Libero.id - Pemain Paris St Germain Angel di Maria mendapat kartu merah karena tindakan konyol di lapangan. Dia terprovokasi oleh aksi dari gelandang Manchester City Fernandinho.
Seperti di leg pertama, PSG dipaksa menuntaskan pertandingan leg kedua hanya dengan 10 pemain setelah Di Maria menerima kartu merah pada menit ke-69 di Etihad Stadium, Manchester, Inggris.
Di Maria terlibat cekcok dengan Fernandinho saat berusaha mengambil bola lemparan ke dalam dan sayap asal Argentina itu kemudian secara sengaja menginjak kaki kapten City. Wasit Bjorn Kuipers langsung merogoh kartu merah.
Kartu merah itu diterima hanya enam menit setelah Riyad Mahrez mencetak gol keduanya dan menggandakan keunggulan City 2-0, dan seperti di Parc des Princes sepekan yang lalu, The Citizens mampu menjaga skor itu dalam situasi 11 lawan 10 hingga peluit bubaran berbunyi.
Di Maria straight red for stomping on Fernandinho. Deserved. Commentators blame it on "Latino Temperament."
Not Deserved. #NoRoomForRacism pic.twitter.com/mEMuLmZLNd
— Catalan Cowboy (@CatalanCowboy) May 4, 2021
Marco Veratti menegaskan kartu merah yang diterima Angel Di Maria meruntuhkan semangat timnya.
"Kami terus punya kepercayaan sampai kartu merah itu terjadi," kata Verratti.
"Kami bermain jauh lebih baik dari mereka, tetapi kemudian kebobolan dari peluang pertama lawan, sama seperti di leg pertama. Tetapi itulah yang terjadi ketika Anda menghadapi tim besar," ujarnya menambahkan.
PSG memiliki 55 persen penguasaan bola sepanjang laga.
Sayangnya, dari dominasi itu tak satu pun dari 14 percobaan tembakan PSG menemui sasaran dan peluang terbaik mereka "hanya" sundulan Marquinhos yang masih membentur mistar gawang.
Sebaliknya, City mampu memanfaatkan permainan sabar mereka untuk memetik dua gol dari serangan-serangan balik mereka yang klinis dan gawang PSG dua kali dikoyak oleh Riyad Mahrez.
Verratti mengakui bahwa City pantas mencapai final, sembari berkilah bahwa kedua tim dibedakan atas durasi kepelatihan juru taktik di masing-masing kubu.
"City pantas atas ini juga, sebab mereka sudah bekerja dengan pelatih yang sama selama enam atau tujuh tahun dan ini akan menjadi final perdana mereka di kompetisi ini," ujar Verratti.
"Tapi kami harus memuji musim kami di kompetisi ini juga, sebab dalam dua tahun kami mencapai final dan semifinal. Kami harus melanjutkannya, terlebih pelatih kami baru bertugas lima bulan di tim ini," pungkasnya.
Mauricio Pochettino memang baru menangani PSG sejak awal tahun ini, menggantikan Thomas Tuchel yang musim lalu mampu membawa Le Parisiens ke final Liga Champions dan menyapu bersih gelar tiga kompetisi domestik Prancis.
Hasil semifinal kali ini juga menjadi ajang revans kecil bagi City-nya Pep Guardiola, yang disingkirkan Tottenham Hotspur-nya Pochettino dari babak serupa dua tahun silam.
Komentator Arsene Wenger ikut mengomentari kartu merah di Maria. "Saya tidak suka bagaimana Fernandinho berperilaku malam ini karena itu provokatif. Jika Anda mengeluarkan Di Maria, maka Anda juga harus mengeluarkan Fernandinho."
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini