Florentino Perez. Kredit: instagram.com/realmadrid
Libero.id - Florentino Perez mengungkapkan pembelaannya tentang pembentukan Liga Super Eropa, yang diumumkan pada hari Minggu.
Presiden Real Madrid tersebut adalah chairman (ketua) pertama kompetisi tersebut. Upaya pembentukan Liga Super Eropa menuai kritik dari semua pihak sejak dikonfirmasi kebenarannya pada hari Minggu.
"UEFA bekerja dalam format lain yang, pertama, saya tidak memahaminya dan kedua, tidak menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk menyelamatkan sepak bola," kata Perez di El Chiringuito, Senin malam.
"Ketika saya mengatakan menyelamatkan sepak bola, saya bermaksud menyelamatkan semua orang, sehingga selama 20 tahun ke depan setidaknya kita bisa hidup damai. Situasinya sangat dramatis. Kami yakin format ini bisa menyelamatkan sepak bola, seperti Piala Champions menyelamatkan sepak bola di tahun 50-an."
Mengapa Liga Super?
Dalam upaya untuk menjelaskan Liga Super, Florentino membahas penurunan pendapatan klub karena pandemi virus corona.
"Klub-klub terbesar di Inggris, Italia, dan Spanyol harus menemukan solusi untuk situasi yang benar-benar mengerikan yang mereka hadapi," kata Perez.
"Asosiasi Klub Eropa (ECA) mengatakan mereka telah kehilangan lima miliar euro (Rp 87 triliun). Di Real Madrid kami memiliki anggaran sebesar 800 juta euro dan kami hanya menghasilkan 700 juta euro. Tahun ini kami mengeluarkan 900 juta, mari kita lihat apakah kami mendapatkan 600 juta. Dalam dua musim Real Madrid kehilangan potensi 400 juta euro."
"Jika Anda tidak memiliki penghasilan selain uang TV, cara terbaik untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan memiliki laga yang lebih menarik yang dapat dilihat oleh penggemar dari seluruh dunia. Jadi kami sampai pada kesimpulan bahwa alih-alih tampil di Liga Champions, kami akan melakukan Liga Super dan kami akan mampu meringankan apa yang hilang."
Kapan Liga Super akan dimulai?
Tujuannya adalah untuk segera memulai kompetisi baru, jika memungkinkan, dan beberapa pihak menyarankan bahwa kompetisi tersebut dapat dimulai secepatnya pada Agustus 2020.
"Kami akan mencoba memulai secepat mungkin," kata Florentino. "Kami akan berbicara dengan UEFA dan FIFA, saya tidak tahu mengapa mereka harus marah."
Liga Super telah dibicarakan selama beberapa dekade, tetapi presiden Real Madrid berbicara tentang masalah yang disebabkan oleh pandemi dan sepak bola dimainkan tanpa penonton untuk menjelaskan gagasan tersebut.
"Ketika Anda tidak memiliki penghasilan selain dari televisi, Anda harus menemukan solusi untuk membuat pertandingan yang lebih menarik yang dapat ditonton oleh penggemar di seluruh dunia dengan semua klub besar," kata Florentino.
"Kami sampai pada kesimpulan bahwa, alih-alih memainkan Liga Champions, kami memiliki Liga Super, kami akan mampu menebus apa yang telah hilang."
"Ada banyak pertandingan dengan kualitas buruk. Barcelona-Manchester United lebih menghibur daripada Manchester United melawan tim yang lebih sederhana."
"Kami memiliki penggemar di seluruh dunia dan itulah yang menghasilkan uang, kompetisi lain tidak menghasilkan uang, dan uang itu untuk semua orang. Ini adalah piramida. Jika kita di puncak punya uang tetapi tidak menghasilkan uang maka itu masalah."
Bagaimana dengan ancaman UEFA terhadap pemain?
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengancam akan melarang pemain di Liga Super mewakili negara mereka di Piala Dunia dan Piala Eropa.
"Para pemain harus tetap tenang karena ancaman tidak akan terjadi," kata ketua Liga Super itu. Tapi mereka yang menjalankan monopoli di UEFA harus transparan. UEFA tidak memiliki citra yang baik.
"Mereka menampilkan format [Liga Champions] yang tidak dimengerti oleh siapa pun, dan mereka mengatakan pada 2024 itu akan dimulai. Pada 2024 kami akan mati! Ada klub yang kehilangan ratusan juta."
Florentino menegaskan VAR dan wasit akan ditingkatkan performanya di Liga Super. "Akan ada permainan yang adil dan stabilitas finansial. Kami akan mencoba memilih wasit dengan kriteria profesional."
Membela Agnelli dan menyerang Ceferin
Presiden Juventus Andrea Agnelli telah mendapat kritik keras sejak berita itu muncul, termasuk dari presiden UEFA sendiri.
"Apa yang dikatakan presiden UEFA adalah sesuatu yang tidak seharusnya dia katakan," kata Florentino. "Dia menghina Agnelli. UEFA harus berubah, kami tidak ingin presiden yang menghina kami.
"Kami menginginkan transparansi. Kami semua ingin berubah menjadi lebih baik. Tidak dapat dibayangkan bahwa, dalam Eropa yang demokratis, hal-hal ini dikatakan."
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini