Mason Mount
Libero.id - Sejak 2002, UEFA meluncurkan kompetisi junior bertajuk Euro U-19. Itu menggantikan Kejuaraan Eropa U-18 yang sudah berlangsung sejak 1981. Kecuali 2019 yang hanya memberi piala kepada topskor, kompetisi itu selalu memilih Pemain Terbaik.
Baik Euro U-19 atau Kejuaraan Eropa U-18 merupakan kelanjutan kompetisi yang telah diadakan sejak 1948 bertajuk Turnamen Junior Internasional FIFA. Lalu, pada 1956 diambil alih UEFA dan diberi label baru Turnamen Junior Eropa sebelum berganti menjadi Kejuaraan Eropa U-18 pada 1981.
Sementara nama Euro U-19 baru digunakan pada 2002 sebagai bagian dari kualifikasi menuju Piala Dunia U-20. Turnamen ini telah dimainkan dalam berbagai format selama keberadaannya. Saat ini mirip dengan kompetisi kompetisi Eropa lainnya. Babak kualifikasi terbuka untuk semua anggota UEFA, dan tahap terakhir diperebutkan oleh delapan tim.
Batas usia pemain yang tampil di ajang ini adalah 18 tahun (tahun kalender) di awal kualifikasi. Tapi, seiring dengan nama baru, batas usia menjadi 19 tahun selama putaran final. Artinya, batasan usia tidak pernah berubah karena kualifikasi selalu dimulai setahun sebelum turnamen utama.
Sebagai turnamen junior antarnegara, banyak pemain yang terpilih menjadi bintang di masa-masa selanjutnya. Beberapa nama mencapai karier yang membanggakan di level senior bersama klub atau negara, meski sejumlah lainnya mengecewakan.
Berikut ini para Pemain Terbaik Euro U-19 dan karier mereka selanjutnya:
1. Fernando Torres (2002)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: pensiun
Fernando Torres menjalani tahun itu dengan bahagia. Dia baru saja membawa Atletico Madrid promosi ke La Liga. Dia juga mencetak gol terbanyak saat Spanyol memenangkan Euro U-19 plus terpilih menjadi pemain terbaik.
El Nino akhirnya meninggalkan Atletico untuk bergabung dengan Liverpool pada 2007. Setelah 3,5 musim di Anfield dia pindah ke Chelsea dengan harga 50 juta pounds. Di sana dia memenangkan Liga Champions 2011/2012 dan Liga Eropa 2012/2013. Torres juga eksis ketika Spanyol menjuarai Euro 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.
Setelah menikmati kebangkitan singkat bersama Atletico di bawah arahan Diego Simeone, Torres pindah ke Jepang untuk bermain membela Sagan Tosu. Kemudian, dia pensiun pada 2019.
2. Alberto Aquilani (2003)
Kebangsaan: Italia
Sekarang: pensiun
Aksi yang produktif dengan Triestina diikuti Alberto Aquilani dengan penampilan memukau untuk skuad muda Italia di Euro U-19 2003. Sekembalinya dari turnamen, Aquilani akhirnya mengokohkan tempatnya di lini tengah AS Roma bersama pemain idolanya, Daniele de Rossi.
Sayang, sang playmaker mengalami masalah cedera yang menghebohkan sepanjang karier. Itu sangat membatasi pengaruhnya di Liverpool, Juventus, AC Milan, hingga Fiorentina. Seperti Torres, Aquilani pensiun pada 2019 setelah gagal bersama Pescara, Sporting Lisbon, Sassuolo, dan Las Palmas.
3. Juanfran (2004)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: tanpa klub
Di masa mudanya, Juan Francisco Torres Belen bermain untuk Real Madrid Castilla sebagai pemain sayap kanan. Penampilan yang bagus di lini tengah saat junior sangat penting dalam membantu Juanfran mendapatkan tempat di Euro U-19. Dia tampil bagus dan Spanyol memenangkan kompetisi.
Juanfran hanya membuat 6 penampilan La Liga untuk Los Blancos selama beberapa tahun berikutnya. Setelah masa pinjaman dengan Espanyol dan 5 tahun di Osasuna, dia pindah ke Atletico Madrid pada 2011. Di sana, dia menghabiskan 8 tahun sukses sebagai bek kanan. Juanfran menjadi saksi sejumlah gelar Los Colchoneros di La Liga dan Liga Eropa, serta dua kali runner-up Liga Champions.
Juanfran menghentikan kariernya di Atletico pada 2019 untuk bergabung dengan klub Brasil Sao Paulo. Sejak 1 Januari 2021, dia tidak memiliki klub lagi.
4. Abdoulaye Balde (2005)
Kebangsaan: Prancis
Sekarang: Vendee Lucon Football
Abdoulaye Balde adalah pencetak gol terbanyak Prancis dengan 4 gol dalam 5 pertandingan di turnamen 2005, termasuk 1 gol dalam kemenangan final 3-1 atas Inggris. Pada saat turnamen, dia dikontrak ke Amiens. Di sana, dia tinggal sampai dibebaskan pada 2009.
