Libero.id - Ramadhan kembali menyapa di tengah kompetisi. Beberapa pemain Muslim mengambil keputusan tidak puasa. Tapi, beberapa lainnya tetap menjalankan kewajibannya. Bagi mereka yang berpuasa, kecerdasan diperlukan agar ibadah tetap lancar. Salah satu contohnya pernah ditunjukkan Mouez Hassen pada 2018.
Hassen saat ini tercatat sebagai pemain Brest di Ligue 1. Pemuda kelahiran Frejus, Prancis, 5 Maret 1995, itu berposisi sebagai penjaga gawang. Dia merupakan jebolan Stade Raphaelois, Frejus, dan Nice. Setelah lulus dari Akademi Nice, Hassen dimainkan di Nice B yang bermain di kompetisi kasta keempat.
Debut Hassen di kompetisi elite Prancis terjadi pada 25 September 2013 ketika Nice mengalahkan Nantes 2-0. Selanjutnya, Hassen menjadi pemain inti Nice di bawah mistar pada 2014/2015.
Sayangnya peruntungan Hassen berubah pada 2015/2016 dan 2016/2017. Dia gagal menjadi pemain utama sehingga harus dipinjamkan ke Southampton pada 31 Januari 2017. Di sana dia bertemu kembali mantan pelatihnya, Claude Puel. Tapi, dia tidak pernah dimainkan di Inggris.
Dari Southampton, Hassen dipinjamkan Nice ke Chateauroux di Belgia. Dia menunjukkan performa yang lumayan sehingga ditransfer ke Cercle Brugge pada musim panas 2019. Ketika kontrak 1 tahunnya tidak diperpanjang, Hassen memutuskan kembali ke Prancis memperkuat Brest.
Meski memiliki catatan membela tim nasional Prancis U-16, U-17, U-18, U-19, U-20, hingga U-21; Hassen lebih memilih membela Tunisia di level senior. Debut Hassen untuk Les Aigles de Carthage terjadi pada 27 Maret 2018 di Allianz Riviera, Nice. Ketika itu Tunisia menjalani pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika.
Setelah momen membahagiakan tersebut, Hassen terus menjadi anggota timnas di banyak pertandingan internasional. Dirinya juga masuk daftar 23 pemain tim Afrika Utara tersebut, yang bermain di Piala Dunia 2018.
Pada turnamen di Rusia, Tunisia membawa 3 kiper, yaitu Hassen, Farouk Ben Mustapha, dan Aymen Mathlouthi. Uniknya, semua penjaga gawang dimainkan di fase grup. Hassen mendapat kesempatan bermain di pertandingan pertama melawan Inggris. Gawangnya dijebol Harry Kane 2 kali sehingga Tunisia kalah 1-2.
Uniknya, sebelum Piala Dunia digelar, Tunisia menjalani pertandingan uji coba menghadapi Portugal dan Turki pada Ramadhan. Masalahnya, mayoritas pemain Tunisia ternyata memutuskan berpuasa.
Laga pertama versus Portugal digelar Estádio Municipal de Braga, 28 Mei 2018. Saat pertandingan memasuki menit 58, waktu berbuka tiba. Wasit yang memimpin terus membiarkan pertandingan berjalan karena tidak tahu dengan puasa yang sedang dilakukan pemain-pemain Les Aigles de Carthage.
Selanjutnya, Hassen mengambil inisiatif unik dengan berpura-pura cedera di area penaltinya. Tujuannya, agar dirinya dan pemain Tunisia lain bisa berbuka dengan seteguk air putih dan memakan satu atau dua biji kurma. Setelah itu, Hassen mendadak sehat dan pertandingan dilanjutkan.
Saat Hassen "cedera", Tunisia sebenarnya tertinggal 1-2 lewat Andre Silva dan Joao Mario, yang hanya diperkecil Anice Badri. Tapi, Tunisia bangkit 6 menit setelah cedera Hassen. Fakhreddine Ben Youssef mencetak gol penyeimbang dan mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2.
Fun fact:
— Souhail Khmira (@SKhmira) June 2, 2018
Tunisian National team has played the last two friendlies while fasting. So, whenever the time comes to break Fast. The players have an agreement that the GK would go down so they can get a moment to drink some water and get something to eat ??#Ramadan #tunisia pic.twitter.com/4Rgz380ukW
Hal yang sama kembali dikerjakan Hassen pada pertandingan kedua melawan Turki di Stade de Geneve, Geneva, 1 Juni 2018. Ketika laga memasuki menit 47, dia kembali berpura-pura cedera. Sama seperti laga versus Portugal, wasit langsung menghampiri Hassen. Sementara para pemain Tunisia justru menuju bench untuk berbuka puasa.
Sama seperti duel melawan Portugal, pertemuan Tunisia dengan Turki juga berakhir imbang 2-2. Pertarungan juga sama-sama menarik karena para pemain kedua kubu mencoba berangkat ke Piala Dunia dengan suntikan motivasi.
Bedanya, Les Aigles de Carthage sempat tertinggal 0-1 terlebih dulu melalui Cenk Tosun dari titik penalti menit 54. Setelah buka puasa, Tunisia langsung unggul 2 gol lewat Anice Badri (56) dan Ferjani Sassi (79). Tapi, Caglar Soyuncu menyamakan kedudukan di injury time.
Tindakan cerdik Hassen diketahui sejumlah wartawan Tunisia yang saat itu meliput pertandingan. Mereka mengunggahnya di akun Twitter dan menganggap hal tersebut sebagai cara pintar para pemain untuk menyikapi ibadah sekaligus menjalani kewajiban profesional sebagai pesepakbola.
"Fakta unik: timnas kami (Tunisia) menjalani dua laga uji coba dalam kondisi berpuasa. Lalu, para pemain membuat kesepakatan bahwa sang kiper (Mouez Hassen) harus pura-pura cedera agar semuanya bisa minum air dan memakan sesuatu," tulis Souhail Khmira di @SKhmira saat itu.
Tapi, setelah berita itu diperbincangkan media-media internasional, Hassen memberikan klarifikasi lewat akun media sosial miliknya. Dia membantah berpura-pura cedera. "Saya benar-benar kesakitan," tulis Hassen di @hassen_mouez disertai emoji tertawa.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini