6 Kisah Perselisihan Pemain dan Pelatih Terbesar dan Terparah

""Pergi ke Real Madrid setelah sepatu mendarat di pelipis""

Feature | 12 May 2021, 15:00
6 Kisah Perselisihan Pemain dan Pelatih Terbesar dan Terparah

Libero.id - Bagi sebagian besar klub raksasa Eropa, ada faham pemain tak boleh lebih besar dari klub. Filosofi ini sepertinya dipraktikkan dengan baik oleh sejumlah pelatih yang berujung ketegangan dengan pemainnya.

Banyak contoh yang merujuk pandangan tersebut. Sebut saja nasib Romelu Lukaku yang berakhir di Manchester United setelah striker asal Belgia tersebut bersitegang dengan Mike Phelan, asisten pelatih MU, pada 2019. Ketegangan mereka membuat Romelu lantas dikirim ke Inter Milan pada bursa transfer.

Selain itu, kepindahan David Luiz ke Arsenal. Bintang asal Brasil itu dituduh rekannya, Andreas Christensen, begitu congkak selama masa tugasnya di Stamford Bridge hingga ditransfer ke Arsenal senilai 8 juta pounds. Akan tetapi, manajemen The Blues membantah tudingan tersebut.

Hal tersebut menunjukkan seringkali para pemain berselisih dengan klub, pelatih, maupun rekan satu tim mereka dalam tekanan sepakbola profesional yang tinggi.

SunSport mempersembahkan tujuh ketegangan terbaik yang melibatkan para bintang ... dimulai dengan legenda Setan Merah:

 
1. Sir Alex Ferguson / David Beckham

Sir Alex Ferguson bukan tipe orang yang senang menderita karena orang yang dianggap bodoh. Paul Ince, Roy Keane, dan Jaap Stam adalah pemain pertama yang mengecewakan pelatih legenda asal Skotlandia yang dikenal keras kepala itu. Fergie kemudian menggiring mereka menuju pintu keluar Old Trafford.

Namun, perselisihan Fergie yang paling terkenal saat dirinya berjibaku dengan ikon Setan Merah saat itu, David Beckham.

Seperti yang diungkapkan dalam otobiografinya, Fergie sangat marah dengan tersingkirnya Setan Merah dari Arsenal di Piala FA pada 2003. Dia kemudian menuding Becks tampil buruk di ruang ganti.

Fergie menegaskan suami Victoria Beckham itu tak bermain sepenuh hati hingga berujung pelemparan sepatu yang dilakukan Fergie hingga mengenai pelipis Becks.

Kurang dari setengah tahun kemudian, Beckham akhirnya hijrah menuju ke Real Madrid setelah Fergie melepasnya.

 
2. Roy Keane / Mick McCarthy

Keane bisa saja melampiaskan kekesalannya terhadap wastafel di dapurnya, seperti yang telah dibuktikan dalam beberapa tahun terakhir saat Keane bekerja sebagai pakar Sky Sports.

Tapi, menjelang Piala Dunia 2002, Keane menyuarakan masalahnya saat bergabung dengan skuad Republik Irlandia. Dia protes terhadap lapangan pelatihan dan pengaturan perjalanan saat timnya menjalani pemusatan di Saipan, Kepulauan Mariana, saat menjalani wawancara dengan Irish Times.

Sikap itu membuat McCarthy, yang didapuk sebagai pelatih Rep Irlandia, mengecam Keane. Dia dianggap McCarthy dapat merusak ritme yang sudah dibangun dalam skuad binaannya.

“Mick, kamu pembohong… kamu f ****** w *****. Saya tidak menilai Anda sebagai pemain, saya tidak menilai Anda sebagai pelatih, dan saya tidak menilai Anda sebagai pribadi," kata Keane.

“Satu-satunya alasan saya berurusan dengan Anda adalah entah bagaimana Anda adalah pelatih negara saya. Anda bisa menempelkannya ke pantat Anda.”

Pernyataan itu membuat Keane akhirnya dipulangkan dari Piala Dunia dengan rasa malu. Keane kemudian dikejar oleh wartawan yang menginginkan kutipan saat dia berjalan dengan anjingnya.

 
3. Graeme Souness / Craig Bellamy

Hubungan mereka sebenarnya berjalan normal sebelum momen saat Souness mengganti Bellamy saat Newcastle United menghadapi Charlton. Mantan pemain Liverpool itu bersumpah kepada Souness sebelum meninggalkan lapangan.

Souness mengungkapkan dalam otobiografinya: “Pada pertemuan tim kami berikutnya, dia duduk di barisan depan. Saat saya berbicara, dia terus menggelengkan kepalanya. "Apa yang tidak kamu setujui?" timpal Souness saat itu.

“Sebelum dia dapat menjawab saya, saya menambahkan:‘ Bisakah kita kembali ke tujuh hari terakhir dalam hidup Anda? Anda telah memberitahu John Toshack bahwa dia tidak mendapatkan yang terbaik dari Anda bersama Wales, karena dia tidak menggunakan Anda dalam posisi yang benar.”

“Anda telah memberitahu ketua kami bahwa St James Park tidak cocok dengan Craig Bellamy dan kemudian, pada hari Sabtu, Anda menelepon saya brengsek,” timpal Bellamy.

Bellamy kemudian keluar dari pertemuan itu dan berpikir: ‘Apa yang saya lakukan? Apakah ini pekerjaan untuk saya?”

Hanya beberapa bulan kemudian, setelah insiden di mana Bellamy berpura-pura cedera karena tidak memainkan permainan di sektor sayap, pemain Wales itu akhirnya dijual.

 
4. Alan Shearer / Joey Barton

Ketika Alan Shearer ditugaskan untuk mencoba mempertahankan Newcastle United dengan delapan pertandingan tersisa pada 2009, dia harus berhadapan dengan Joey Barton yang tidak bisa dikendalikan.

Shearer teringat percakapannya dengan Barton sebelum melakukan perjalanan ke Anfield, di mana gelandang temperamental itu turut terlibat.

Barton sempat meyakinkan Shearer dapat mengatasi itu, tapi apa yang terjadi. “Kami dikalahkan 3-0. Paling mengenaskan saat dia menjatuhkan Xabi Alonso tepat di depan The Kop. Kartu merah langsung, ditangguhkan selama sisa musim," kenang Shearer.

“Dia mengecewakan saya, dia mengecewakan klub, dan kemudian saya hanya berpikir ini adalah waktu saya untuk mengatakan beberapa kebenaran di ruang ganti,” ujar Shearer.

Barton diskors selama tiga pertandingan terakhir. Paling fatal The Magpies akhirnya terdegradasi dan Shearer yang kehilangan pekerjaannya. Hebatnya, Barton tetap bermain di Championship Division.

 
5. Brian Laws / Ivan Bonetti

Ivano Bonetti memenangkan Serie A bersama Juventus dan Sampdoria sebelum dia tampil bersama Grimsby Town di tahun-tahun senjanya.

Bisa dibilang, The Mariners belum pernah menyaksikan bakat sepakbola seperti itu di klub mereka. Dan, para fans yang membawanya ke klub, menaikkan setengah biaya transfer dengan Bonetti membayar sisanya.

Namun, Pelatih Brian Laws tidak terkesan dengan pemainnya dalam satu pertandingan. Laws menyatakan kurangnya usaha Bonetti hingga argument mereka memuncak ketika Laws melempar sepiring penuh kaki ayam dan menghancurkan tulang pipi Bonetti.

Keduanya sempat berbaikan di depan umum setelah insiden memalukan tersebut, namun Laws segera dipaksa keluar dari klub.

 
6. Paul Pogba / Jose Mourinho

Dalam permainan sepakbola, kekuatan pemain menjadi yang terpenting. Dan, pemenang Piala Dunia 2018, Paul Pogba, dan Jose Mourinho adalah dua ego yang siap bertengkar.

Hubungan dingin mereka memuncak ketika Pogba mempertanyakan taktik pelatih asal Portugal itu, dan ketika posisinya sebagai wakil kapten Setan Merah dicopot saat bermain imbang melawan Wolves.

“Kami di rumah dan kami harus bermain jauh lebih baik melawan Wolves. Ketika kami di rumah, kami harus menyerang, menyerang, menyerang. Itu adalah Old Trafford. Kami di sini untuk menyerang,” kata Pogba.

"Saya pikir tim ketakutan ketika mereka melihat Man United menyerang dan menyerang. Itu adalah kesalahan kami,” timpal Pogba.

“Sekali lagi kami berada di Old Trafford. Kami harus menyerang dan menekan seperti yang kami lakukan melawan Tottenham, Liverpool, Chelsea dan Arsenal musim lalu,” tegas Pogba. "Saat kami bermain seperti itu, lebih mudah bagi kami."

Ketegangan mereka sempat mereda ketika Mou meninggalkan Old Trafford, tapi perang kata-kata mereka masih berlanjut bulan lalu sebelum pemecatan The Special One di Tottenham.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network