Sejak itu, Balde telah berpindah-pindah ke berbagai klub kasta bawah di Prancis. Baru-baru ini bergabung dengan Vendee Lucon di Division Regionale Honneur di Pays de la Loire. Itu adalah kompetisi level delapan di Negeri Mode dengan status amatir.
5. Alberto Bueno (2006)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: Volos FC
Alberto Bueno adalah lulusan Real Madrid Castilla yang tidak terpakai di skuad utama. Setelah keberhasilan bersama Spanyol di Euro U-19 2006, dia meninggalkan Estadio Santiago Bernabeu untuk selamanya pada 2009.
Sang playmaker menikmati empat musim bersama Real Valladolid dan sempat dipinjamkan sebentar ke Derby County. Lalu, dia bergabung dengan Rayo Vallecano pada 2013 dan FC Porto pada 2015.
Bueno sempat menghabiskan masa pinjaman di Granada, Leganes, Malaga, dan Boavista. Dia bergabung dengan Boavista secara permanen pada Januari 2019 sebelum pindah ke Volos FC di kompetisi Yunani pada 2021.
6. Sotiris Ninis 2007
Kebangsaan: Yunani
Sekarang: Volos FC
Dianggap sebagai salah satu prospek Yunani yang paling menarik, Sotiris Ninis membuat awal yang luar biasa untuk karier profesionalnya. Setelah sukses di Euro U-19, dia menjadi pencetak gol termuda di negaranya pada 2008 dan terpilih masuk skuad Piala Dunia 2010.
Selanjutnya, Ninis pindah ke Parma pada 2012. Tapi, kembali ke Yunani setelah hanya satu musim. Dia tidak mampu beradaptasi dengan gaya sepakbola Italia yang lebih kompetitif dibanding negara asalnya.
Setelah bertugas di PAOK dan Panathinaikos, Ninis pindah lagi. Dia bermain untuk klub asal Belgia, Charleroi dan Mechelen. Kemudian, pergi ke Israel membela Maccabi Petah Tikva dan Hapoel Ashkelon. Sekarang, Ninis kembali ke Liga Super Yunani bersama Volos FC bersama Alberto Bueno. Ada dua Pemain Terbaik Euro U-19 di klub itu saat ini.
7. Lars dan Sven Bender (2008)
Kebangsaan: Jerman
Sekarang: Bayer Leverkusen
Lars dan Sven Bender adalah kembar identik. Mereka sama-sama bermain sepakbola membela Jerman di Euro U-19 2008. Dua bersaudara itu punya pengaruh yang sangat penting dalam kesuksesan Der Panzer. Mereka sama-sama dinobatkan sebagai Pemain Terbaik.
Si kembar menghabiskan satu musim lagi berdampingan di lini tengah TSV 1860 Munich sebelum menempuh jalan mereka sendiri. Lars bergabung dengan Bayer Leverkusen dan Sven pindah ke Borussia Dortmund. Pada 2017, mereka kembali dipertemukan di Leverkusen. Mereka masih di Bay Arena hingga hari ini.
8. Kyrylo Petrov (2009)
Kebangsaan: Ukraina
Sekarang: Kolos Kovalivka
Ukraina membuat kejutan pada 2009 ketika menjadi juara setelah mengalahkan Inggris. Gelar semakin lengkap karena Kyrylo Valentynovych Petrov dinobatkan sebagai pemain terbaik lewat penampilan yang membanggakan di lini pertahanan selama turnamen.
Sayang, Petrov tidak benar-benar bermain setelah itu. Dia gagal membuat terobosan di Dynamo Kiev. Lalu, bergabung dengan Arsenal Kiev, Korona Kielce di Polandia, Ordabasy di Kazakhstan, Olimpik Donetsk di Ukraina, dan Neftchi Baku di Azerbaijan. Sekarang, Petrov bermain di Ukraina untuk Kolos Kovalivka.
9. Gael Kakuta (2010)
Kebangsaan: Prancis
Sekarang: Lens (pinjaman dari Amiens)
Gael Romeo Kakuta Mambenga dikenal dalam kesepakatan kontroversial ke Chelsea dari RC Lens saat remaja. Dia disebut calon pemain hebat ketika junior. Itu terbukti ketika dirinya terpilih menjadi Pemain Terbaik Euro U-19 2010.
Tapi, Kakuta tidak berhasil di London Barat. Dia akhirnya pergi setelah serangkaian peminjaman ke sejumlah klub sebelum bergabung dengan Rayo Vallecano dan kemudian Sevilla di Spanyol. Sempat membela Hebei China Fortune, die kembali ke Lens dengan status pinjaman dari Amiens.
