Libero.id - Cerita meninggalnya pemain sepakbola karena serangan jantung sudah sering terjadi. Marc-Vivien Foe, Antonio Puerta, Dani Jarque, Miklos Feher, hingga Davide Astori adalah contoh. Tapi, tidak semua berakhir dengan kematian. Fabrice Muamba salah satu keajaiban itu.
Fabrice Ndala Muamba adalah pensiunan pemain sepakbola profesional Inggris yang saat ini tercatat sebagai pelatih tim junior Rochdale. Lahir di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 6 April 1988, Muamba dan keluarga memutuskan pindah ke London pada usia 11 tahun. Perang saudara menjadi alasan utama.
Sebagai remaja yang besar di Inggris, Muamba juga menggemari sepakbola. Lalu, pada 2002, dia bergabung dengan Akademi Arsenal. Setelah tiga tahun, dia menjadi pemain profesional dengan kontrak permanen.
Muamba melakukan debut untuk The Gunners di Piala Liga. Tapi, dia hanya bermain 1 pertandingan profesional untuk klub tersebut. Setelah masa pinjaman dengan Birmingham City, dia pindah secara permanen pada 2007. Dia tinggal di Birmingham selama 1 tahun lagi dan pergi setelah membuat lebih dari 70 penampilan
Mendapatkan kesempatan membela Inggris U-21, karier Muamba semakin cemerlang. Kemudian, tawaran datang dari Bolton Wanderers pada 2008. Dalam waktu singkat Muamba menjadi pemain yang berpengaruh di lini tengah. Dia rajin masuk starting line-up hingga musibah datang pada 2012.
Pada 17 Maret 2012, Muamba tampil pada pertandingan perempat final Piala FA antara Tottenham Hotspur melawan Bolton di White Hart Lane. Pertandingan baru berlangsung beberapa menit di babak pertama. Tiba-tiba, Muamba terjatuh tertelungkup di lapangan.
Remember watching this that day? can't believe it was back in 2012... #Muamba pic.twitter.com/8HGdqxHnTB
— Sheila (@lilythepink2013) March 22, 2021
Hebatnya, tidak ada kepanikan. Tim medis yang merawat maupun rekan-rekan Muamba terlihat tenang. Setelah menerima perawatan medis, termasuk seorang penonton yang merupakan ahli jantung yang kebetulan hadir untuk membantu, Muamba dibawa ke unit perawatan jantung spesialis di London Chest Hospital.
Pelatih Bolton, Owen Coyle, dan kapten klub, Kevin Davies, menemani Muamba di ambulans. Pertandingan itu ditunda oleh wasit Howard Webb. Begitu pula laga Bolton berikutnya melawan Aston Villa, yang akan dimainkan 3 hari kemudian, juga ditunda atas permintaan klub. Villa tidak mengajukan keberatan.
Dokter klub Bolton kemudian mengkonfirmasi bahwa Muamba telah menerima banyak kejutan defibrilator, baik di lapangan maupun saat di ambulans. Tapi, jantungnya telah berhenti selama sekitar 78 menit atau 1 jam lebih.
Pemain itu awalnya dibius dalam perawatan intensif. Kemudian, pada 19 Maret, jantungnya berdetak tanpa obat dan dia bisa menggerakkan anggota tubuh. Pada hari itu juga kondisinya digambarkan sebagai "serius" daripada "kritis" dan dia mampu mengenali anggota keluarga serta menanggapi pertanyaan dengan tepat.
Pada 21 Maret, konsultannya menyatakan bahwa kemajuan Muamba telah "melebihi harapan kami" dan meski menghadapi "masa pemulihan yang panjang", "kehidupan normal masih dalam spektrum kemungkinan". Artinya, Muamba masih berada dalam kondisi "hidup atau mati".
Ajaibnya, 2 minggu setelah kejadian tersebut, sebuah foto dirilis Bolton yang berasal dari Muamba. Dia sedang duduk di ranjang rumah sakit sambil tersenyum. Dokter menyatakan Muamba pulih 100%.
Muamba keluar dari rumah sakit pada 16 April. Dokter melengkapi jantungnya dengan Implan Cardioverter Defibrillator (ICD). Lalu, Muamba menghadiri pertandingan kandang Bolton melawan Tottenham pada 2 Mei. Di sana, dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang telah diterima dari pendukung.
Namun, kehidupan Muamba sudah berubah. Di usia 24 tahun, dia terpaksa meninggalkan sepakbola. Muamba harus pensiun dini karena dokter menyatakan hanya itulah satu-satunya opsi untuk membuat dirinya tetap hidup. Jadi, pada 15 Agustus, Bolton mengumumkan Muamba gantung sepatu.
"Sejak menderita serangan jantung dan keluar dari rumah sakit, saya tetap sangat positif dengan keyakinan bahwa suatu hari saya dapat melanjutkan karier bermain saya untuk Bolton sekali lagi," ujar Muamba saat itu di situs resmi Bolton.
"Sebagai bagian dari pemulihan saya yang berkelanjutan, Minggu lalu saya pergi ke Belgia untuk mencari nasihat medis lebih lanjut dari seorang ahli jantung terkemuka. Tapi, berita yang saya terima jelas tidak seperti yang saya harapkan. Itu berarti saya sekarang harus mengumumkan pengunduran diri saya dari sepakbola profesional," tambah Muamba.
"Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya masih hidup dan sekali lagi saya memberikan penghormatan kepada anggota tim medis yang tidak pernah menyerah membantu saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya sepanjang karier saya, dan para penggemar Bolton yang luar biasa. Saya diberkati memiliki dukungan dari keluarga dan teman-teman saya saat ini," ungkap Muamba.
Setelah pensiun, Muamba kembali ke White Hart Lane, 8 November. Itu untuk pertama kalinya sejak serangan jantungnya. Di sana dia menerima tepuk tangan meriah dari pendukung Spurs. Dia kemudian bermain 15 menit dalam pertandingan testimonial Ian Goodison pada 2015.
Tapi, sebagai pesepakbola, Muamba tidak bisa meninggalkan lapangan. Setelah pensiun dari permainan, dia banting kemudi menjadi wartawan. Muamba menjadi bagian dari tim liputan ITV di Piala Afrika 2013. Dia juga menjadi komentator bersama Derek Rae untuk BT Sport di Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Afrika.
Untuk menunjang karier barunya, Muamba belajar untuk gelar BA dalam bidang jurnalisme olahraga di Staffordshire University. Sebagai bagian dari kursusnya dia melanjutkan penempatan kerja di BBC North West Tonight. Pada Juli 2015, dia lulus dengan cum laude.
Beautiful to see them enjoying playing footy with friends pic.twitter.com/e0cvAGMvwG
— fabrice muamba (@fmuamba6) April 17, 2021
Tidak puas menjadi wartawan, Muamba mengambil beberapa sesi pelatihan di Akademi Liverpool. Dia mengambil kurus dan mendapatkan lisensi. Pada September 2018, terungkap bahwa Muamba melatih tim U-16 Rochdale hingga hari ini.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini