Transformasi Bebe, Buangan Man United Kini Siap Bawa Rayo Vallecano ke La Liga

"Performanya seakan mengejutkan. Kerap membuat gol cantik. Cek video."

Biografi | 30 April 2021, 19:05
Transformasi Bebe, Buangan Man United Kini Siap Bawa Rayo Vallecano ke La Liga

Libero.id - Masih ingat Tiago Manuel Dias Correia alias Bebe? Setelah redup bersama Manchester United dan sejumlah klub papan atas Eropa, pemain asal Portugal itu musim depan berpotensi tampil di La Liga. Itu karena Rayo Vallecano berasa di zona play-off promosi di Segunda Division 2020/2021.

Kisah hidup Bebe seperti opera sabun dan diceritakan orang mengiringi kepindahan ke MU pada 11 Agustus 2010 dengan 7,4 juta pounds. Dibesarkan oleh neneknya sebelum menghabiskan masa remajanya di panti asuhan, Bebe menjadi selebriti dalam semalam di Inggris ketika itu.

Pada saat itu, Bebe hanya menghabiskan waktu lima minggu sebagai pemain Vitoria de Guimaraes. Desas-desus menyebut para pemandu bakat The Red Devils hanya melihat video klip Bebe di YouTube yang tersebar di internet dengan sangat cepat. Bumbunya, cerita yang setengah benar bahwa dia bermain di Homeless World Cup mewakili Portugal.

Dengan cepat menjadi jelas bahwa pemain berusia 20 tahun itu tidak memenuhi standar yang disyaratkan di Old Trafford. Menderita penghinaan karena digantikan oleh Sir Alex Ferguson setelah beberapa umpan silang kacau yang dia tunjukkan kepada Fergie dan para pendukung MU.

Seiring berjalannya waktu, cerita itu pasti dibesar-besarkan untuk memberi kesan bahwa Bebe adalah orang yang layak dikasihani. Tidak ada keraguan bahwa beberapa orang akan mengingatnya sebagai pemain yang memang tidak memiliki kemampuan untuk berada di level atas Benua Biru. Apalagi, transfernya kemudian diselidiki oleh otoritas Portugal.

Faktanya, Bebe memang tidak berhasil mencapai puncak permainan di Manchester. Tapi, dia segera tersadar dan kembali memulai karier dari nol. Dia menempa dirinya di banyak kompetisi, termasuk pulang ke negaranya Portugal.

"Saya ingat bahwa saya pergi untuk pertandingan MU dengan tim junior dan agen saya menelepon saya untuk memberi tahu saya bahwa saya telah dijual ke Benfica. Itu adalah momen terbaik dalam hidup saya!" ujar Bebe pada 2018 dalam wawancara dengan Goal.

"Saya seorang Benfiquista. Saya bermimpi bermain di sana karena semua teman dan keluarga saya mendukung Benfica. Saya tidak tidur hari itu! Saya menghabiskan sepanjang hari dengan terjaga," tambah Bebe.

Dia tampil melawan Arsenal di ajang pramusim bertajuk Emirates Cup dan melakukan debut kompetitifnya sebagai pemain pengganti Benfica di Piala Super Portugal 2014. Dia mencetak penalti saat Benfica mengalahkan mantan timnya, Rio Ave, dalam adu penalti. Tapi, dia hanya membuat penampilan 25 menit di liga untuk klub dan segera menemukan dirinya di daftar pinjaman lagi.

Setengah musim bertugas di Cordoba yang terdegradasi, dia memulai debutnya di Vallecas bersama Rayo Vallecano dengan status pinjaman selama semusim. Saat itu, Paco Jemez menjadi pelatih klub dari pinggiran Madrid tersebut.

Bebe memuji Jemez dan terkejut serta berbesar hati karena disambut seperti bagian dari sebuah keluarga. Dia tampil di sisi kiri serangan mereka untuk mencatatkan 3 gol dan 6 assist, termasuk satu tendangan bebas 35 meter yang menakjubkan melawan Sevilla. Aksi itu kemudian menjadi viral di media sosial.

Selama musim 2015/2016, hanya empat tim La Liga yang mencetak lebih banyak gol dari Rayo, yaitu Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Athletic Bilbao. Tapi, tim yang sangat tidak seimbang itu menderita degradasi hanya tertinggal 1 poin setelah kebobolan 73 gol dalam 38 pertandingan.

Penampilan yang cemerlang untuk Rayo adalah bukti yang cukup bagi klub La Liga lainnya, Eibar, untuk mengontrak Bebe dari Benfica pada musim panas itu. Sekali lagi, dia hanya sosok periferal selama 18 bulan dengan tim kecil asal Basque tersebut. Kemudian, dia segera kembali ke Vallecas untuk pinjaman kedua.

Bebe bergabung ke Rayo dengan kontrak permanen setelah naik kasta sebagai juara Segunda Division. Akhirnya, untuk pertama kalinya dalam kariernya, Bebe berada di klub yang menawarkannya kesempatan bermain reguler.

"Penggemar terbaik yang pernah saya hadapi. Mereka sedikit gila dan jumlahnya tidak sebanyak di klub lain. Tapi, mereka hidup untuk tim mereka. Saya bermain di sini dengan status pinjaman sebelumnya dan tahu semua tentang klub," kata Bebe kepada South China Morning Post pada 2018.

Dia sebelumnya menggambarkan Rayo sebagai klub "milik orang-orang di jalanan". Dia menjadikan klub itu cocok secara alami untuk seorang pemain yang tumbuh dalam kesulitan, ditinggalkan oleh orang tuanya saat masih kecil, dan harus berjuang untuk makan ketika remaja.

Sayang, klub tidak mampu mencegah degradasi di musim pertama di la Liga. Tapi, mereka membuat pukulan yang layak dalam perjuangan melawan degradasi. Saat itu, Bebe membintangi kemenangan 1-0 yang terkenal atas Real Madrid pada April 2019. Itu mengakhiri rentetan 17 kekalahan La Liga berturut-turut. Bebe juga tampil hari itu.

Setelah absen di tempat play-off dengan satu poin di Divisi Segunda pada musim 2019/2020 yang dilanda pandemi, Rayo dan Bebe kembali bermain bagus musim ini. Dengan skuad yang menampilkan putra Zinedine Zidane, Luca Zidane Fernandez. dan mantan pemain Leicester City, Leonardo Ulloa, Rayo tampil bagus.

Pemain berusia 30 tahun itu telah mencetak 3 gol dalam 7 penampilan terbarunya untuk klub untuk memenangkan poin penting dalam upaya play-off. Dengan kompetisi yang menyisakan 2 pertandingan, peluang Rayo masih ada.

Di klasemen sementara, Rayo berada di posisi 6 dengan 57 poin atau sama seperti Sporting Gijon (posisi 5). Mereka sudah tidak mungkin promosi otomatis menemani Espanyol sebagai pemuncak klasemen. Satu-satunya kesempatan Bebe mengembalikan Rayo ke La Liga adalah lewat play-off.

Sesuai jadwal, Rayo masih punya 2 pertandingan lagi untuk mengamankan tiket play-off. Pada 3 Mei 2021 mereka dijadwalkan tandang ke Sabadell. Lalu, pada 10 Mei 2021 menjamu Leganes.

Itu dua pertandingan yang tidak akan mudah karena lawan juga mempunyai kepentingannya sendiri. Sabadell membutuhkan kemenangan untuk bisa bertahan di Segunda Division musim depan. Sementara Leganes juga memiliki peluang yang sama dengan Rayo untuk mencapai tiket play-off promosi.

"Kita lihat saja nanti siapa yang akan promosi. Ini menjadi musim yang komoetitif dan kami sangat siap untuk hal itu," kata mantan pemain Athletic Bilbao yang kini melatih Rayo, Andoni Iraola, dikutip Marca.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network