Libero.id - Apa aksi paling mentok untuk mengganggu fokus lawan ketika situasi sepak pojok? Menempelnya dengan ketat? Mendorong atau melakukan provokasi dengan kata-kata kasar? Semua itu tampak sering dilakukan, tapi bagaimana dengan mencoba melepaskan sarung tangan kiper. Terdengar liar sekali bukan?
Tapi itulah yang dilakukan striker Fulham, Bobby Reid kepada Edouard Mendy dalam laga melawan Chelsea di Stamford Bridge pekan lalu.
Pasukan Thomas Tuchel melanjutkan performa bagus mereka dengan mengamankan tiga poin dalam derby London Barat berkat dua gol dari Kai Havertz. Ini bisa menjadi skor yang sangat berbeda jika Mendy tidak dalam kondisi terbaiknya. Dia secara berkesan melakukan beberapa penyelamatan.
Balik ke kejadian unik yang disebutkan di atas, hal itu terjadi ketika Mendy bersiap untuk mengamankan sepak pojok di babak kedua, dan striker Fulham itu tiba-tiba saja entah dapat Ilham dari mana, melepaskan sarung tangannya, tidak hanya sekali tetapi dua kali.
?MATCHDAY?
?NEVER SEEN BEFORE?Fulham player, Bobby Reid tried to take off Edouard Mendy’s gloves, when corner kicks were taken.
He managed to unstrap his gloves twice. #ChelseaExeterTV #CFC pic.twitter.com/EDdtUAlL95
— Chelsea Exeter TV (@ChelseaExeterTV) May 1, 2021
Itu tentu saja menjadi pembicaraan hangat. Pernahkah Anda melihat yang seperti itu? Jauh dari insiden aneh yang melibatkan Mendy dan Reid, manajer Chelsea Thomas Tuchel senang dengan penampilan anak asuhnya. Dia juga memuji pencetak gol Kai Havertz setelah peluit waktu penuh.
"Masih ada ruang untuk perbaikan tapi saya sangat senang," kata manajer asal Jerman itu.
"Havertz sangat menentukan, dia terlibat dengan Timo Werner sebagai striker ganda dan dengan Mason Mount dan Hakim Ziyech sebagai empat pemain ofensif, dia selalu terlibat dalam serangan dan situasi berbahaya. Bagi saya itu adalah contoh individu yang penting."
Tuchel melanjutkan: "Dia mengambil kesempatan, dia muncul, inilah yang kami butuhkan setiap saat dan terutama dalam situasi seperti ini, Anda membutuhkan orang-orang yang berkomitmen penuh."
"Apakah Anda punya waktu lima menit, 15 menit atau seluruh pertandingan, apa pun itu, tunjukkan bahwa Anda siap dan membuat saya pusing untuk pertandingan berikutnya."
"Dia melakukan itu dan itu adalah contoh dari apa yang dilakukan seluruh tim dan mereka mendapat pujian penuh dari saya," pungkasnya.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini