Kreatif! Ban Kapten Huesca di La Liga Punya Motif, Warna, dan Filosofi Tak Biasa

"Elemen tradisional digabungkan simbol sepakbola. Seekor kambing yang bermakna "Kambing Terbesar Sepanjang Masa" alias Lionel Messi "The Goat"!"

Feature | 02 May 2021, 19:06
Kreatif! Ban Kapten Huesca di La Liga Punya Motif, Warna, dan Filosofi Tak Biasa

Libero.id - Jersey dengan motif atau warna unik sudah biasa terjadi di sepakbola profesional. Lalu, bagaimana dengan ban kapten yang tak biasa? Huesca di La Liga punya kisah yang layak dibagikan. Kreatif!

Sociedad Deportiva Huesca SAD bukan klub besar di Spanyol layaknya Barcelona atau Real Madrid. Bukan pula klub menengah seperti Valencia atau Sevilla. Mereka hanya tim kecil yang rajin naik-turun dari Segunda B ke Segunda Division dan sesekali ke La Liga.

Klub ini berbasis di kota kecil Huesca, Aragon. Didirikan pada 29 Maret 1960, Huesca bermain di La Liga 2020/2021 setelah menjuarai Segunda Division musim lalu. Itu promosi kedua setelah 2017/2018, yang justru berujung degradasi dari La Liga 2018/2019.

Huesca memainkan pertandingan kandang di Estadio El Alcoraz, yang hanya sanggup menampung 7.638 penonton. Itu jumlah yang tidak sebanding jika mengacu pada kapasitas Camp Nou, Estadio Santiago Bernabeu, Estadio Wanda Metropolitano, San Mames, atau Estadio Mestalla.

Itu wajar karena sejak pendiriannya, Huesca selalu berkiprah di kasta keempat dan ketiga kompetisi Negeri Matador. Mereka baru naik ke Segunda Division pada 2008/2009. Sempat turun kasta pada 2013/2014 dan 2014/2015, mereka baru mencicipi La Liga dalam dua musim tidak berurutan.

Jika ditotal, klub berjuluk Los de la Cruz de San Jorge itu bermain sembilan musim di Segunda Division, 16 musim di Segunda B, dan 30 musim di Tercera Division. Kemungkinan besar, Huesca akan turun ke Segunda Division lagi pada akhir musim ini karena berada di posisi 19 klasemen sementara dari 20 peserta.

Meski medioker, bukan berarti Huesca tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan. Mereka menjadi sorotan media ketika merancang ban kapten yang unik. Sejak di kasta kedua musim lalu, ban kapten tim memiliki motif, warna, dan desain yang berubah-ubah disesuaikan dengan lawan yang dihadapi.

Bekerja sama dengan agensi desain grafis yang berbasis di Huesca, klub telah membuat ban di lengan kapten dengan berbagai ide kreatif. Ban kapten dibikin sedemikian rupa sehingga mencerminkan budaya dan identitas setiap klub yang mereka hadapi selama musim 2020/2021. Selalu ada nilai filosofis dari ban kapten yang dibuat.

Contohnya, saat bertemu Barcelona di Camp Nou, 15 Maret 2021. Huesca menyiapkan ban kapten khusus sebagai penghormatan kepada El Barca sebagai klub besar, Barcelona sebagai kota, dan Katalunya sebagai wilayah otonomi.

Penghormatan itu diterjemahkan dengan elemen-elemen yang memberi penghormatan kepada Johan Cruyff, La Masia, serta salib dan bendera San Jordi yang merupakan lambang Kota Barcelona. Ada lagi ubin bergaya mozaik Antoni Gaudi yang terkenal serta ubin di Jalan Panot yang menjadi ciri khas di Katalunya.

Elemen tradisional itu digabungkan dengan simbol-simbol sepakbola seperti trofi Liga Champions pertama yang dimilik El Barca pada 1992 di Wembley, enam gelar yang didapatkan pada tahun kalender 2009, dan tentu saja seekor kambing yang bermakna "Kambing Terbesar Sepanjang Masa" alias Lionel Messi "The Goat"!

Contoh lain tercipta dalam perjalanan Huesca menghadapi Madrid pada 32 Oktober 2020. Kapten Huesca, Jorge Pulido, mengenakan ban kapten sebagai penghormatan kepada legenda Los Blancos, Alfredo di Stefano. Motifnya menampilkan panah. Itu mengacu pada julukan Di Stefano, La Saeta Rubia (Panah Pirang).

Untuk tandang Bilbao, ban kapten menampilkan bagian depan Estadio San Mames, yang ikonik di Basque. Sementara perjalanan mereka ke Real Sociedad dirancang dengan motif tepian pantai San Sebastian yang termasyur ke seluruh Negeri Matador.

Desain kreatif lainnya termasuk gaya ubin keramik warna-warni untuk kunjungan ke Villarreal. Itu sebagai simbol karena wilayah tempat Villarreal berasal dikenal menghasilkan banyak keramik terbaik di Spanyol dan Eropa.

Ada lagi pola geometris menawan yang meniru desain yang ditemukan di dalam Istana Alhambra di Granada. Lalu, desain berbasis kelelawar untuk kunjungan ke Valencia, serta gaya yang memberikan penghormatan pada desain bunga yang menghiasi lantai alun-alun Plaza del Castillo di Pamplona ketika menghadapi Osasuna.

"Kami menjadi rival di lapangan. Tapi, ada juga kebutuhan untuk membangun hubungan antarkota. Sepak bola adalah cara terbaik untuk mempromosikan keindahan daerah kita," kata Direktur Komunikasi dan Humas Huesca, Jara Echeverria, kepada El Pais musim lalu ketika inisiatif tersebut dimulai.

Spanyol adalah negara federal yang sangat longgar secara politik, yang terdiri dari 17 community (negara bagian) dan 2 kota otonom. Spanyol adalah negara yang beragam dengan banyak budaya dan tradisi yang berbeda.

Inisiatif cerdas dan kreatif dari Huesca telah menjadi cara yang unik dan menyenangkan untuk merayakan keragaman Spanyol melalui sepakbola. Para presiden 19 klub La Liga lainnya sangat menyukai proyek unik ini. Bahkan, setiap selesai pertandingan, mereka mendapatkan duplikatnya sebagai cinderamata.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network