Todd Rivaldo Ferre
Libero.id - Di era profesional, PSSI memiliki kompetisi junior bertajuk Indonesia Super League U-21, Liga 1 U-19, dan Elite Pro Academy U-20. Ajang ini dimulai 2008/2009 dan tidak digelar tiga kali, pada 2015 dan 2016 (sanksi FIFA) serta 2020 (Covid-19). Dari sembilan edisi, terpilih sembilan pemain terbaik.
Baik ISL U-21, Liga 1 U-19, atau EPA U-20, sama-sama mengadopsi konsep "Reserve League" atau kompetisi untuk para pemain cadangan, yang ada di banyak kompetisi mapan Eropa. Mereka adalah pemain-pemain muda yang diharapkan menjadi pelapis senior jika berhalangan.
Berbeda dengan Liga 1 yang menggunakan sistem kompetisi penuh, ISL U-21, Liga 1 U-19, atau EPA U-20 terbagi dalam beberapa grup sebelum mencapai fase knock-out (semifinal dan final).
Pada tahap pertama, 18 klub peserta dibagi menjadi tiga grup yang masing-masing terdiri dari 6 klub. Dua tim teratas dari setiap grup dan dua tim terbaik ketiga akan maju ke tahap kedua. Tahap kedua terdiri dari dua grup yang terdiri dari empat tim di masing-masing grup. Tim terbaik dari masing-masing grup dan runner-up terbaik akan melaju ke semifinal. Pemenang semifinal tampil di final.
Persebaya U-20 menjadi juara edisi terbaru (2019) setelah mengalahkan Barito Putera U-20 lewat adu penalti. Itu menjadi gelar pertama Bajul Ijo Muda di kompetisi tersebut.
Gelar terbanyak menjadi milik Persela Lamongan dan Persib Bandung, dengan sama-sama meraih 2 piala. Kemudian, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Semen Padang, dan persipura Jayapura mendapatkan 1 piala.
Layaknya kompetisi lainnya, ajang ini juga memiliki penghargaan individual seperti pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik. Untuk pemain terbaik, terdapat sembilan pemain yang beruntung. Beberapa masih tetap eksis di Liga 1. Sejumlah nama lainnya terdampar ke Liga 2. Ada lagi yang masih terus merintis karier.
Berikut ini 9 pemain terbaik di kompetisi junior Indonesia sejak 2008/2009 hingga 2019:
1. Dedi Kusnandar (2008/2009)
Klub: Pelita Jaya U-21
Sekarang: Persib Bandung
Setelah sukses bersama Pelita di edisi pertama ISL U-21, karier Dedi Kusnandar terus menanjak. Setelah baik kelas, Dado tetap bermain untuk Pelita, termasuk ketika manajemen klubnya membeli Arema Cronus. Kemudian, dia bermain di Bhayangkara sebelum membela Persib Bandung pada 2014 hingga sekarang.
Namun, di sela-sela memperkuat Maung Bandung, Dedi sempat berkelana ke Malaysia. Pada 2016, gelandang kelahiran Sumedang, 23 Juli 1991, tersebut membela Sabah di Liga Premier Malaysia (kasta kedua). Dia bermain 21 kali dan memproduksi 3 gol.
Karier Dedi juga berlanjut ke tim nasional Indonesia. Dia bermain di SEA Games 2013 bersama timnas U-23 dan Islamic Solidarity Games 2013. Keduanya meraih medali perak. Dia juga ambil bagian dan ikut bermain saat Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2016.
2. Munadi (2009/2010)
Klub: Persib Bandung U-21
Sekarang: Persikabo 1973
Berposisi sebagai gelandang bertahan, Munadi adalah aktor kunci Persib U-21 saat menjuarai ISL U-21 2009/2010. Bahkan, dia ikut mencetak gol lewat titik putih di final melawan Pelita Jaya U-21. Saat itu, tim asuhan Mustika Hadi menang 2-0 pada laga puncak di Stadion Siliwangi, Bandung, 16 Mei 2010.
Setelah itu, Munadi bermain untuk Maung Bandung setahun lagi. Jebolan SSB Tunas Patriot Bekasi itu kemudian membela Persibo Bojonegoro, Pelita Bandung Raya (PBR), Persikabo Bogor, Cilegon United, Persikabo, dan Lampung Sakti. Sejak 2019, Munadi merumput untuk Persikabo 1973, klub merger PS Tira dengan Persikabo yang dulu pernah dibelanya di kompetisi kasta kedua.
Sayangnya prestasi bagus Munadi di ISL U-21 tidak berlanjut hingga timnas senior. Dia memang sempat bermain untuk Indonesia U-19. Tapi, di level yang lebih tinggi, Munadi kalah bersaing dengan pemain lainnya.
3. Fandi Eko Utomo (2011)
Klub: Persela U-21
Sekarang: PSIS Semarang
Fandi Eko Utomo adalah putra Yusuf Ekodono dan kakak Wahyu Suboseto. Meski sang ayah berstatus legenda Persebaya Surabaya, Fandi justru memulai karier bersama Persela Lamongan U-21. Bahkan, pada 2011 dia membawa Laskar Joko Tingkir Muda menjuarai ISL U-21 setelah mengalahkan Semen Padang U-21.
Saat itu, peran Fandi benar-benar vital. Dia adalah pemain yang paling penting di lini serang Persela. Gol penaltinya pada pertandingan puncak di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, 8 Mei 2011, mengantarkan tim Jawa Timur itu mengalahkan Semen Padang 2-0.
Setelah pertandingan bersejarah tersebut, karier Fandi terus menanjak. Dia mendapatkan status pemain utama Persela. Dia tampil hebat untuk menarik minat sejumlah klub seperti Bhayangkara FC, Madura United, dan Persebaya. Sekarang, pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1991, itu bermain untuk PSIS Semarang.
Selain klub, karier Fandi juga cemerlang di timnas. Dia membela Indonesia U-23 di Islamic Solidarity Games 2013 dan SEA Games Silver 2013 dengan hasil medali perak. Tapi, Fandi belum pernah mendapatkan caps timnas senior.
4. Lerby Eliandry (2012)
Klub: Persisam Putra Samarinda U-21
Sekarang: Bali United
Lerby Eliandry Pong Babu tampil tajam bersama Persisam Putra Samarinda U-21 pada musim tersebut. Setelah menyingkirkan Pelita Jaya U-21, Pesut Mahakam Junior menantang Persela selaku juara bertahan pada pertandingan final di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Juli 2012.
Di final itu, Lerby mencetak 2 gol untuk membawa klubnya memimpin 2-1 hingga Qoiron Sandy menyamakan skor di menit 72. Pertandingan harus berlanjut ke extra time dan adu penalti. Tapi, keberuntungan menjadi milik Persela setelah unggul 5-4.
Selepas kompetisi, Lerby tetap bermain di Samarinda hingga klubnya pindah ke Pulau Dewata menjadi Bali United. Sempat bermain beberapa musim untuk Borneo FC, Lerby kembali ke Serdadu Tridatu pada 2020. Dia terus di sana hingga Piala Menpora 2021 dan rencananya tampil di Piala AFC serta Liga 1 2021.
Lerby juga punya karier cukup bagus di timnas. Karakter dan gaya bermain sebagai striker tengah nomor 9 membuat Lerby dipercaya bermain pada sejumlah pertandingan tim Garuda. Dia juga menjadi anggota skuad di Piala AFF 2016. Jika ditotal, dia punya 12 caps dan 2 gol untuk Indonesia.
5. Rizky Ramadhana (2012/2013)
Klub: Sriwijaya FC U-21
Sekarang: Babel United
Rizky Ramadhana benar-benar menjadi bintang di ISL 2012/2013. Dia mencetak 9 gol, menjadi topskor, membawa Sriwijaya U-21 juara, dan terpilih menjadi pemain terbaik kompetisi. Itu tak lepas dari statusnya sebagai pemain muda di skuad utama Laskar Wong Kito yang menjuarai ISL 2011/2012.
Selanjutnya, Rizky terus bermain untuk Laskar Wong Kito. Dia tetap di sana ketika klubnya terdegradasi pada 2018 dan bermain di Liga 2 2019. Setelah itu Rizky pindah ke Babel United hingga sekarang.
6. Nerius Alom (2014)
Klub: Semen Padang U-21
Sekarang: Mitra Kukar
Meski jauh di Sumatera Barat, Seman Padang sejak lama memang dikenal sebagai klub yang gemar mengumpulkan pemain muda dari Papua. Salahnya, Nerius Alom. Adik pemain Persipura Jayapura, Nelson Alom, itu bahkan sempat membawa Kabau Sirah Muda juara ISL U-21 2014. Di ajang itu, dia juga terpilih menjadi pemain terbaik.
Sayang, setelah main di level senior, Alom punya karier yang nomaden. Dia sempat membela Persipura, Persebaya, Perseru Serui, PSIS Semarang, PS Sleman, hingga Sriwijaya FC. Sekarang, Mitra Kukar.
7. Todd Rivaldo Ferre (2017)
Klub: Persipura U-19
Sekarang: Persipura
Todd Rivaldo Ferre tetap mampu mempertahankan performa terbaiknya selepas membawa Persipura U-19 menjuarai Liga 1 U-19 edisi perdana. Saat itu, Persipura mengalahkan Persib U-19 1-0 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, 7 November 2017, dan Todd terpilih menjadi pemain terbaik.
Setelah itu, Todd bersinar bersama tim senior Mutiara Hitam. Pemuda kelahiran Jayapura, 15 Maret 1999, tersebut juga membuat pendukung timnas Indonesia U-19 dan U-23 terpesona dengan penampilan yang ditunjukkan.
Ketika kompetisi di Indonesia vakum karena pandemi Covid-19, Todd meminta izin Persipura untuk bermain di Thai League 2 bersama Lampang FC. Persipura setuju dan meminjamkan Todd untuk beberapa bulan. Di sana, dia mendapat kesempatan bermain 12 kali dengan memproduksi 2 gol.
Setelah kompetisi di Negeri Gajah Putih selesai, Todd kembali ke almamaternya. Kini, dia siap membantu Persipura di Piala AFC dan Liga 1 2021. Targetnya, mengangkat trofi juara.
8. Syafril Lestaluhu (2018)
Klub: Persib U-19
Sekarang: Persib
Setelah puasa gelar lima edisi, Persib kembali menjuarai kompetisi junior. Pada 2018, Maung Anom mengalahkan Persija U-19 1-0 pada final di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 26 November 2018. Beckham Putra menjadi pencetak gol terbanyak dan Syafril Lestaluhu terpilih sebagai pemain terbaik.
Tapi, ketika Beckham memiliki karier bagus bersama Persib maupun timnas, Syafril justru tenggelam. Dia masih harus berusaha keras untuk masuk skuad utama. Terbukti, pada Piala Menpora 2021, Syafril tidak masuk daftar. Bersama Julius Josel, Indra Mustafa, Wildan Ramdhani, dan Deden Natsir, dia tinggal di Bandung.
9. Yuswanto Aditya (2019)
Klub: Barito Putera U-20
Sekarang: Barito Putera
Saat Barito Putera U-20 dikalahkan Persebaya U-20 di final Elite Pro Academy U-20 2019 melalui adu penalti 0-3 (3-3), Yuswanto Aditya termasuk pemain yang gagal melakukan eksekusi. Tapi, peran bagusnya sepanjang kompetisi berujung terpilih sebagai pemain terbaik.
Dua tahun kemudian, Yuswanto sudah masuk skuad utama Barito. Pada Piala Menpora 2021, Yuswanto menjadi anggota pasukan muda Laskar Antasari yang tampil mengejutkan di fase grup untuk mencapai perempat final.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini