Kredit: inter.it dan instagram.com/officialgalgo
Libero.id - Derby della Madonnina, 24 Februari 2013, tidak akan mungkin dilupakan Ezequiel Schelotto. Dia menyelamatkan Inter Milan dari kekalahan atas AC Milan. Setelah duel bersejarah itu, full back Argentina itu menghilang dan fans I Nerazzurri sepertinya sudah lupa dengan dirinya.
Ezequiel Matias Schelotto lahir di Buenos Aires, 23 Mei 1989. Dia seorang pemain serba bisa di sayap kanan. Memulai karier sebagai pemain sayap murni. Kemudian, diubah menjadi full back kanan.
Memiliki keturunan Italia dari sang kakek buyut, Giovanni Battista Francesco Schelotto, yang pindah ke Argentina dari Cogoleto, Liguria, pada awal abad 19, membuat Schelotto mudah berpindah ke Eropa. Selain Argentina, dia juga sudah mengantongi paspor Italia sejak pertama kali berkarier di sepakbola profesional.
Pada 2008, Schelotto bermain untuk Cesena di Lega Pro Prima Divisione (Serie C) setelah memulai karier bersama Banfield di Primera Division Argentina. Di klub barunya, dia memainkan 6 pertandingan, mencetak 1 gol, dan membantu Cesena promosi ke Serie B.
Penampilan yang bagus bersama Cesena membuat Schelotto ditransfer ke klub Serie A, Atalanta Bergamo, pada musim panas 2009 dengan kesepakatan kepemilikan bersama senilai 250.000 euro. Tapi, dia langsung dipinjamkan kembali ke Cesena. Di Serie B 2009/2010, dia membuat 40 penampilan dan mencetak 6 gol.
Melihat Schelotto tampil bagus di Serie B, Atalanta mengubah status kepemilikan menjadi permanen pada 24 Juni 2010. La Dea harus mengeluarkan biaya tambahan 2,5 juta euro. Tapi, itu musim yang aneh karena Atalanta justru akan bermain di Serie B setelah terdegradasi dari Serie A, sementara Cesena justru promosi ke kasta elite.
Meski statusnya resmi menjadi pemain Atalanta, Schelotto kembali dipinjamkan ke Cesena untuk musim kedua. Bedanya, kali ini bermain di Serie A dengan lawan-lawan yang jauh lebih berat dari Serie B.
Schelotto mengalami musim Serie A yang pahit. Cesena memulai dengan gemilang dan memuncaki klasemen pada pekan ketiga. Tapi, kemudian mengalami kekalahan telak yang membuat tim turun ke posisi 18 pada musim dingin. Dia juga kehilangan tempat di starting line-up setelah pelatih lebih memilih Luis Jimenez sebagai striker pendukung dalam formasi tiga penyerang.
Gagal dengan Cesena, Schelotto pindah ke klub Serie A lainnya, Catania, dengan status pinjaman, pada 31 Januari 2011. Schelotto memulai pertandingan pertamanya untuk klub asal Sisilia itu pada 6 Februari 2011 saat Catania bertandang ke Bologna.
Schelotto akhirnya kembali ke Atalanta pada 1 Juli 2011 setelah gagal di Catania. Dia dimasukkan dalam skuad utama untuk kampanye Serie A 2011/2012. Musim ini La Dea kembali ke kasta tertinggi setelah mendapatkan tiket promosi Serie B 2010/2011.
Sepanjang musim 2011/2012 dan paruh pertama 2012/2013, Schelotto bermain cukup bagus untuk Atalanta. Dia mendapatkan kesempatan untuk mewakili tim nasional Italia di level internasional. Pada 10 Agustus 2012, Cesare Prandelli memanggil Schelotto untuk laga uji coba melawan Inggris.
Berkat panggilan Gli Azzurri, karier Schelotto terus menanjak. Setelah 1,5 musim di Atalanta, Inter datang dengan proposal bernilai total 6 juta euro, yang juga melibatkan Marko Livaja, pada transfer window musim dingin 2013.
Schelotto melakukan debut pada 3 Februari 2013 saat I Nerazzurri melawan Siena. Dia bermain selama 45 menit pertama sebelum memberi jalan kepada Mateo Kovacic masuk di awal babak kedua. Selanjutnya, sejarah dihasilkan Schelotto saat Derby della Madonnina digelar pada 24 Februari 2013.
Pada laga tersebut, Schelotto memulai dari bangku cadangan. Dia baru masuk menggantikan Esteban Cambiasso pada menit 69. Ketika itu, Milan memimpin 1-0 melalui Stephan El Shaarawy pada menit 21. Tapi, baru 2 menit di lapangan, Schelotto mendapatkan peluang emas yang langsung dikonversi menjadi gol untuk membuat hasil akhir imbang 1-1.
Ternyata, itu menjadi satu-satunya gol Schelotto untuk Inter di Serie A. Pada musim panas 2013, dia meninggalkan Kota Mode dan tidak pernah kembali. Dimulai dengan peminjaman ke Sassuolo, Parma, dan Chievo Verona, pemain berpostur 187 cm itu bergabung dengan Sporting Lisbon pada 20 November 2015.
Sama seperti di Italia, karier Schelotto bersama klub Portugal juga tidak terlalu bagus. Dia jarang mendapatkan kesempatan bermain sehingga memutuskan mencari tantangan di Inggris bersama Brighton and Hove Albion. Tapi, Schelotto hanya bermain 28 kali di Liga Premier selama 3 musim.
Akibat kegagalan demi kegagalan di Eropa, Schelotto memutuskan pulang ke Argentina. Pada 4 Februari 2021, di usia 31 tahun, dia menandatangani kontrak 2,5 tahun dengan Racing Club de Avellaneda.
"Secara pribadi saya senang bisa bermain. Ini adalah perubahan besar bagi saya. Saya lahir di sini (Argentina). Tapi, saya diciptakan sebagai pesepakbola di Eropa. Di sana (Eropa), tempo lebih tinggi dengan bola. Sementara di sini semuanya lebih sengit. Ini berbeda. Tapi, saya sedang beradaptasi," ujar Schelotto, dilansir Tyc Sports.
"Sebenarnya saya harus melakukan pekerjaan yang sangat menguras fisik sejak saya tiba. Saya belajar lebih banyak tentang ritme sepakbola di Argentina. Hal utama adalah mendapatkan kemenangan," tambah Schelotto.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini