Libero.id - Cristiano Ronaldo adalah sosok yang tangguh, tapi hatinya tersentuh ketika megabintang asal Portugal itu menyaksikan rekaman dari mendiang ayahnya.
Ayah Ronaldo, Jose Dinis Aveiro, meninggal secara tragis pada usia 52 tahun karena gagal hati setelah berjuang melawan alkoholisme. Insiden itu pula yang membuat CR7 berupaya keras menyelamatkan abangnya, Hugo, yang memiliki aktivitas sama seperti ayah mereka.
Selama wawancara dengan Good Morning Britain, Ronaldo diperlihatkan cuplikan ayahnya yang mengungkapkan kebanggaannya pada kesuksesan mantan superstar Manchester United dan Real Madrid itu.
Rekaman itu membuat pemain berusia 36 tahun ini tak dapat menahan tangis. CR7 mengaku dirinya belum pernah melihat video tersebut. Ronaldo mengatakan kepada mantan pembawa acara GMB, Morgan. "Saya tidak pernah melihat video itu. Saya tidak pernah melihat video itu. Luar biasa," sebutnya.
Ketika Morgan bertanya kepada Ronaldo bagaimana rasanya mendengar ayahnya berbicara tentang pencapaiannya yang luar biasa, pemenang Ballon d'Or lima kali itu menambahkan. "Saya pikir wawancara itu akan lucu, tapi saya tidak menyangka akan menangis. Tapi, saya jujur tidak pernah melihat gambar-gambar ini,” timpalnya.
"Saya tidak tahu di mana kamu ... Aku harus memiliki gambar-gambar ini untuk ditunjukkan pada keluargaku,” ungkapnya. "Tapi, saya tidak mengenal ayah saya 100%. Dia adalah orang yang mabuk. Saya tidak pernah berbicara dengannya, seperti percakapan biasa. Itu sulit."
Ibu Ronaldo, Maria Dolores dos Santos Aveiro, sebelumnya berbicara tentang kesulitan berada di sekitar Aveiro selama pertempurannya dengan alkohol.
Wanita berusia 66 tahun itu mengakui bahwa mendiang suaminya mabuk hampir setiap hari. “Saya tidak pernah mengenalnya dengan baik. Saya ingin dia lebih sering berada di sekitar,” kata Dolores. "Meskipun dia tidak pernah menganiaya anak-anaknya, saya menjadi korbannya."
Ronaldo juga membuka tentang masa sulitnya di Portugal ketika dia masih kecil dan bagaimana staf dari cabang McDonald's membantu menyelamatkannya dari kelaparan.
Opini