Libero.id - Pada Minggu (18/4/2021) sore waktu Eropa, sebuah bom menghebohkan dunia sepakbola. Laporan muncul bahwa rencana untuk Liga Super Eropa akan diumumkan - rencana yang mencakup enam klub raksasa Liga Premier.
Tidak butuh waktu lama bagi otoritas seperti UEFA dan Liga Premier bereaksi, karena mereka merilis pernyataan yang sangat keras berujung mengutuk rencana tersebut.
Pada Minggu malam, pernyataan yang ditunggu-tunggu terungkap.
"Dua belas klub sepak bola terkemuka di Eropa hari ini berkumpul untuk mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk mengadakan kompetisi tengah minggu yang baru, Liga Super, yang diatur oleh Klub Pendirinya,” tulis Givemesport.com.
And there you go.... pic.twitter.com/l8fwvhEo60
— James Pearce (@JamesPearceLFC) April 18, 2021
Apakah Liga Super Eropa itu?
Itu bertujuan untuk menyaingi format Liga Champions menjelang pengumuman kompetisi tentang rencana baru mereka. Namun, UEFA dan liga domestik dapat melarang klub untuk berkompetisi di kompetisi mereka jika mereka menindaklanjuti rencana tersebut.
Akan ada 18 hingga 20 tim dan pertandingan akan dimainkan pertengahan pekan dengan akhir musim play-off untuk menentukan pemenang. Turnamen ini diyakini bisa dimulai pada awal Agustus.
Menurut The Times, proposal tersebut meliputi:
- 15 klub pendiri berbagi ‘hibah infrastruktur’ awal senilai 3,1 miliar pounds (Rp 62,5 triliun) mulai dari 89 juta pounds (Rp 1,7 triliun) hingga 310 juta pounds (Rp 6,2 triliun) per klub yang dapat digunakan untuk membangun stadion, fasilitas pelatihan, atau "untuk menggantikan pendapatan terkait stadion yang hilang karena Covid-19.
- Format pertandingan akan menampilkan dua grup yang terdiri dari 10 klub yang bermain kandang dan tandang. Empat posisi teratas dari masing-masing grup lolos ke perempat final dengan format dua leg. Sementara semifinal dan final akan digulirkan satu laga.
- Pertandingan akan dilakukan pada pertengahan minggu dan klub-klub akan tetap bermain di liga domestik.
- Klub berhak menampilkan empat pertandingan dalam satu musim di platform digital mereka sendiri di seluruh dunia.
- Pendapatan dari TV dan sponsor akan menguntungkan klub pendiri: 32,5% dari pot akan dibagi rata antara 15 klub, dan 32,5% lainnya antara semua klub Liga Super termasuk lima kualifikasi.
- 20% dari pot akan menjadi uang jasa "didistribusikan dengan cara yang sama seperti sistem berbasis prestasi Liga Utama Inggris saat ini" sesuai dengan tempat klub menyelesaikan kompetisi atau grup jika mereka tidak lolos ke sistem gugur.
- 15% sisanya akan mendapatkan "bagian komersial berdasarkan kesadaran klub".
- Batas 55% dari pendapatan yang diizinkan untuk dibelanjakan untuk gaji dan transfer (bersih).
- Sebuah 'Grup Keberlanjutan Keuangan' akan memantau pengeluaran klub.
Klub mana saja yang terlibat?
Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham adalah enam klub Liga Inggris yang terlibat.
Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid mewakili La Liga, serta AC Milan, Inter Milan, dan Juventus juga telah mendaftar sebagai perwakilan Serie A Italia.
Sementara Paris Saint-Germain, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen telah menolak proposal tersebut.
Bagaimana reaksinya?
Dapat dikatakan bahwa mayoritas orang yang terlibat dalam sepakbola tidak terlalu tertarik dengan ide tersebut. Mungkin reaksi terbaik datang dari Gary Neville pada Minggu. Dia mengucapkan kata-kata kasar yang luar biasa tentang keterlibatan klub-klub Inggris.
Gary Neville is the people's hero right now. Unreal piece of television about the European Super League. pic.twitter.com/ypdQbdQfs7
— Football Tweet (@Football__Tweet) April 18, 2021
Apa yang dikatakan UEFA?
“Kami akan mempertimbangkan semua tindakan yang tersedia bagi kami, di semua tingkatan, baik peradilan dan olahraga untuk mencegah hal ini terjadi. Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga; tidak bisa dengan cara lain,” ungkap mereka.
Klub yang bersangkutan akan dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia, dan pemain mereka dapat ditolak kesempatannya untuk mewakili tim nasional mereka.
Apa yang dikatakan Liga Premier?
“Fans dari klub manapun di Inggris dan di seluruh Eropa saat ini dapat bermimpi bahwa tim mereka dapat naik ke puncak dan bermain melawan yang terbaik. Kami percaya bahwa konsep Liga Super Eropa akan menghancurkan impian ini.”
Apa yang terjadi dengan liga domestik?
Nah, rencananya hanya untuk mengganti Liga Champions yang ada. Tapi, dengan UEFA bersikeras bahwa klub akan "dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia" maka, tampaknya mereka harus keluar dari liga masing-masing.
Apa yang terjadi dengan Liga Champions?
Liga Super Eropa akan mengakhiri Liga Champions - karena itu pernyataan agresif UEFA.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Jika klub Liga Super tidak mundur, kemungkinan akan berakhir di pengadilan dengan UEFA dan FIFA bersikeras mereka akan melarang klub dan pemain yang ambil bagian dalam kompetisi terpisah.
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini