Musim 2011/2012: Rickie Lambert (Southampton)
Statistik musim: 27 gol, 14 assist, 42 pertandingan
Klub saat ini: sudah pensiun
Southampton meraih promosi berturut-turut antara 2011-2012. Mereka membuat lompatan dari League One ke Liga Premier setelah hanya satu musim di Championship dan gol Rickie Lambert adalah alasan utamanya.
Lambert terus menarik perhatian di papan atas setelah mencetak 28 gol dalam dua musim untuk mendapatkan pengakuan internasional bersama Inggris sebelum pindah ke klub impian masa kecilnya, Liverpool. Tapi, dia gagal di Anfield karena persaingan ketat yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Setelah menghabiskan 1 musim di West Bromwich Albion, Lambert turun kembali ke kasta kedua bergabung dengan Cardiff City pada 2016 sebelum gantung sepatu pada akhir musim 2016/2017.
3. Musim 2012/2013: Matej Vydra (Watford)
Statistik musim: 20 gol, 8 assist, 41 pertandingan
Klub saat ini: Burnley
Meski memiliki Troy Deeney dan Matej Vydra, Watford sebenarnya gagal promosi pada 2012/2013. Mereka kalah di final play-off dari Crystal Palace berkat penalti kemenangan Kevin Phillips.
Penampilan gemerlap Vydra membuat predikat pemain terbaik musim itu dikantongi. Konsekuensinya, dia bergabung ke Liga Premier pada musim berikutnya saat bergabung dengan West Brom. Di sana dia tinggal selama satu tahun sebelum kembali ke Vicarage Road.
Pemain Republik Ceko tersebut telah berpindah dua kali sejak saat itu. Dia bermain untuk Reading dan Derby County di Championship. Di musim 2017/2018, Vydra mencetak gol untuk The Rams dan menjadi pencetak gol terbanyak Championship dengan 19 gol.
Kepindahan ke klub Liga Premier, Burnley, akhirnya terwujud. Tapi, sejauh ini dia hanya berhasil mencetak 8 gol untuk The Clarets.
4. Musim 2013/2014: Danny Ings (Burnley)
Statistik musim: 21 gol, 7 assist, 40 pertandingan
Klub saat ini: Southampton
Melawan rintangan, Burnley mencapai promosi otomatis ke Liga Premier pada 2013/2014. Sebagian besar berkat eksploitasi kekuatan serangan dari kombinasi Danny Ings dan Sam Vokes.
Meski The Clarets turun pada musim berikutnya, penampilan Ings telah menarik minat Liverpool. Sayangnya karier Ings di Anfield dirundung cedera sehingga hanya bisa mencatatkan 25 penampilan kompetitif. Lalu, dia pindah ke Southampton dengan status pinjaman selama 1 musim sebelum dipermanenkan.
Sejak pindah ke St Mary's, Ings berada dalam performa yang fantastis. Dia mencetak 30 gol Liga Premier dalam 60 pertandingan dan mendapatkan pemanggilan kembali ke tim Inggris dari Gareth Southgate.
5. Musim 2014/2015: Patrick Bamford (Middlesbrough)
Statistik musim: 17 gol, 5 assist, 38 pertandingan
Klub saat ini: Leeds United
Gol Patrick Bamford membawa Middlesbrough ke final play-off 2014/2015. Tapi, setelah kalah dari Norwich City, sang penyerang kembali ke klub induknya, Chelsea, sebelum bergabung dengan Crystal Palace pada musim berikutnya.
Bamford gagal memberikan banyak kesan positif selama kesepakatan peminjaman 6 bulan dengan The Eagles, Norwich, dan Burnley. Lalu, dia kembali ke Riverside Stadium pada musim dingin 2017.
Tapi, masa edarnya bersama The Boro untuk periode kedua juga tidak berlangsung lama. Pasalnya, Leeds United datang dan memutuskan untuk mengontrak Bamford. Dia membantu tim asuhan Marcelo Bielsa itu kembali ke Liga Premier. Sejak saat itu, dia mengantongi 14 gol di divisi teratas Inggris.
6. Musim 2015/2016: Andre Grey (Burnley)
Statistik musim: 25 gol, 10 assist, 43 pertandingan
Klub saat ini: Watford
Menyusul kepergian Danny Ings ke Liverpool, Burnley mengeluarkan rekor 10 juta pounds untuk mendaratkan Andre Gray dari Brentford. Terbukti, mantan striker klub non liga itu terbukti sangat berharga. Dia membawa The Clarets ke promosi untuk kedua kalinya dalam 2 tahun.
Seperti Ings, Gray mengambil langkah ke Liga Premier. Watford mengontrak penyerang kelahiran Wolverhampton itu dengan biaya yang menjadi rekor klub. Tapi, dia belum mencapai standar tinggi dalam mencetak gol. Dia hanya punya 2 gol Liga Premier saat The Hornets mengalami degradasi ke Championship musim lalu.
7. Musim 2016/2017: Anthony Knockaert (Brighton and Hove Albion)
Statistik musim: 15 gol, 8 assist, 45 pertandingan
Klub saat ini: Nottingham Forest (pinjaman dari Fulham)
Gelandang serang Brighton dan Hove Albion, Anthony Knockaert, memenangkan penghargaan tersebut pada akhir musim 2016/2017 bersamaan promosi ke Liga Premier yang didapatkan The Seagulls. Pemain Prancis berusia 28 tahun itu tampil gemilang membantu pasukan Chris Hughton.
Knockaert tetap di Brighton saat tampil di Liga Premier musim berikutnya. Tapi, dia kembali ke Championship pada 2019 dengan status pinjaman di Fulham. Lalu, bergabung dengan The Cottagers secara permanen di akhir musim setelah tampil 40 kali dan sukses di play-off.
Tapi, Knockaert tidak cukup bagus di Fulham setelah bermain di kasta tertinggi. Saat ini, dia dipinjamkan ke Nottingham Forest hingga akhir musim.
8. Musim 2017/2018: Ryan Sessegnon (Fulham)
Statistik musim: 16 gol, 8 assist, 49 pertandingan
Klub saat ini: Hoffenheim (pinjaman dari Tottenham Hotspur)
Ryan Sessegnon sedang mengalami masa-masa sulit di Liga Premier. Tapi, sebelumnya dia benar-benar gemilang di Championship saat Fulham memenangkan pertandingan play-off. Bermain di sayap depan atau belakang, pemain berusia 19 tahun itu membuat 16 gol dan 8 assist.
Penampilan di Championship membuat Sessegnon pindah ke Tottenham Hotspur. Tapi, dia mengalami musim pertama yang lambat di klub London Utara itu karena terhambat oleh cedera. Setelah itu, dia bergabung dengan klub Bundesliga, Hoffenheim, dengan kesepakatan pinjaman 1 musim.
9. Musim 2018/2019: Teemu Pukki (Norwich City)
Statistik musim: 29 gol, 10 assist, 43 pertandingan
Klub saat ini: Norwich City
Teemu Pukki menjadi jantung kembalinya Norwich City ke Liga Premier musim lalu setelah mencetak 29 gol dan mencatat 10 assist dalam 43 pertandingan Championship.
Dia kemudian memulai hidup barunya di kasta tertinggi Inggris dengan semangat. Pemain Finlandia tersebut mencetak 5 gol dalam 3 pertandingan pertamanya. Tapi, kemampuannya akhirnya menurun. Pukki tidak dapat membantu Norwich bertahan, dengan hanya 6 gol lagi sejak awal itu.
10. Musim 2019/2020: Ollie Watkins (Brentford)
Statistik musim: 26 gol, 3 assist, 49 pertandingan
Klub saat ini: Aston Villa
Untuk waktu yang lama, tampaknya Brentford akan keluar dari Griffin Park dengan gaya untuk mendapatkan tiket promosi ke Liga Premier. Tapi, itu tidak terjadi saat tim Thomas Frank kalah di final play-off dari Fulham.
Untuk mencapai level sejauh itu, Brentford membutuhkan eksploitasi serangan monumental dari Ollie Watkins yang berusia 24 tahun. Dia mencetak tidak kurang dari 26 gol sepanjang musim 2019/2020. Akibatnya, Watkins kini bergabung dengan Aston Villa.
Setelah mencetak hattrick sempurna yang sensasional melawan juara Liga Premier, Liverpool, semua orang mengenal Watkins. Panggilan timnas didapat untuk pertama kalinya saat melawan San Marino. Hebatnya, dia ikut mencetak gol dalam kemenangan 5-0 di Wembley.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini