4 Duel Sesama Tim Inggris di Final Eropa Sebelum Liga Champions 2020/2021

"Chelsea dan Manchester City di laga puncak Liga Champions 2020/2021 sungguh luar biasa. Ini menjadi kali kelima All-English Final di kompetisi Benua Biru."

Feature | 12 May 2021, 19:00
4 Duel Sesama Tim Inggris di Final Eropa Sebelum Liga Champions 2020/2021

Libero.id - Sukses Villarreal menyingkirkan Arsenal mencegah terjadinya final sesama tim Inggris di dua ajang utama Eropa lagi. Tapi, pertemuan Chelsea dan Manchester City di laga puncak Liga Champions 2020/2021 tetaplah prestasi luar biasa. Ini menjadi kali kelima All-English Final di kompetisi Benua Biru.

Pertandingan tim dari satu negara di pertandingan final Liga Champions atau Liga Eropa (Piala UEFA) sudah sering terjadi sejak dulu. Ada yang berlangsung sangat menarik dan ketat. Tapi, tidak sedikit yang mengecewakan lantaran kedua tim sudah saling kenal.

Karena sistem kompetisi yang diterapkan, final tim satu negara di Liga Champions baru terjadi pertama kali pada 1999/2000 ketika Real Madrid bertemu Valencia. Sementara Piala Winners sama sekali belum pernah menampilkan pertandingan seperti itu.

Sebaliknya, karena pesertanya yang banyak dari sebuah liga, Piala UEFA, yang kini menjadi Liga Eropa, sama seperti Liga Champions sudah sering menampilkan pertandingan-pertandingan final satu negara. Inggris, Italia, Spanyol, hingga Jerman pernah mengirimkan dua wakil di laga puncak.

Berikut ini 4 pertandingan sesama wakil Inggris di final kompetisi sepakbola antarklub Eropa:


1. Tottenham Hotspur vs Wolverhampton Wanderers

Kompetisi: Piala UEFA 1971/1972

Hasil: Tottenham unggul 3-2 (2-1, 1-1)

Edisi pertama Piala UEFA setelah berubah dari Piala Fairs langsung mempertemukan dua tim Inggris di final. Itu sangat tidak terduga karena orang-orang sudah membayangkan pertandingan besar.

"Itu aneh bagi istri-istri kami karena mereka dijanjikan perjalanan ke final dengan semua biaya dibayar klub jika kami mencapainya. Jadi, mereka mulai memimpikan Madrid, Paris, dan Roma. Tiba-tiba mereka sadar bahwa kami akan bermain melawan Wolves. Mereka tidak tertarik ikut kami (ke Wolverhampton) lagi. Tidak," kata mantan striker Tottenham, Martin Chivers, kepada situs resmi UEFA pada 2015.

Saat itu, final berlangsung home and away. Pada leg pertama di Molineaux Stadium, Spurs memimpin melalui sundulan Chivers di menit 57 sebelum Jim McCalliog menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Chivers kemudian menghasilkan momen ajaib lain saat mencetak gol dengan tembakan tak terbendung dari jarak 30 meter untuk memberi Spurs kemenangan 2-1.

Kemudian, pada leg kedua di White Hart lane, Alan Mullery memperpanjang keunggulan Spurs. Tapi, Dave Wagstaffe kemudian mencetak gol penyeimbang. Meski mendominasi babak kedua, Wolves tidak bisa mendapatkan gol kedua sehingga skor akhir 1-1.

Dengan agregat 3-2, Tottenham menambahkan Piala UEFA ke lemari kacanya setelah sebelumnya mengoleksi Piala Winners 1962/1963. Pada saat itu, Tottenham menjadi klub Inggris pertama yang memenangkan dua trofi Eropa berbeda.


2. Manchester United vs Chelsea

Kompetisi: Liga Champions 2007/2008

Hasil: MU menang adu penalti 6-5 (1-1)

Setelah menyelesaikan Liga Premier, Manchester United dan Chelsea bertemu di Moscow. "Itu sulit, itu sangat sulit, karena pada akhirnya ada begitu banyak hak untuk menyombongkan diri yang bisa didapat di antara kami," kata Rio Ferdinand kepada BT Sport pada 2020.

"Jika kami mengalahkan tim dari Italia, Spanyol, atau Jerman, anda tidak akan benar-benar melihat mereka sampai anda melawan mereka dalam satu atau dua tahun ke depan. Sedangkan jika anda kalah dari Chelsea di Moscow, itu cerita rakyat. Itu sejarah. Itu ada setiap kali anda pergi ke stadion mereka, dua kali setahun jika tidak lebih, dan dari penggemar yang anda lihat," tambah Ferdinand.

Cristiano Ronaldo memanfaatkan sundulan untuk mengklaim gol ke-42 di musim yang luar biasa itu. Tapi, Petr Cech bangkit untuk bermain heroik. Kemudian, Frank Lampard menyamakan kedudukan di paruh waktu, mencetak gol setelah tendangan dibelokkan Michael Essien yang jatuh ke jalurnya.

Di adu penalti, upaya Ronaldo diselamatkan oleh Cech. Lalu, John Terry menjadi eksekutor penentu Chelsea. Tapi, bek tengah Inggris itu terpeleset dan gagal, Babak tos-tosan berlanjut ke sudden death dan Edwin van der Sar berhasil menyelamatkan penalti Nicolas Anelka.

Itu adalah momen yang sangat istimewa bagi MU. Pasalnya, itu bertepatan dengan peringatan 50 tahun Tragedi Munich dan ulang tahun ke-40 kemenangan pertama The Reds Devils di Liga Champions.


3. Arsenal vs Chelsea

Kompetisi: Liga Eropa 2018/2019

Hasil: Chelsea unggul 4-1

Setelah kalah di final Liga Champions 2007/2008, Chelsea merespons dengan memenangkan kompetisi yang sama pada 2011/2012 dan kemudian Liga Eropa 2012/2013. The Blues mencapai final Liga Eropa lagi pada 2018/2019 untuk melawan sang tetangga dari London Utara, Arsenal, di Baku, Azerbaijan.

Mantan striker Arsenal yang membela Chelsea, Olivier Giroud, kembali menghantui mantan klubnya, memecahkan kebuntuan dengan sundulan dekat tiang yang kuat yang melewati Petr Cech. Pedro Rodriguez menggandakan keunggulan pada 1 jam sebelum Eden Hazard menandai penampilan terakhirnya di Chelsea dengan dua gol menentukan.

Kemenangan Chelsea membuat Maurizio Sarri memenangkan trofi pertamanya sebagai pelatih. Itu juga memastikan The Gunners melewatkan Liga Champions lagi. "Itu adalah peningkatan dari Arsenal ke Chelsea dan saya tahu saya akan memiliki kesempatan untuk memenangkan lebih banyak trofi," kata Giroud kepada situs resmi Chelsea pada Mei 2019.

"Untuk memenangkan Liga Eropa setahun setelah memenangkan Piala Dunia sangat bagus untuk saya. Saya seorang biru, biru yang tepat. Ini adalah babak baru dalam karier saya dan sangat spesial untuk mencetak gol. Saya sangat bangga dengan tim ini," tambah mantan penyerang Montpellier itu.


4. Liverpool vs Tottenham Hotspur

Kompetisi: Liga Champions 2018/2019

Hasil: Liverpool unggul 2-0

Tiga hari setelah final Liga Eropa sesama klub Inggris, Liverpool menghadapi Tottenham Hotspur pada final Liga Champions 2018/2019 di Madrid. The Reds ingin menghilangkan kekecewaan atas kekalahan dari Real Madrid di final 2017/2018. Sementara Spurs tampil untuk pertama kalinya di final Liga Champions.

Pasukan Juergen Klopp memimpin dalam dua menit pertama ketika Moussa Sissoko dihukum karena handball dan Mohamed Salah tidak membuat kesalahan dari titik penalti. Selanjutnya, Divock Origi melepaskan tembakan melewati Hugo Lloris dengan tiga menit tersisa. Liverpool menang 2-0 dan dinobatkan sebagai juara Eropa untuk keenam kalinya.

"Itu momen paling istimewa untuk mendengar peluit akhir dibunyikan, untuk mengetahui bahwa semua kerja keras dan semua yang telah kami lakukan bersama dalam beberapa tahun terakhir. Kami benar-benar melewati batas dan berhasil memenangkan salah satu piala terbesar yang pernah ada," kata Jordan Henderson di situs resmi Liverpool pada 2020.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Chelsea


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network