Kredit: instagram.com/king_coman
Libero.id - Kingsley Coman sepertinya menjadi pesepakbola paling beruntung. Pemuda asal Prancis itu selalu memenangkan gelar liga di setiap tahun sepanjang karier profesionalnya.
Pemain tim nasional Prancis berusia 24 tahun itu sekarang memiliki 24 trofi luar biasa atas namanya, termasuk 10 gelar domestik. Gelar terakhir diraihnya bersama Bayern Muenchen musim ini. Die Roten mengemas sembilan trofi beruntun setelah menyudahi perlawanan RB Leipzig dan Borussia Dortmund.
Trofi liga domestik pertama diraih Coman pada musim 2012/2013. Dia mendapatkan itu saat andil besar membawa Paris Saint-Germain mendominasi Ligue 1.
Dia kemudian mengangkat gelar Ligue 1 lagi pada musim berikutnya sebelum mengamankan dua gelar bersama Juventus. Itu merupakan suatu prestasi mengesankan mengingat nasib buruknya dengan cedera.
Kingsley Coman has won the league every year of his professional career ??
?? Ligue 1 2013 ?
— talkSPORT (@talkSPORT) May 9, 2021
?? Ligue 1 2014 ?
?? Serie A 2015 ?
?? Bundesliga 2016 ?
?? Bundesliga 2017 ?
?? Bundesliga 2018 ?
?? Bundesliga 2019 ?
?? Bundesliga 2020 ?
?? Bundesliga 2021 ? pic.twitter.com/kf8yXnkNxM
Keberhasilan itu berlanjut saat dia pindah ke Bayern. Pemain kelahiran Paris, 13 Juni 1996 tersebut telah mengangkat banyak gelar, termasuk pencapaian terbesar dalam kariernya hingga saat ini. Salah satunya mencetak gol kemenangan di final Liga Champions musim lalu melawan mantan klubnya, Paris Saint-Germain.
A 2020 Champions League Final rematch.
The last time Bayern and PSG met, Kingsley Coman’s strike was the difference ?
(? via @ChampionsLeague)pic.twitter.com/rIwmLNuyw5
— B/R Football (@brfootball) April 7, 2021
Coman tidak diragukan lagi telah menikmati kesuksesan besar dalam kariernya sejauh ini. Namun, setelah kembali dari masalah kaki yang serius pada 2018, Coman membeberkan tentang penderitaan cederanya dalam sebuah wawancara dengan TF1.
Pemain yang biasa beroperasi di sektor sayap itu mengajukan kemungkinan pensiun dini jika cedera terus berlanjut. "Itu tahun yang sangat sulit," kata Coman kepada TF1, seperti dilansir Sportbible.com. "Ketika saya melukai diri sendiri, itu adalah akhir dunia bagi saya.”
"Saya harap tidak harus menghidupkan kembali apa yang telah saya alami, cukup sudah. Saya tidak akan menerima operasi ketiga - itu berarti mungkin kaki saya tidak layak (bermain) untuk level ini,” paparnya. "Saya kemudian akan menjalani kehidupan lain, kehidupan tanpa nama."
Kingsley Coman says he will consider early retirement in case of another foot injury: “ I won’t accept another operation. Enough is enough. Maybe my foot is not meant for it. I will go live another anonymous life” [Téléfoot] pic.twitter.com/h7imRf1NPA
— Bayern & Germany (@iMiaSanMia) December 10, 2018
Dari ligamen lutut yang robek hingga masalah pergelangan kaki yang serius, Coman berjuang untuk tetap fit.
Dia mengalami cedera ligamen syndesmosis di pergelangan kaki kirinya pada hari pembukaan musim 2018/2019 melawan Hoffenheim. Itu merupakan pertandingan pertamanya sejak mengalami cedera pergelangan kaki yang sama pada Februari 2018.
Cedera itu pula yang membuatnya tak ikut serta dalam pesta keberhasilan Prancis di Piala Dunia 2018. Fakta itu menjadi pukulan pahit bagi seorang pemain yang begitu muda seperti Coman.
Namun, pemain sayap itu sekali lagi menjadi tokoh kunci dalam kesuksesan Bayern akhir-akhir ini. Dia bangkit kembali dari sejumlah cedera hingga menjalani total 44 pertandingan di semua kompetisi musim ini, termasuk mencetak delapan gol.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini