Libero.id - Pada tahun 2008, legenda Manchester United, Paul Scholes mencetak salah satu gol terbaik sepanjang kariernya sebagai pesepakbola saat membobol gawang Barcelona di ajang Liga Champions. Namun pada pertandingan yang digelar di Old Trafford tersebut, mantan gelandag timnas Inggris itu juga takjub dengan bakat yang dimiliki Lionel Messi.
Pada waktu itu, Messi baru berusia 20 tahun dan ia sudah menjadi pemain depan El Barca yang sangat berbahaya.
Di depan 74.140 penonton Old Trafford, pemain Argentina itu semakin mengukuhkan statusnya sebagai pesepakbola muda terbaik di bumi dengan penampilan individu yang luar biasa melawan salah satu tim yang paling dihormati, yakni anak asuh Sir Alex Ferguson.
Dalam pertandingan yang digelar pada 29 April 2008 itu, Barcelona seharusnya mendapatkan hadiah penalti di menit pertama ketika Messi jatuh ketika menerima kontak fisik dari Scholes dalam area penalti, namun wasit Herbert Fandel melambaikan tangan untuk terus bermain.
“Itu adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan,” tulis Scholes di The Independent pada 2015.
“Dia melewati saya, saya menjulurkan kaki saya dan Lionel Messi pergi. Ini terjadi di Old Trafford pada tahun 2008 di leg kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona dan, dengan skor 1-0 untuk kami, saya telah melanggarnya di area kami.”
“Ketika saya memikirkan tentang kemenangan kami atas Barcelona dalam pertandingan itu, dalam perjalanan kami menuju gelar Liga Champions kedua di era Sir Alex Ferguson, saya selalu ingat tekel itu. Ya, saya mencetak satu-satunya gol dari pertandingan tersebut, dan itu adalah salah satu gol terbaik saya. Tapi saya tidak akan pernah melupakan beberapa detik ketika pesepakbola terbaik di dunia menipu saya untuk mengotori dia dan saya menunggu dunia jatuh.”
“Seharusnya itu menjadi penalti untuk Barcelona, dan gol tandang akan membuat mereka menang. Namun entah kenapa wasit tidak memberikannya, permainan terus berjalan dan bahkan Messi pun tidak membuat banyak keributan. Kelegaan itu luar biasa untuk beberapa saat - dan kemudian saya kembali ke permainan. ”
Scholes kemudian mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-14, menendang bola melewati Victor Valdes dari luar kotak penalti untuk membuat pendukung tuan rumah bersorak dengan semangat dan hingga sekarang, gol yang diciptakannya dikenang sebagai salah satu gol terbaik United.
Mseki begitu, La Pulga tetap melakukan segala upaya agar Barca bisa menyamai skor. Xavi, Andres Iniesta, Deco, Thierry Henry, Samuel Eto'o dan Yaya Toure semuanya ada di lapangan malam itu, tapi Messi adalah ancaman terbesar.
Ada satu momen dimana Scholes menemukan bahwa Messi bukanlah pesepakbola yang berasal dari bumi karena kemampuan yang ditunjukannya berada di level yang berbeda dengan pesepakbola pada umumnya. Pemain berjuluk The Ginger Prince itu mendapati dirinya satu lawan satu dengan La Pulga muda dan anda bisa melihat sendiri apa yang terjadi melalui cuplikan video dibawah ini,
? Lionel Messi ? Paul Scholes...#UCL | @FCBarcelona pic.twitter.com/NqkHNvO8BQ
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 24, 2020
“Saya tidak malu untuk mengakui bahwa dalam pertandingan melawan Barcelona saya menghabiskan banyak waktu hanya berharap dia akan mengambil posisi sejauh mungkin dari saya,” ujar Scholes.
“Sulit dipahami adalah kata yang langsung terlintas di benak saya ketika saya memikirkan gaya permainan Messi. Anda pikir Anda mengawasinya dan kemudian - berkedip - dia telah pergi, hanya untuk muncul kembali di tempat lain di luar angkasa, dengan bola. Ketika Anda mencoba menghadapinya dan melakukan tekel, Anda tahu apa yang akan dilakukannya dengan bola. Masalahnya adalah tetap bersamanya. "
Dalam pertandingan tersebut, Messi menyelesaikan 16 dribel yang luar biasa, lebih banyak dari pemain lain dalam satu pertandingan Liga Champions sejak awal musim 2005/06.
Old Trafford, 2008. Semifinales de Champions. Primer duelo de la era Cristiano-Messi. Sin premio para el Barça, el mejor futbolista de todos los tiempos dejó una carta de presentación memorable de lo que iba a ser toda su carrera.
Comenzaba así un reinado imparable ? pic.twitter.com/kcfYzMMxd3
— Iniestazo (@Don_Iniestazo) March 12, 2020
Scholes, yang absen di final Liga Champions 1999 karena skorsing, mengangkat Piala Eropa beberapa minggu kemudian setelah membantu United mengalahkan Chelsea di Moskow. Sementara itu Messi pada akhirnya membalas dendam pada Setan Merah dengan mencetak gol di final Liga Champions 2009 dan 2011.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini