4 Fakta Unik Karier Pemain Terbaik Piala Menpora 2021, Marc Klok

"Dia adalah pencetak gol terbaik di Piala AFC 2019."

Biografi | 26 April 2021, 20:52
4 Fakta Unik Karier Pemain Terbaik Piala Menpora 2021, Marc Klok

Libero.id - Penampilan bagus sepanjang Piala Menpora 2021 yang mencapai puncak pada dua pertandingan final membuat Marc Anthony Klok dinobatkan sebagai pemain terbaik. Sepanjang karier, pemain naturalisasi itu punya sejumlah fakta unik.

Memiliki kakek buyut yang lahir di Makassar, Jans Ernst Karel Klok, gelandang kelahiran Amsterdam, 20 April 1993, itu datang ke Indonesia setelah tidak laku di Eropa. Memulai karier dari AVV Zeeburgia dan Jong Utrecht, Klok melanjutkan karier di Liga Premier Skotlandia bersama Ross County pada 2013/2014.

Ross County merupakan klub medioker yang berbasis di Dingwall. Saat ini mereka masih berkompetisi bersama Glasgow Rangers dan Glasgow Celtic, tapi menempati posisi 11 dari 12 peserta sehingga harus menjalani play-off untuk bertahan di kasta tertinggi.

Situasi itu sama persis ketika Klok bermain di Victoria Park. Beruntung, mereka akhirnya mampu bertahan di Liga Premier Skotlandia setelah finish di posisi 7. Saat itu, debut Klok terjadi pada 9 November 2013 saat kalah 1-4 dari Celtic. Dia dilepas pada akhir musim setelah hanya mendapatkan 6 kesempatan tampil.

Gagal di Skotlandia, Klok pindah ke Bulgaria bermain untuk Cherno More Varna. Di sana dia bermain dua musim sebelum kembali ke Britania Raya pada 2016 untuk membela Oldham Athletic (Inggris) dan Dundee FC (Skotlandia) pada 2017.

Dari Dundee, agen membawa Klok ke Indonesia. Dia bergabung dengan PSM Makassar dan menjalani sebut Liga 1 pada 24 April 2017 saat bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar. Gol pertamanya tercipta pada 3 Juni 2017 saat melawan Persipura Jayapura.

Setelah mendapatkan paspor Indonesia, Klok meninggalkan PSM untuk bergabung dengan Persija pada 2020. Tapi, dia belum maksimal unjuk keterampilan lantaran kompetisi terlanjur dihentikan akibat pandemi Covid-19. Penampilan membanggakan Klok bersama Macan Kemayoran baru bisa dilihat di Piala Menpora 2021.

Berikut ini 4 fakta unik tentang karier Klok di sepakbola profesional: 


1. Gagal masuk skuad utama FC Utrecht

Persaingan ketat dan level tinggi yang ada di Utrecht membuat Klok harus melupakan mimpinya bermain di Eredivisie. Oleh pelatihnya di tim putih-merah tersebut, dia hanya mendapatkan kesempatan bermain 14 kali untuk Utrecht U-19 dan 18 kali untuk Utrecht U-21.

Beberapa waktu lalu, Klok pernah berbagi kisah kelamnya di Utrecht kepada Irfan Bachdim di akun Youtube pribadinya. Menurut Klok, saat itu terdapat kesenjangan antara pemain muda seperti dirinya dengan para pemain senior di tim utama. Itu sangat sulit sehingga dia tidak mendapat kesempatan bermain yang cukup.

"Saat itu ada beberapa pemain muda dengan talenta luar biasa. Tapi, ada perbedaan (kualitas) antara pemain muda dan pemain senior. Jika saya melihat sekarang, secara umum saya pikir kesenjangan sudah menghilang. Sekarang banyak pemain muda (di Eredivisie)," kata Klok.


2. Pernah dikontrak 2,5 bulan oleh Dundee FC

Sebagai pemain kelas 2 di Eropa, Klok harus menerima kenyataan menjalani trial hampir setiap transfer window dibuka. Salah satunya terjadi pada musim dingin 2017. Saat itu, kontraknya dengan klub League One, Oldham Athletic, yang berjalan 6 bulan tidak diperpanjang.

Tidak mau ingin lama menganggur, Klok pergi  ke Skotlandia lagi untuk mencoba peruntungan bersama Dundee FC. Saat itu, dia baru berusia 23 tahun dan tampil bagus saat menjalani trial.

Kemudian, Dundee mengontrak Klok pada 31 Januari 2017 hingga akhir musim 2016/2017. Saat itu, Dundee juga mengontrak striker Estonia, Henrik Ojamaa. Penyerang yang mengisi tempat Yordi Teijsse tersebut juga mendapatkan kontrak hingga akhir musim.

Setelah hanya mendapatkan 2 kesempatan bermain melawan Inverness Caley Thistle dan Kilmarnock, kualitas Klok ternyata tidak sesuai harapan. Akibatnya, Dundee memutuskan menghentikan kontrak Klok pada April 2017. Kira-kira 2,5 bulan setelah kontrak diteken.

"Dundee dapat mengkonfirmasi bahwa Marc Klok hari ini telah meninggalkan klub dengan persetujuan bersama. Marc menandatangani kontrak pada Januari dan membuat dua penampilan untuk klub. Klub ingin berterima kasih kepada Marc atas usahanya dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," bunyi pernyataan Dundee saat itu, dikutip The Courier.


3. Spesialis juara cup competitions

Sepanjang karier profesional Klok, baik di Eropa maupun Asia, tidak ada trofi juara liga yang dihasilkan. Uniknya, gelar yang didapatkan Klok hanya sebatas cup competitions dan ajang pramusim. Contohnya, bersama Cherno More Varna. Di sana, dia menjuarai dan Piala Bulgaria 2014/2015 dan Piala Super Bulgaria 2015.

Pada Piala  Bulgaria, Cherno More Varna mengalahkan Levski Sofia 2-1 di final melalui perpanjangan waktu. Saat itu, Klok bermain penuh, masuk starting line-up, dan mendapatkan kartu kuning di menit 82.

Kemudian, pada Piala Super Bulgaria, Cherno More Varna mempermalukan juara Liga Bulgaria, Ludogorets Razgrad 1-0. Pada pertandingan tersebut, Klok juga bermain sejak menit pertama dan mendapatkan kartu kuning di menit 54. Dia digantikan Daniel Georgiev pada menit 77.

Setelah di Bulgaria, cup competitions kedua didapatkan di PSM saat menjuarai Piala Indonesia 2018/2019. Saat itu, Juku Eja mengalahkan Persija 2-1 secara agregat. Klok hanya tampil di leg pertama tandang dan absen pada leg kedua kandang karena akumulasi kartu kuning.

Dan, gelar cup competitions ketiga didapatkan pada ajang pramusim 2021. Klok menjadi motor Persija menjuarai Piala Menpora. Dia tampil bagus sepanjang turnamen dan terpilih menjadi Pemain Terbaik.


4. Cetak gol terbaik di Piala AFC 2019

Keberhasilan menjuarai Piala Indonesia membuat PSM menjadi wakil PSSI untuk Piala AFC 2019. Saat itu, Juku Eja tergabung di Grup H bersama Home United (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina), dan Lao Toyota (Laos).

PSM memuncaki Grup H dan lolos ke fase berikutnya. Sayang, pada semifinal Zona ASEAN, klub dari Sulawesi Selatan tersebut harus mengakui keunggulan Becamex Binh Duong (Vietnam). PSM kalah menggunakan mekanisme produktivitas gol tandang dalam agregat imbang 2-2 (1-0, 1-2).  

Tapi, setelah kompetisi selesai, AFC mengumumkan gol yang dicetak Klok saat PSM berhadapan dengan Lao Toyota di Stadion Pakansari, Cibinong, 13 Maret 2019. Gol tersebut tercipta pada menit 85. Menerima umpan dari sisi kiri, Klok yang berada di luar kotak penalti melakukan kontrol terlebih dulu. Bola sempat memantul sekali, sebelum diakhiri dengan sepakan kaki kiri.

"Terpilih menjadi gol terbaik tahun ini pada kompetisi luar biasa seperti AFC Cup membuatnya lebih spesial untuk diingat. Ini juga memberi saya motivasi untuk lebih sukses di kompetisi AFC lainnya," kata Klok saat itu, di situs resmi AFC.

Kemenangan Klok sebagai gol terbaik tak lepas dari peran netizens Indonesia. Dia meraih 167.134 suara atau 48% dari total 344.788 suara dalam polling yang dilakukan situs resmi AFC. Dia mengungguli tujuh gol lain yang juga masuk nominasi. Salah satunya pemain Vietnam, Nguyen Quang Hai.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network