Libero.id - Pendudukan Israel di tanah Palestina merupakan masalah lama yang belum juga selesai. Dan belum lama ini kembali bergaung. Lebih keras lagi. Banyak yang bersimpati terhadap Palestina baik itu secara personal ataupun antar negara. Ekspresinya pun beragam. Mulai dari cuitan di sosial media, unjuk rasa langsung, memboikot produk Israel, atau ikut menyumbang dana kepada Palestina.
Tak terkecuali para pesepakbola. Di antaranya ada duo pemain Leicester City, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana yang membentangkan bendera Palestina usai klub mereka meraih gelar Piala FA.
Kemenangan 1-0 Leicester atas Chelsea di Wembley, membawa kegembiraan tersendiri bagi dua pemain tersebut. Dan mereka tak mau menutupi kegembiraan dengan sepenuhnya kegembiraan. Mereka ingin membagikannya pada Palestina.
Sebuah simbol dan pesan pada dunia. Bahwa banyak yang menaruh hatinya untuk Palestina. Sebuah bentuk penghormatan.
Tapi aksi terpuji itu dicoret oleh pemain lain yang tak tahu diri. Striker PSV Eindhoven, Eran Zahavi yang tak lain merupakan pemain timnas Israel membagikan gambar duo pemain Leicester City di IG story-nya dengan bendera Israel yang dipasang di atas bendera Palestina, lalu terpacak gambar sebagai keterangan, "Terima kasih atas dukungan Anda".
Zahavi menghapus postingan tersebut dari akun Instagram-nya, namun sebelumnya sempat terlihat oleh beberapa orang di media sosial. Ini tentu mencedrai hati banyak pihak. Lain halnya dengan Hamza Choudhury dan Wesley Fofana, seorang Zahavi tak mendapat pembelaan.
Pemain Arsenal berkebangsaan Mesir Mohamed Elnenye seolah membuat balasan dengan membuat tweet, "Hati dan jiwa saya dan dukungan saya untuk Anda Palestina"
Balik ke Zahavi. Ia merupakan pemain yang berusia 33 tahun dan memiliki 25 gol dalam 66 caps untuk timnas Israel, ia memulai kariernya dari akademi Hapoel di Tel Aviv. Zahavi pernah bermain di Serie A dan di Liga Super Chinse, sebelum akhirnya bergabung dengan PSV pada awal musim lalu.
Diluar postingan kontroversialnya, Zahavi mengalami minggu yang sangat traumatis, karena keluarganya dirampok dengan todongan senjata di rumah mereka di Amsterdam pada Minggu lalu.
Pada saat kejadian, Zahavi sedang berlatih dengan PSV, dan dua pria bersenjata masuk ke rumahnya dan mengancam istri dan ketiga anaknya. Sementara harta benda dicuri, untungnya keluarga Zahavi tidak mengalami cedera fisik.
Klub tempatnya bernaung ikut bersedih atas kejadian buruk yang menimpa keluarga Zahavi. Atas hal itu Zahavi mengucapkan terima kasih atas dukungan klub Belanda itu dan memposting sebuah unggahan dengan 332.000 pengikutnya di Instagram.
"Terima kasih semuanya atas dukungannya selama minggu ini," tulis Zahavi, "dan terima kasih banyak untuk istri saya. Terima kasih PSV untuk setiap detail kecil selama momen sulit ini #lovealwayswins".
Tapi di kolom komentar Zahavi, dibanjiri dukungan untuk Palestina.
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini