Libero.id - Sepakbola merupakan olahraga yang terkait erat dengan kerjasama tim. Tidak mengherankan jika rekan setim dapat menjadi sahabat baik saat bertugas di lapangan ataupun di luar lapangan. Namun faktanya terdapat rekan setim yang justru ternyata saling membenci.
Perseteruan dalam sepakbola sudah biasa terjadi, sebut saja ketika salah satu tim bertindak tidak sportif, tentu saja tim yang menjadi lawannya akan memprotes tindakan tersebut. Tidak jarang perseteruan tersebut berlanjut hingga pada level saling membenci.
Namun hal tersebut sangat terlihat wajar karena terjadi dengan tim lawan, lalu bagaimana jika kebencian tersebut justru terjadi dengan rekan setimnya sendiri. Seharusnya mereka bekerjasama, namun karena masalah tertentu rekan setim tersebut justru saling membenci. Berikut adalah 5 rekan satu tim yang saling membenci.
5. John Fashanu - Lawrie Sanchez (Wimbledon)
Wimbledon mengalahkan Liverpool di final Piala FA 1987/88, dengan kemenangan itu dianggap sebagai salah satu sukses terbesar dalam sejarah Piala FA.
Gol sundulan dari gelandang Lawrie Sanchez memastikan kemenangan untuk Wimbledon, tetapi semuanya tidak berjalan baik bahkan berlanjut hingga di luar lapangan. Sanchez dan striker John Fashanu justru terus berseteru dan sering mengkritik satu sama lain, bahkan mereka sering bertengkar di tempat latihan.
Sanchez mengatakan kepada Fashanu:
"Sejak saat pertama, dia tahu siapa saya dan saya tahu siapa dia."
Fashanu bahkan lebih blak-blakan dalam penilaiannya. Ketika ditanya apa yang dia sesali, Fashanu berkata:"Tidak menyerang Lawrie Sanchez lebih awal."
4. Andy Cole - Teddy Sheringham (Manchester United / Inggris)
Dua striker hebat Inggris yang bertugas untuk membela klub yang sama ternyata saling tidak akur selama masa kariernya di klub, mereka terus saling berseteru dan hubungannya tidak pernah harmonis.
Andy Cole dan Teddy Sheringham adalah bagian dari tim Manchester United yang memenangkan treble pada tahun 1999. Meskipun bermain bersama untuk klub dan negara, Sheringham dan Cole memiliki hubungan yang tidak harmonis satu sama lain. Alasan perseteruan ini adalah bahwa Sheringham telah mengabaikan Cole ketika Cole melakukan debutnya di Inggris.
Cole, dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, mengakui:
"Kami tidak pernah berbicara. Kecuali jika itu akan menjadi pertengkaran lain di antara kami, tidak, tidak pernah berbicara. Kami tidak bertukar sepatah kata pun saat kami berada di sana. Saya sangat mudah berubah terhadapnya. Saya hanya tidak memilikinya."
3. Jamie Carragher - El Hadji Diouf (Liverpool)
El Hadji Diouf selalu menjadi sosok kontroversial dalam sepak bola, ia kerap melontarkan komentar pedas tentang Steven Gerrard dan Jamie Carragher.
Kedua legenda Liverpool tersebut ternyata diketahui memikiki hubungan yang dingin dengan Diouf. Pemain asal Senegal, yang bergabung dengan Liverpool dari Lens pada tahun 2002 tersebut, adalah striker dengan performa yang sangat tidak konsisten. Carragher bahkan menyatakan bahwa dia adalah pemain terburuk yang pernah bermain di Liverpool.
"Yang terburuk adalah El Hadji Diouf. Sebenarnya, saya sangat menikmati bermain melawan dia karena Anda bisa menendangnya saat itu, tidak bisa menendang pemain Anda sendiri."
Tapi Diouf tidak tutup mulut. Inilah yang dia katakan tentang Carragher dan Liverpool:
"Dia adalah seorang pemain dengan kaki kanan dengan dua kaki kiri. Jika dia bukan seorang Scouser, anak dari Liverpool, dia tidak akan pernah memiliki karier seperti dia. Saya dapat mengatakan hari ini bahwa jersey yang paling saya sesali adalah Liverpool."
2. Jens Lehmann - Manuel Almunia (Arsenal)
Jens Lehmann terkenal karena kemampuannya yang lincah dan juga dikenal sebagai pemain yang tergabung dalam anggota tim "The Invincibles" yang terkenal di Arsenal.
Kedatangan kiper Spanyol Manuel Almunia dari Celta Vigo pada 2004 ternyata menjadi masalah. Penampilan yang tidak konsisten dari Lehmann membuat Almunia mengambil alih sebagai penjaga gawang no 1 Arsenal untuk beberapa waktu, sebuah perubahan yang tidak diterima dengan baik oleh pemain Jerman tersebut.
Almunia menyatakan bahwa Lehmann tidak senang ketika Wenger memutuskan untuk mencobanya di depan gawang. Situasi ini menyebabkan beberapa momen canggung di antara kedua penjaga gawang tersebut.
"Dia penjaga gawang tim nasional, nama besar, dan saya penjaga gawang kecil dari Spanyol yang datang dan menyulitkan dia - dia berpikir, 'Apa-apaan ini? Ini tidak mungkin?' Jadi ya, kami mengalami saat-saat sulit."
1. Zlatan Ibrahimovic - Rafael van der Vaart (Ajax)
Zlatan Ibrahimovic adalah pemain bintang yang tidak pernah lepas dari kontroversi, sebuah fakta yang sangat mengejutkan ketika mengetahui bahwa selama masa awal karier bermainnya dia dikabarkan terus berseteru dengan rekan setimnya di Ajax, Rafael van der Vaart.
Selama pertandingan Swedia-Belanda, Ibrahimovic akhirnya melukai van der Vaart. Pelatih asal Belanda itu menuding striker itu sengaja melukai dirinya, dan tuduhan itu tidak diterima dengan baik oleh Ibrahimovic.
"Aku tidak melukaimu dengan sengaja, dan kamu tahu itu. Dan jika kamu menuduhku lagi, aku akan mematahkan kedua kakimu dan saat itu akan sengaja."
Ibrahimovic dijual ke Juventus beberapa minggu kemudian, sementara van der Vaart meninggalkan Ajax pada tahun berikutnya.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini