Libero.id - Archie Thompson pernah dipuja sekaligus dikecam. Pujian datang karena performa bagus di lapangan. Hujatan muncul saat memborong 13 gol ke gawang "anak-anak sekolah" Samoa Amerika dalam skor 31-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2002. Saat ini, dia sudah pensiun dan mendirikan 150 SSB di seluruh Australia.
Archie Gerald Thompson lahir di Otorohanga, Waikato, Selandia Baru, 23 Oktober 1978 dari ayah asal Selandia Baru dan ibu Papua New Guinea (PNG). Tapi, tumbuh dan berkembang di New South Wales, Australia.
Pernah bermain di sejumlah klub Eropa seperti Lierse (Belgia), PSV Eindhoven (Belanda), hingga Real Murcia (Spanyol), Thompson menghabiskan waktu yang sangat lama di Melbourne Victory. Dia bermain di sana 11 musim dengan 260 penampilan plus 97 gol.
Meski memiliki hak untuk membela Selandia Baru dan PNG, Thompson memilih memperkuat The Socceroos di level senior. Dia mengenakan seragam Australia junior dari U-19, U-20, hingga U-23 di sejumlah pertandingan internasional maupun regional Oceania (saat itu Australia belum bergabung dengan AFC).
Thompson membuat penampilan internasional pertama untuk tim senior Australia pada 28 Februari 2001 dalam pertandingan persahabatan melawan Kolombia. Dia kemudian dimasukkan Frank Farina dalam skuad untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2002 yang dimainkan pada April 2001.
Pada 9 April 2001, Thompson masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol internasional pertamanya dalam pertandingan pertama Australia melawan Tonga. Saat itu, The Socceroos menang 22-0!. Mereka memecahkan rekor dunia untuk kemenangan terbesar dalam pertandingan internasional.
Dua hari kemudian, dalam pertandingan melawan Samoa Amerika, Thompson ditunjuk sebagai starter dengan penyerang reguler diistirahatkan. Australia kembali memecahkan rekor mereka sendiri dengan menang 31-0! Thompson mencetak 13 gol dan memecahkan rekor dunia untuk gol terbanyak yang dicetak dalam satu pertandingan internasional.
Kemenangan itu dikecam habis-habisan seluruh dunia. Pasalnya, Samoa hanya diperkuat para pemain amatir yang masih berusia sangat muda, dengan mayoritasnya pelajar. Bahkan, saat mereka meminta Australia agar lebih santai, permintaan itu tidak dikabulkan.
Sebulan kemudian, Thompson masuk dalam skuad Australia untuk Piala Konfederasi 2001. Dia membuat dua penampilan pengganti saat Australia meraih tempat ketiga di kompetisi tersebut. Secara total, Thompson sudah membuat 7 penampilan internasional sepanjang 2001, dengan mencetak 16 gol
Tapi, setelah tahun berganti, Thompson justru tidak dipanggil ke timnas lagi. Panggilan baru kembali diterima pada 12 Oktober 2004. Saat itu, dia tampil sebagai pemain pengganti di Piala Oceania 2004 melawan Kepulauan Solomon. Laga itu dimenangkan The Socceroos untuk meraih trofi keempat sepanjang sejarah.
Sejak itu, Thompson lebih sering dipanggil ke timnas, meski sebagian besar penampilannya sebagai pemain pengganti. Dia juga termasuk dalam skuad Australia untuk Piala Konfederasi 2005. Dia tampil dalam dua pertandingan sebagai pemain pengganti.
Saat Australia menggelar play off interzone melawan Uruguay pada Kualifikasi Piala Dunia 2006, Thompson ikut bermain pada leg pertama. Australia akhirnya lolos setelah menang adu penalti 4-2 dalam skor agregat 1-1 (0-1, 1-0).
Berkat penampilan yang bagus untuk Melbourne di A League, Thompson mendapat tempat di skuad Australia untuk Piala Dunia di Jerman. Dia adalah salah satu dari tiga pemain dari kompetisi lokal. Tapi, dia tidak mendapat waktu bermain di turnamen tersebut karena Australia tersingkir di babak 16 besar dari Italia.
Pada 2007, Thompson sekali lagi dimasukkan ke dalam skuad Australia untuk turnamen besar. Kali ini, Piala Asia. Lalu, pada 2008 dia menjadi salah satu pemain senior untuk Olimpiade 2008. Sayangnya dia bermain buruk sehingga tidak dipanggil ke timnas lagi hingga 2012.
Di sela-sela Kualifikasi Piala Dunia 2014, Thompson terpilih dalam skuad untuk ambil bagian di Piala Asia Timur 2013 di Hong Kong. Kemudian, pada 5 November 2013, dia mencetak gol melawan Korea Utara dengan hasil imbang 1-1. Dua hari kemudian, Thompson mencetak salah satu hattrick tercepat dalam sejarah setelah masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 9-0 atas Guam.
Setelah sempat bermain di Real Murcia pada 2019, Thompson kembali ke Australia pada 2020. Dia bergabung dengan klub semi profesional dari Melbourne, Essendon Royals, sebelum memutuskan pensiun.
Keputusan Thompson untuk gantung sepatu langsung disambut mantan klubnya, Melbourne Victory, dengan gembira. Klub berseragam ungu tersebut langsung menjadikan Thompson sebagai Duta Besar. Itu sebagai penghormatan karena saat bermain berhasil menyumbangkan tiga gelar A League (2006/2007, 2008/2009, 2014/2015).
Tapi, bukan hanya itu saja aktivitas Thompson setelah pensiun. Dia mewujudkan cita-cita dan janji lamanya setelah menyesal membantai Samoa Amerika. Saat itu, dia berjanji akan membangun akademi sepakbola. Janji itu ditempati dengan mendirikan 150 SSB di banyak tempat di Australia.
SSB itu diberi nama Football Stars Academy (SSA). Seperti tertulis di situs resminya, tujuan Thompson adalah menciptakan gerakan perubahan untuk pemain masa depan. Mereka mendidik anak-anak dari usia 5 tahun untuk dijadikan pemain-pemain yang memiliki visi dan jiwa kepemimpinan bagus.
Akademi milik Thompson juga mencakup sepakbola wanita. Mereka juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah di seluruh Australia untuk memberikan kurikulum yang memungkinkan hadirnya pemain hebat di masa depan dari lembaga-lembaga pendidikan resmi.
"Saya sangat menyukai sepakbola dan saya bersemangat untuk menyelaraskan diri dengan tim yang tidak hanya memiliki model kesuksesan yang terbukti, melainkan juga berbagi sangat banyak nilai pribadi saya seperti semangat komunitas dan pentingnya membangun kecakapan hidup di lingkungan kami, anak-anak," ujar Thompson, dilansir fanchisebusiness.com.au.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini