Libero.id - Saat Piala Dunia 2018 berlangsung di Rusia, Prancis memang menjadi juara setelah mengalahkan Kroasia. Tapi, bintang sesungguhnya bukan Antoine Griezmann atau Luka Modric. Dia adalah Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarović. Lalu, apa kabarnya sekarang setelah tidak menjadi kepala negara?
Kolinda adalah wanita pertama yang terpilih untuk menjabat presiden di Kroasia sejak Pemilu multipartai pertama dilaksanakan pada 1990 dan kemerdekaan dari Yugoslavia didapatkan pada 1991. Pada usia 46 tahun, dia juga menjadi orang termuda yang menjabat sebagai presiden.
Sebelum terpilih sebagai presiden Kroasia, Kolinda memegang sejumlah posisi di pemerintahan dan diplomatik. Dia sosok yang sangat populer dan berprestasi di Kroasia ketika Pemilu presiden digelar pada 2015.
Kolinda pernah menjadi Menteri Urusan Eropa pada 2003-2005, Menteri Luar Negeri dan Integrasi Eropa (2005-2008), Duta besar Kroasia untuk Amerika Serikat (2008-2011), hingga Asisten Sekretaris Jenderal untuk diplomasi publik di NATO di bawah Sekretaris Jenderal, Anders Fogh Rasmussen, dan Jens Stoltenberg (2011-2014).
Kolinda adalah penerima Fulbright Lifetime Achievement Award dan sejumlah penghargaan nasional maupun internasional. Dia juga mendapatkan berbagai dekorasi, gelar doktor kehormatan, hingga kewarganegaraan kehormatan.
Dalam dunia politik, Kolinda adalah anggota partai konservatif Uni Demokratik Kroasia pada 1993-2015. Dia juga salah satu dari tiga anggota Komisi Trilateral Kroasia. Tapi, dia diharuskan untuk mengundurkan diri dari kedua posisi tersebut setelah menjabat sebagai Presiden Kroasia pada 2015.
Sebagai Presiden, Kolinda meluncurkan Three Seas Initiative pada 2015 bersama dengan Presiden Polandia, Andrzej Duda. Pada 2017, majalah Forbes mencantumkan Kolinda sebagai wanita terkuat ke-39 di dunia.
Layaknya Kanselir Jerman, Angela Merkel, Kolinda juga menggemari olahraga. Dia membiarkan kedua anaknya, Katarina (lahir 2001) dan Luka (lahir 2003), berkecimpung di olahraga sebagai atlet ski es. Bahkan, Luka adalah juara nasional junior di Kroasia.
Untuk sepakbola, Kolinda benar-benar mencuri perhatian ketika Piala Dunia berlangsung di Rusia. Dia hadir di sejumlah pertandingan penting Kroasia dan "sukses" mendominasi sorot kamera televisi.
Berkat kehadiran Kolinda, Kroasia benar-benar menjelma menjadi kuda hitam yang sesungguhnya. Tim dari pecahan Yugoslavia itu tampil memukau untuk menundukkan sejumlah tim besar dunia, termasuk Argentina dengan Lionel Messi di dalamnya.
Kolinda menghadiri pertandingan perempat final dan final, mengenakan warna bendera nasional, untuk mendukung tim nasional, yang akhirnya menjadi runner-up turnamen. Rambut pirangnya dan gayanya yang feminis di tribune membuat banyak penggemar sepakbola di seluruh dunia senang.
The superstar ?#kolinda @KolindaGK pic.twitter.com/bjEyLjtRVK
— Kasun Nadeera (@kasunnadds) July 16, 2018
Menurut perusahaan analitik Mediatoolkit, Kolinda muncul sebagai bintang turnamen di negaranya. Catatan menunjukkan, 25% pemirsa siaran langsung pertandingan lebih fokus pada dirinya daripada berita tentang jalannya pertandingan maupun aksi pemain di lapangan.
Rakyat Kroasia semakin bangga karena Kolinda pergi ke Rusia menggunakan uang pribadi, naik pesawat ekonomi layaknya rakyat biasa, dan sempat duduk di tribune non VVIP. Kolinda baru berada di tribune kehormatan setelah menerima undangan resmi FIFA lantaran Kroasia menantang Prancis di final.
Saat pertandingan puncak berlangsung, Kolinda juga tidak segan berhujan-hujanan bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia juga memeluk erat Modric dan para pemain Kroasia setelah kekelahan di derita. Tak lupa, Kolinda sempat mengujungi ruang ganti pemain.
Sayang, pemandangan itu tidak akan bisa dinikmati di Euro 2020 yang mundur ke musim panas 2021. Pasalnya, wanita kelahiran Rijeka, 29 April 1968, itu sudah tidak menjabat Presiden Kroasia lagi. Kolinda dikalahkan Zoran Milanovic dalam Pemilu Presiden 22 Desember 2019 (Putaran I) dan 5 Januari 2020 (Putaran II).
Meski tidak lagi menjadi Presiden Kroasia, Kolinda berpotensi berada di tribune selama Olimpiade Tokyo, musim panas nanti. Pasalnya, saat ini dirinya berstatus sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) mewakili negaranya.
"Dalam pekerjaan saya, saya akan berusaha untuk mempromosikan nilai-nilai Olimpiade dan komitmen terhadap gerakan Olimpiade," ujar Kolinda, berterima kasih atas kepercayaan yang ditunjukkan setelah menjadi orang keempat dan wanita pertama dari Kroasia yang terpilih menjadi anggota IOC, di situs resmi Croatian Olympic Committe (COC).
"Saya merasa sangat terhormat menjadi anggota IOC. Ini bukan hanya kesuksesan pribadi saya, melainkan juga pengakuan atas semua prestasi olahraga Kroasia dan hasil luar biasa dari atlet Kroasia, yang mewakili tanah air kami di dunia sebagai bangsa dengan talenta hebat dan orang-orang pekerja keras," tambah Kolinda.
"Olahraga memainkan peran kunci dalam memerangi rasialissme dan ujaran kebencian, menyatukan tujuan, nilai dan harapan bersama, serta menyebarkan optimisme dan keyakinan bahwa upaya, pekerjaan, dan nilai-nilai kemanusiaan fundamental lainnya dihargai dengan persaingan yang adil dan kesuksesan yang diakui dunia," ungkap Kolinda.
Apakah Olimpiade Tokyo yang digelar di tengah Pandemi Covid-19, yang direncanakan tanpa penonton asing, akan semarak dengan kehadiran Kolinda? Kemungkinan itu tetap ada.
"Memiliki anggota IOC adalah hal besar bagi setiap negara dan saya yakin Presiden Kolinda Grabar-Kitarović, seperti pendahulunya Antun Vrdoljak, akan berkontribusi pada perkembangan Olimpiade, baik secara internasional maupun di tanah airnya, Kroasia," ujar Presiden COC, Zlatko Matesa.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini