Libero.id - Para penggemar sepak bola hampir berbuih-buih telah berbicara sambil menentang, bahwa tidak akan ada Liga Super Eropa yang mengancam integritas permainan yang indah ini.
Dan itu bukan pertama kalinya muncul gagasan mengubah sepakbola. Inilah tujuh momen yang diantaranya berupa aturan yang mengubah lanskap sepakbola (mungkin) selamanya.
1. Pemain dengan Kontrak Mingguan Pertama
Baru-baru ini, Kevin De Bruyne menandatangani kesepakatan senilai lebih dari 300.000 pounds seminggu, dan itu dia negosiasikan sendiri. Tanpa perantara. Tanpa agent.
Mari kita kembali ke tahun 1884, dimana Preston North End diyakini sebagai klub pertama yang membayar pemain mereka.
Ide itu awalnya tak disetujui tapi setahun kemudian, FA melegalkan perekrutan pemain sepak bola profesional, namun ada batasan tertentu.
Pemain hanya bisa dibayar oleh klub tempat mereka bermain jika mereka lahir atau telah hidup selama dua tahun dalam radius enam mil dari stadion tim.
Pada waktu itu yang memegang gaji paling besar ialah James Forrest dan Joseph Lofthouse yang berpenghasilan 1 pounds per minggu.
2. Masuknya Hak Siar
Dahulu sepak bola adalah tontonan di lapangan. Tak ada cara lain untuk menikmatinya. Sampai teknologi berkembang dan televisi bisa membuat orang-orang dari penjuru manapun menyaksikan sepak bola.
Dan untuk mengakali hal itu, banyak pihak yang jeli dan mengambil ide bisnis baru.
Pada tahun 1992, kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris berubah drastis dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak luar.
Diantaranya dengan menjalin kesepakatan hak siar televisi dengan Sky Sports dan
BT Group. Sky Sports mendapat lebih banyak pelanggan siaran dan klub-klub menghasilkan lebih banyak uang dan kualitas sepak bola yang bisa dibilang meningkat dengan masuknya pemain asing yang dibeli dan digaji gaji besar.
3. Format Kompetisi di Eropa
Pembaca yang lebih muda mungkin tidak tahu sepak bola megah sebelum Liga Champions atau Liga Europa. Dahulu Piala Eropa hanya eksklusif untuk juara liga di seluruh Eropa dan Piala Winners yang merupakan pemenang piala domestik dan Piala UEFA, yang terdiri dari tim-tim yang hampir menang di liga masing-masing.
Liga Champions diciptakan oleh UEFA pada musim 1992-93. Ini dimulai dengan babak penyisihan dua bagan, pertama, dan kedua, sampai dua babak grup dengan delapan tim tersisa akan memutuskan siapa yang akan bertemu di final. Format itu telah berubah selama bertahun-tahun terakhir.
Dan Piala Winners dihapuskan pada tahun 1999, dan pemenang piala domestik bisa masuk ke dalam Piala UEFA. Pada tahun 2009, Piala UEFA berganti nama menjadi Liga Europa UEFA dengan penyisihan grup yang diperluas dan perubahan dalam kriteria kualifikasi yang memungkinkan pemenang piala masuk. Lalu dari musim 2014-15, tim-tim yang finis ketiga di fase grup Liga Champions diizinkan untuk masuk ke Liga Europa.
4. Back Pass
Pada tahun 1992, aturan back-pass diubah untuk mencegah pemborosan waktu dan permainan yang terlalu defensif. Dalam aturan back pass yang baru penjaga gawang tidak boleh menangkap bola dengan tangan yang datang dari umpan menggunakan kaki dari rekan satu timnya. Penjaga gawang pun dilarang memegang bola lebih dari 6 detik.
5. Stadion dengan kursi
Dari awal musim 1994-95, stadion dengan semua tempat duduk diwajibkan di Liga Premier, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan stadion setelah bencana Hillsborough.
Ya, dahulu para penggemar menyaksikan sepak bola sambil berdiri, sehingga itu tidak baik untuk stadion dan keselamatan mereka sendiri dan struktur stadion jadi diubah dan pihak terkait menggantinya dengan tribun khusus yang bisa dipakai untuk duduk.
6. Aturan Bosman/ Transfer Gratis
Semuanya dimulai pada tahun 1990 ketika pesepakbola Belgia Jean-Marc Bosman menginginkan transfer dari RS Liege ke Dunkerque, ketika kontraknya habis.
Tapi Liege tidak mau melepaskannya dan menarik gelandang itu dengan cara memangkas 70 persen dari gajinya. Bosman membawa kasusnya ke Pengadilan Eropa.
Pada tahun 1995, ia memenangkan kasusnya dan semua pemain UE (asosiasi sepak bola Belgia) lainnya diberi hak untuk transfer gratis saat kontrak mereka berakhir. Dan itu masih berlaku hingga kini. Bahkan di semua asosiasi sepak bola dunia
7. VAR
Video Assistant Referee (VAR) dimaksudkan untuk meninjau keputusan yang dibuat oleh wasit dengan cara kerja menggunakan rekaman video dan headset. FIFA secara resmi memperkenalkan VAR di Piala Dunia 2018, dengan gagasan itu akan meminimalkan kesalahan manusia yang menyebabkan pengaruh besar pada hasil pertandingan.
Namun VAR tak lepas dari kritik, termasuk datangnya dari para pesepakbola itu sendiri. Pemain Liverpool Jordan Henderson dan bintang Man City Kevin De Bruyne terang-terangan mengatakan VAR merugikan permainan. Terlepas dari protes publik, menurut eksekutif Liga Premier Richard Masters VAR akan tetap dipertahankan.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini