Layak Main di Timnas Senior! 6 Pemain Muda yang Tampil Bagus di Piala Menpora

"Fakta menunjukkan, ada sejumlah pesepakbola lokal berusia muda yang sanggup mencuri perhatian suporter."

Berita | 01 April 2021, 07:19
Layak Main di Timnas Senior! 6 Pemain Muda yang Tampil Bagus di Piala Menpora

Libero.id - Piala Menpora 2021 sudah memasuki putaran akhir. Pandemi Covid-19 yang memaksa beberapa klub menurunkan pemain lokal ternyata berdampak positif. Sejumlah anak muda menunjukkan penampilan bagus sehingga layak mendapatkan panggilan tim nasional senior untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sesuai jadwal yang telah disusun FIFA dan AFC, pertandingan lanjutan kualifikasi menuju Qatar, yang sekaligus jadi ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, akan diselenggarakan di Uni Emirat Arab (UEA) pada 3-15 Juni 2021.

Sebenarnya, itu menjadi sarana yang bagus bagi Shin Tae-yong untuk mencoba para pemain muda Indonesia agar memiliki jam terbang internasional. Piala Manpora bisa menjadi salah satu ajang seleksi sebelum pelatih asal Korea Selatan itu mengambil keputusan final.

Fakta menunjukkan, dari ajang pramusim ini ada sejumlah pesepakbola lokal berusia muda yang sanggup mencuri perhatian suporter. Mereka tampil bagus menjadi tulang punggung timnya masing-masing. Kualitas yang mereka tunjukkan sebenarnya tidak kalah dari pemain senior atau legiun import.

Berikut ini 6 pemain muda Indonesia yang tampil bagus di Piala Menpora 2021 sehingga pantas membela timnas senior:


1. Yakob Sayuri (PSM Makassar)

Libero.id

Kredit: instagram.com/yassa_sayuri22

Larangan transfer yang didapatkan PSM dari FIFA terkait tunggakan gaji pemain asingnya, Giancarlo Lopes Rodrigues, ternyata dimanfaatkan dengan maksimal untuk memainkan pesepakbola-pesepakbola lokal. Ditambah kepergian sejumlah pemain bintang, Juku Eja benar-benar bertumpu pada banyak pemain muda.

Salah satu yang bersinar adalah Yakob Sayuri. Mantan pemain Persewar Waropen itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Syamsuddin Batola. Saudara kembar Yance Sayuri tersebut tampil memikat pada 3 duel PSM di Grup B. Yakub juga mencetak 2 gol saat melawan Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.

Dengan performa itu, masuk akal jika muncul usulan agar Shin Tae-yong memanggil Yakub untuk pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. begitu juga dengan SEA Games 2021.


2. Satria Tama Hardiyanto (Persebaya)

Satria Tama Hardiyanto baru bergabung dengan Persebaya Surabaya sebelum Piala Manpora. Sebelumnya, kiper kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997, itu sempat membela membela Gresik United dan Madura United setelah lulus dari klub internal Bajul Ijo, Indonesia Muda.

Meski selalu kebobolan saat melawan Persik Kediri dan Madura United, performa Tama layak mendapatkan acungan jempol. Dia melakukan 8 penyelamatan dalam 2 pertandingan fase grup. Dia juga pandai membaca arah serangan lawan serta sering mengambil inisiatif menghampiri bola umpan silang lawan sebelum berhasil dieksekusi.

Setelah ikut timnas U-23 saat SEA Games 2017 dan Piala AFF U-22 2019, Tama seperti tenggelam oleh Nadeo Argawinata dan Muhammad Ridho. Keduanya mendapatkan kepercayaan menemani Andritany Ardhiyasa untuk bermain di timnas senior.


3. Pratama Arhan (PSIS Semarang)

Libero.id

Kredit: instagram.com/pratamaarhan8

Pratama Arhan mencuri perhatian pertama kali ketika Shin Tae-yong menggelar pemusatan latihan timnas U-19 di Kroasia. Bermain sebagai full back kiri, Arhan dianggap sebagai "Rory Delap Indonesia". Itu karena kemampuan lemparan dalamnya yang langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan.

Setelah timnas U-19 dibubarkan karena Piala Dunia U-20 urung terlaksana tahun ini, Arhan menjadi andalan PSIS Semarang di Piala Menpora. Penampilannya membanggakan pada 3 laga Grup A. Dia mencetak 2 gol, 1 dari penalti dan 1 dari freekick indah. Dia juga membawa Laskar Mahesa Jenar lolos ke fase knock-out.

Melihat penampilan pemuda yang belum genap berusia 20 tahun itu, sepertinya sayang jika Shin Tae-yong tidak memanfaatkan jasa Arhan di timnas senior maupun timnas U-23.


4. Muhammad Riyandi (Barito Putera)

Muhammad Riyandi dikenal sebagai kiper jempolan saat bermain untuk timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Dia juga menjadi deputi Nadeo Argawinata saat SEA Games 2019 dilaksanakan di Filipina. Tapi, setelah itu Riyandi seperti hilang ditelan bumi karena sejumlah cedera.

Saat Piala Menpora digulirkan, Riyandi unjuk keterampilan. Dipercaya menjadi palang pintu utama Laskar Antasari, dia menunjukkan penampilan mengesankan saat Barito mengalahkan Arema. Anak muda kelahiran Bogor. 3 Januari 2000, itu membuat pemain-pemain Singo Edan frustrasi.

Riyandi bermain layaknya Manuel Neuer ketika memerankan dua fungsi sekaligus, yaitu sweeper-keeper. Bahkan, saat Arema mendapatkan tendangan penalti, Riyandi dengan cekatan menepis sepakan Bruno Smith.

Selain melawan Arema, Riyandi juga memperlihatkan refleks yang bagus di laga pertama melawan PSIS Semarang maupun duel penentuan kontra Persikabo 1973. Saat melawan Laskar Padjajaran, dia menggagalkan tendangan keras Wawan Febriyanto dari luar kotak penalti dan menggagalkan kesempatan emas Ciro Alves dalam duel satu lawan satu.

Dengan performa yang ditunjukkan, sangat wajar jika Shin Tae-yong memberi kesempatan Riyandi masuk timnas senior untuk menggantikan Andritany Ardhiyasa atau Muhammad Ridho.


5. Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya)

Libero.id

Kredit: instagram.com/rachmatirianto

Rachmat Irianto menjadi pemain pertahanan Persebaya Surabaya selanjutnya yang tampil memikat selama Piala Menpora. Putra Bejo Sugiantoro tampil lugas di belakang. Sebagai kapten, dia penuh perhitungan, tidak mudah terpancing, dan mampu menjaga pertahanan Bajul Ijo dengan bagus.

Keberadaan Rachmat di starting line-up Persebaya layak menjadi pertimbangan Shin Tae-yong saat Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dilanjutkan. Meski tidak memiliki pengaruh terhadap peluang Indonesia, menurunkan pemain muda seperti Rachmat dapat menjadi semacam investasi masa depan.


6. Luthfi Kamal (Barito Putera)

Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah seperti menemukan kembali keterampilannya sebagai salah satu gelandang berbakat Indonesia. Meski berpostur mungil, pemain yang musim lalu berseragam PS Sleman itu benar-benar sukses memainkan peran sebagai pengatur ritme dan pemasok bola jempolan untuk Barito Putera.

Di Piala Menpora, jebolan timnas U-19 asuhan Indra Sjafri itu menjalin kerja sama yang solid bersama pemain senior, Bayu Pradana. Kehadiran Luthfi membuat Djadjang Nurdjaman menempatkan Bayu lebih ke depan untuk fokus membantu serangan. Sementara Luthfi berperan dalam strategi umpan-umpan pendek yang diperagakan Laskar Antasari.

Dengan penampilan sepanjang fase grup, Luthfi berpeluang masuk timnas senior. Pasalnya, sudah lama Luthfi tidak mendapatkan kesempatan mengenakan seragam merah-putih. Apalagi, dia memiliki kelebihan lain dalam tendangan bebas keras dari jarak jauh.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network