10. Alex Fernandez (2011)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: Cadiz
Hanya beberapa bulan setelah menjalani debut di tim utama Real Madrid asuhan Jose Mourinho, Alex Fernandez menginspirasi Spanyol meraih gelar Euro U-19 keempat dalam 7 tahun. Tapi, 2 tahun kemudian, dia bergabung dengan Espanyol. Fernandez menghabiskan waktu dengan status pinjaman di Reading pada 2015/2016 dan sekarang kembali ke Spanyol bersama Cadiz.
11. Gerard Deulofeu (2012)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: Udinese
Gerard Deulofeu memenangkan dua Euro U-19 berturut-turut . Dia terus berkembang dengan baik di Barcelona B sebelum bergabung dengan Everton dengan status pinjaman untuk musim 2013/2014. Penampilan di Goodison Park membuat Deulofeu melakukan debut senior melawan Bolivia pada 2014. Tapi, dia tidak terpilih ke Piala Dunia 2014.
Di Everton, Deulofeu sempat dipinjamkan ke AC Milan sebelum kembali ke Barcelona. Lalu, dia pindah ke Watford dan sekarang bergabung dengan Udinese.
12. Aleksandar Mitrovic (2013)
Kebangsaan: Serbia
Sekarang: Fulham
Aleksandar Mitrovic mencetak 1 gol dan memberikan 2 assist saat Serbia memenangkan kompetisi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Saat itu dia baru berusia 18 tahun.
Imbalannya, Mitrovic pindah ke Anderlecht dari Partizan Belgrade beberapa bulan kemudian. Setelah beberapa musim yang produktif di Belgia, dia ditransfer ke Newcastle United seharga 13 juta pounds. Dari St James' Park, dia pergi ke Fulham. Hingga sekarang, Mitrovic telah mencetak 53 gol dalam 129 pertandingan sejak bergabung pada 2018.
13. Davie Selke (2014)
Kebangsaan: Jerman
Sekarang: Werder Bremen (pinjaman dari Hertha Berlin)
Pencapaian 6 gol Davie Selke untuk Jerman di Euro U-19 2014 menyamai rekor Alvaro Morata pada 2011. Setelah itu, dia mendapatkan tempat sebagai starter reguler di Werder Bremen pada musim berikutnya.
Selke tampil dalam 30 pertandingan Bundesliga 2014/2015. Tapi, dia kemudian mengambil langkah mengejutkan dengan pindah ke Red Bull Leipzig, yang saat itu masih bermain di Bundesliga 2.
Keputusan itu terbayar saat dia membantu mereka mencapai promosi ke kasta elite Jerman dengan mencetak 10 gol. Selke tidak bisa menyamai performa itu untuk Leipzig di Bundesliga. Lalu, dia pindah ke Hertha Berlin dan sekarang dipinjamkan ke klub awalnya, Werder Bremen, dengan kewajiban membeli pada akhir musim 2020/2021.
14. Marco Asensio (2015)
Kebangsaan: Spanyol
Sekarang: Real Madrid
Setahun sebelum Euro U-19 2015, Marco Asensio pindah dari Real Mallorca ke Real Madrid. Tapi, dia dipinjamkan kembali ke klub pertamanya itu pada paruh kedua musim 2014/2015. Setelah sibuk dengan klub dia tampil bagus di kompetisi dan terpilih menjadi pemain terbaik.
Asensio menghabiskan musim 2015/2016 dengan status pinjaman di Espanyol. Setelah bermain bagus di sana, dia menjadi bagian dari skuad Real Madrid, yang memenangkan dua gelar Liga Champions serta dua La Liga. Dia membuat lebih dari 180 penampilan untuk Los Blancos sejauh ini.
15. Jean-Kevin Augustin (2016)
Kebangsaan: Prancis
Sekarang: FC Nantes
Jean-Kevin Augustin menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen itu pada 2016 dengan 6 gol dan membawa Prancis U-19 merebut gelar setelah mengalahkan Italia 4-0 di final. Saat itu, dia bermain bersama Lucas Tousart, Kylian Mbappe, hingga Amine Harit.
Sayang, tidak seperti Mbappe, Augustin tidak mampu menembus tim senior Prancis maupun skuad utama Paris Saint-Germain (PSG). Lalu, dia pindah ke RB Leipzig untuk mencetak 20 gol dalam 67 pertandingan. Sempat dipinjamkan ke AS Monaco dan Leeds United, Augustin kini membela FC Nantes di Ligue 1.
16. Mason Mount (2017)
Kebangsaan: Inggris
Sekarang: Chelsea
Penerima terakhir penghargaan, Mason Mount memainkan peran kunci dalam kemenangan Inggris pada 2017. Setelah itu, reputasinya terus meningkat. Sang gelandang menikmati dua masa pinjaman bersama Vitesse Arnhem dan Derby County.
Dia dipanggil timnas senior Inggris dan sekarang menjadi salah satu pemain kunci Chelsea, baik saat diasuh Frank Lampard atau Thomas Tuchel.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini