Libero.id - Kai Havertz menutup hasil bagus Chelsea di semifinal Liga Champions dengan penampilan yang unik. Pemain Jerman itu menjadi bintang saat Chelsea mengalahkan Real Madrid 2-0 di Stamford Bridge untuk melaju ke final Liga Champions di Istanbul pada 29 Mei 2021.
Penampilan Havertz layak diacungi dua jempol. Gelandang asal Jerman itu terlibat dalam gol pembuka Timo Werner, di mana upaya Havertz yang tepat mengenai mistar gawang diselesaikan rekan senegaranya itu untuk mencetak gol.
Havertz diplot sebagai salah satu pemain terbaik Chelsea pada malam itu, dan secara teratur mempermalukan para pemain Madrid dengan kecepatan, menggiring bola, serta ketangkasannya dalam menyerang.
Dia juga menggabungkan keunggulan itu dengan sedikit permainan cerdik. Pemuda berusia 21 itu tak membiarkan pemain Los Blancos bersiap saat Chelsea mendapat tendangan bebas.
1. Havertz trolling Sergio Ramos !
— S@TH££RTH (@Citilona) May 6, 2021
2. Havertz nutmeg Toni kroos, the one who has not lost his sleep on Chelsea players!
3. Havertz senting Vinicius jr back to Brazil ? pic.twitter.com/D3V9JehLls
Dia berjongkok seolah-olah akan mengambil bola, tapi malah menendangnya dengan gerakan yang sama. Itu adalah salah satu trik tertua dalam sepakbola dan salah satu trik yang akan dibanggakan oleh kapten Madrid, Sergio Ramos. Halus, tapi tetap luar biasa.
Havertz tiba di Chelsea dalam kesepakatan 71 juta pounds dari Bayer Leverkusen pada musim panas. Dia sempat berjuang di awal kariernya di Stamford Bridge, terlebih kariernya terhambat masalah cedera hingga tertular Covid-19.
Havertz trolling Ramos & Kroos in the final moments last night as they’re desperate to find a goal is top tier shithousery pic.twitter.com/DmFtFkGlg5
— The Kick Off (@thekickofftg) May 6, 2021
Namun, ketika Thomas Tuchel datang menggantikan Frank Lampard, gelandang andalan Der Panzer ini telah direvitalisasi untuk menunjukkan bakatnya bersama tim asal London Barat.
Tidak diragukan lagi bahwa pertandingan kontra Madrid pada leg kedua semifinal itu menjadi penampilan terbaiknya dalam balutan seragam The Blues. Penampilannya bahkan mendapat pujian dari legenda Manchester United, Rio Ferdinand, yang membandingkannya dengan mantan rekan setimnya, Dimitar Berbatov.
"Dia (Havertz) mengingatkan saya pada Berbatov, pemain yang pernah bermain dengan saya di Manchester United. Dia kadang-kadang malas dan memiliki sikap acuh tak acuh,” kata Ferdinand berbicara di BT Sport, dilansir Sportbible.com.
“Pria itu (Havertz) sangat halus, tapi dapat menyelesaikan banyak hal. Saya pikir dia akan tumbuh menjadi pemain yang sangat penting bagi Chelsea," timpal Ferdinand.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini