Kisah Arnold Schwarzenegger Dihapus dari Stadion di Austria Gara-gara Narapidana

"Selama 10 tahun sejak 1995, di Austria, tepatnya Graz, ada sebuah arena sepakbola bernama Arnold Schwarzenegger Stadium."

Biografi | 07 April 2021, 09:43
Kisah Arnold Schwarzenegger Dihapus dari Stadion di Austria Gara-gara Narapidana

Libero.id - Selama 10 tahun sejak 1995, di Austria, tepatnya Graz, ada sebuah arena sepakbola bernama Arnold Schwarzenegger Stadium. Tapi, setelah Natal 2005, stadion kandang Sturm Graz dan Grazer AK itu tidak menyandang nama mantan Gubernur California lagi. Alasannya terkait seorang narapidana di Amerika Serikat (AS).

Bagi pecinta film Hollywood, pemilik nama lengkap Arnold Alois Schwarzenegger  bukan nama asing. Puluhan film berkualitas dihasilkan dan menghasilkan miliaran dolar dari seluruh dunia.

Tapi, sebelum menjadi aktor hebat, Arnold memulainya dari Austria. Dia lahir di Thal, yaitu sebuah desa di barat Graz, pada 30 Juli 1947. Dia merupakan putra kedua Aurelia Jadrny dan Gustav Schwarzenegger. Ibunya keturunan Cekoslovakia dan ayahnya asli Austria.

Ayah Arnold adalah kepala polisi setempat dan pernah bertugas dalam Perang Dunia II sebagai Hauptfeldwebel setelah secara sukarela bergabung dengan Partai Nazi Austria pada 1938. Dia terluka dalam Pertempuran Stalingrad. Tapi, dibebastugaskan pada 1943 setelah terkena penyakit malaria.

Setelah berhenti menjadi polisi, Gustav, beralih profesi menjadi atlet. Atas nasehat sang ayah, Arnold memulai latihan beban pada 1960 sembari menekuni sepakbola. Tapi, pada usia 14 tahun, dia memilih binaraga daripada sepakbola sebagai olahraga yang ingin diseriusi.

"Saya benar-benar memulai latihan beban ketika saya berusia 15 tahun. Tapi, saya telah berpartisipasi dalam sepakbola selama bertahun-tahun. Jadi, saya merasa berkembang dengan baik, setidaknya cukup sehingga saya bisa mulai pergi ke gym dan mulai mengangkat beban (standar) Olimpiade," kata Arnold dalam biografinya.

Arnold mengunjungi gym di Graz. Dia juga sering datang bioskop lokal untuk melihat idola binaraga seperti Reg Park, Steve Reeves, dan Johnny Weissmuller di layar lebar. Ketika Reeves meninggal pada tahun 2000, Schwarzenegger dengan penuh kasih mengingatnya.

"Sebagai remaja, saya tumbuh bersama Steve. Pencapaiannya yang luar biasa membuat saya merasakan apa yang mungkin terjadi ketika orang lain di sekitar saya tidak selalu memahami impian saya. Dia telah menjadi bagian dari semua yang pernah saya capai dengan cukup beruntung," kata Arnold.

Kegemaran mengunjungi gym dan biskop benar-benar berdampak pada masa depan Arnold. Dia memutuskan untuk terjun di kompetisi binaraga, angkat besi, dan angkat beban.

Dia mewakili Austria di ajang binaraga bergengsi seperti Mr Universe maupun Mr Olympia. Dia juga ambil bagian pada banyak ajang angkat besi maupun angkat beban nasional, regional, hingga internasional. Arnold sangat berbakat sehingga mendapatkan banyak medali dan penghargaan bergengsi.

Kesuksesan di olahraga mengantarkan Arnold ke Negeri Paman Sam untuk berkarier sebagai aktor. Rakyat Austria, khususnya warga Graz sangat bangga dengan pencapaian Arnold. Akibatnya, stadion sepakbola berkapasitas 15.000 penonton yang saat itu sedang dibangun diberi label "Arnold Schwarzenegger Stadium".

Warga Graz tidak salah pilih. Pasalnya, karier Arnold terus berkembang di AS dan mengharumkan kampung halamannya. Popularitas yang didapat di Hollywood akhirnya mengantarkan Arnold ke panggung politik. Dia terpilih menjadi Gubernur California untuk dua periode, yaitu pada 17 November 2003 hingga 3 Januari 2011.

Sialnya, kebijakan Arnold saat menjadi orang nomor satu di negara bagian California itu justru berujung pada kemarahan warga Graz. Akibatnya, nama Arnold yang digunakan untuk stadion diubah menjadi Stadion Graz-Liebenau, sebelum diubah lagi menjadi UPC-Arena dan sekarang menjadi Merkur-Arena.

Alasannya tidak terkait dengan produk komersial yang terpampang, melainkan eksekusi mati terhadap Stanley Tookie Williams III pada 13 Desember 2005. Hukuman terhadap pemimpin kelompok kriminal bersenjata di Los Angeles itu dilaksanakan setelah permohonan grasi yang ekstensif dan penundaan eksekusi selama 4 minggu ditolak Sang Gubernur.

Williams menjadi pemimpin de facto dan bos kriminal terkemuka di South Central pada 1970-an. Pada 1979, dia dihukum atas pembunuhan 4 orang selama 2 perampokan bersenjata sehingga dijatuhi hukuman mati.

Persidangan Williams yang dipublikasikan secara luas dan permohonan grasi yang ekstensif memicu perdebatan tentang status hukuman mati di California. Ada yang mendukung, tapi banyak pula menentang. Hak Asasi Manusia (HAM) dan kemanusiaan menjadi alasan yang banyak diungkap.

Ternyata, diskusi itu juga terjadi di Graz. Dengan pendukung antihukuman mati di Austria yang mayoritas, reputasi Arnold tercoreng. Orang-orang di kampung halamannya marah dan mendesak pergantian nama stadion.

Setelah beberapa hari diskusi sengit, Arnold mengirim surat elektronik kepada Walikota Graz, Siegfried Nagl. Dalam surat itu, dia meminta namanya tidak lagi digunakan di stadion untuk menghindari perdebatan yang tidak penting diantara politisi lokal dan warga Graz.

"Kemungkinan besar, selama masa jabatan saya sebagai Gubernur, saya harus membuat keputusan yang sama (hukuman mati) dan sama sulitnya di masa depan. Untuk menghindarkan para politisi yang bertanggung jawab di Graz, saya menarik diri mulai hari ini hak untuk menggunakan nama saya dalam hubungannya dengan Stadion Liebenauer," tulis Arnold saat itu, dilansir BBC.

Dia juga mengembalikan "cincin kehormatan" sebagai warga kehormatan Graz, yang dulu pernah diberikan. "Tampaknya Graz secara resmi tidak lagi menerima saya sebagai salah satu dari mereka. Cincin ini telah kehilangan arti dan nilainya bagi saya. Sudah ada dalam pos (untuk dikembalikan)," tambah Arnold.

Berdasarkan surat itu, Pemerintah Kota Graz akhirnya mengganti nama stadion pada malam 26 Desember 2005. Pada Maret 2016, perusahaan asuransi Austria, Merkur Versicherung, mendapatkan hak untuk menyandang nama dan stadion diubah menjadi Merkur-Arena.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network