6 Pemain Indonesia di Luar Negeri yang Tidak Dipanggil Shin Tae-yong

"Tidak dipanggilnya Saddil Ramdani dipertanyakan. Dia bermain cukup bagus bersama Sabah FC dengan 3 gol dan 1 assist dari 8 laga."

Berita | 29 April 2021, 17:27
6 Pemain Indonesia di Luar Negeri yang Tidak Dipanggil Shin Tae-yong

Libero.id - Salah satu yang menggembirakan dari tim nasional Indonesia terkini adalah keberadaan para pemain di klub luar negeri. Dari 13 nama, 7 pemain ikut dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G. Lalu, bagaimana 6 pemain lainnya?

Usaha Shin Tae-yong untuk mereformasi pasukan Garuda layak diacungi dua jempol. Selain mempercayai banyak pemain muda, nakhoda asal Korea Selatan itu juga memberi kesempatan sejumlah pemain yang berbasis di luar Indonesia untuk membuktikan kemampuan terbaiknya.

Pemain-pemain tersebut antara lain Rudolof Yanto Basna (PT Prachuap), Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners), Ryuji Utomo (Penang FC), Elkan Baggott (King's Lynn Town), Syahrian Abimanyu (Newcastle Jets), Witan Sulaiman (Radnik Surdulica), hingga Egy Maulana Vikri (Lechia Gdańsk).

Meski dianggap sebagai langkah maju, bukan berarti keputusan Tae-yong memuaskan semua orang. Ada beberapa pemain di luar negeri yang kecewa karena belum mendapatkan kesempatan membela tim Merah-Putih.

Berikut ini 6 pemain Indonesia yang berbasis di luar negeri, yang tidak dipanggil untuk menjalani 2 pertandingan uji coba dan 3 pertandingan resmi di Uni Emirat Arab (UEA) pada 25 Mei-11 Juni 2021:


1. Saddil Ramdani (Sabah FC)

Libero.id

Kredit: instagram.com/saddilramdanii

Tidak masuknya nama Saddil Ramdani di skuad kali ini menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pendukung timnas. Pasalnya, mantan pemain Persela Lamongan tersebut sebenarnya bermain cukup bagus bersama Sabah FC di Liga Super Malaysia 2021. Dari 8 laga, 3 gol dan 1 assist dihasilkan.

Gol pertama Saddil untuk The Rhinos terjadi pada 16 Maret 2021 saat melawan Sri Pahang. Tapi, Sabah kalah. Gol kedua lahir pada 11 April 2021 saat melawan penang FC. Gol itu lahir dari sepakan keras dari luar kotak penalti. Gol ketiga lahir saat menang 4-0 atas UiTM, 17 April 2021.

"Dalam latihan dan bertanding, dia (Saddil) juga fight. Selalu berjuang maksimal dan 100%. Performa Saddil sangat berdampak positif pada pemain-pemain lokal (Malaysia) yang lain (di Sabah)," ujar Pelatih Sabah, Kurniawan Dwi Yulianto, lewat Instastory di Instagram resmi miliknya, @kurniawanqana.

"Hal lain yang positif adalah Saddil sangat dewasa dan bijak dalam berperilaku. Dia membangun mentalnya sebagai pemain profesional," tambah mantan penyerang PSSI Primavera tersebut.


2. Brylian Aldama (HNK Rijeka U-19)

Brylian Aldama baru bergabung dengan HNK Rijeka, bulan lalu. Pemain timnas U-19 tersebut tidak langsung bergabung dengan skuad utama di Prva HNL atau kompetisi kasta tertinggi, melainkan membela Rijeka U-19 II (tim junior cadangan) di 2 HNL Srediste Rijeka Juniori (liga junior regional). Sementara Rijeka U-19 I (tim junior utama) berkompetisi di 1 HNL Juniori (liga junior nasional).

Brylian juga baru menjalani debut pada 25 April 2021 saat timnya bertemu Crikvenica. Turun sebagai pemain pengganti, dia membantu Rijeka menang 7-0 dalam laga pekan 14. Brylian masuk menit 46 dan mencetak gol pada menit 62. Itu gol kelima Rijeka U-19 II.


3. Bagus Kahfi (Jong Utrecht) 

Bagus Kahfi saat ini tercatat sebagai pemain Jong Utrecht. Tapi, berhubung kondisinya belum 100% setelah cedera yang dialami saat membela Garuda Select, 2 tahun lalu, pemain asal Magelang itu belum diberi kepercayaan bermain. Bahkan, oleh tim pelatih Utrecht junior, bagus dimasukkan dalam skuad U-18.

Jadi, ketika rekan-rekan seangkatan di timnas U-19 dipanggil ke timnas senior, Bagus masih harus menunggu. Apalagi, sejak Tae-yong menjadi pelatih, dia belum pernah dipanggil. Dia juga tidak ikut saat Bagas Kaffa dkk berlatih di Thailand dan Kroasia, tahun lalu.


4. Miftah Anwar Sani (Sloboda Tuzla) 

Ketika nama Miftah Anwar Sani tidak masuk skuad timnas senior, banyak yang menganggapnya wajar. Pasalnya, saat pergi ke Bosnia-Herzegovina untuk membela Sloboda Tuzla pada awal tahun ini, Miftah sebenarnya termasuk barisan pemain kelas dua di Indonesia.

Selain hanya merumput di klub papan bawah seperti Badak Lampung dan Persita Tangerang, pemain yang beroperasi sebagai full back tersebut belum pernah dipanggil timnas. Baik junior maupun senior.
 

5. Natanael Siringo Ringo (Kelantan FC)

Natanael Siringo Ringo bukan pemain muda yang populer di Indonesia layaknya Witan Sulaiman atau Egy Maulana Vikri. Tapi, dia tidak mau mencoba berkarier di luar negeri. Pada awal tahun ini, mantan pemain Sulut United tersebut menandatangani kontrak dengan Kelantan FC di Liga Premier Malaysia (kasta kedua).

Meski kurang terkenal, Natanael berstatus pemain timnas U-23. Pada 2009, dia dipanggil seleksi skuad SEA Games di Filipina. Tapi, dia mundur karena mengalami cedera saat pelatnas. Saat Tae-yong menjadi pelatih, Natanael kembali dipanggil untuk pemusatan latihan jelang SEA Games 2021.


6. Todd Rivaldo Ferre (Lampang FC)

Libero.id

Kredit: instagram.com/rivaldoferre46_

Todd Rivaldo Ferre menghabiskan beberapa bulan terakhir di Thai League 2 bersama Lampang FC. Dia pergi ke Negeri Gajah Putih setelah Persipura Jayapura setuju meminjamkan sembari menunggu kompetisi resmi di Indonesia bergulir lagi.

Penampilan Todd di Thailand sebenarnya cukup bagus. Dia bermain 12 kali di kompetisi kasta kedua dengan memproduksi 1 gol. Kendala bahasa dan budaya tidak menghambat penampilan Todd di Negeri Gajah Putih. Jika tidak terikat kontrak jangka panjang dengan Mutiara Hitam, Todd dipermanenkan Lampang untuk musim depan.

Meski menjadi pemain timnas junior di era sebelumnya, Todd ternyata belum pernah dipanggil Tae-yong. Jika melihat selera pelatih Korea Selatan itu terhadap pemain-pemain berpostur tinggi, sepertinya cukup masuk akal jika Todd terdepak. Pasalnya, dia hanya memiliki tinggi badan 158 cm.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network