Rentetan Statistik Penting di Balik Kesuksesan Juara Atletico Madrid

"Simeone membawa Suarez dkk memiliki rata-rata penguasaan bola mencapai 52,02%. Ada tiga pemain yang jadi kunci."

Analisis | 25 May 2021, 02:46
Rentetan Statistik Penting di Balik Kesuksesan Juara Atletico Madrid

Libero.id - Atletico Madrid adalah juara La Liga musim ini, atau ke-11 sepanjang sejarah klub. Itu merupakan prestasi yang hanya diungguli oleh Real Madrid dan Barcelona di kompetisi Negeri Matador.

Bagaimana cara mereka mencapainya, berikut ulasan mengenai keberhasilan tim berjuluk Los Colchoneros tersebut.

Atletico kembali menjadi juara Spanyol setelah menahan rival berat mereka, Madrid dan Barcelona, pada laga terakhir untuk memenangkan mahkota La Liga kedua mereka dalam delapan musim terakhir.

Tim asuhan Diego Simeone itu mengalahkan Real Valladolid 2-1 pada Sabtu (22/5/2021) waktu setempat. Kemenangan itu membuat Luis Suarez dkk unggul dua poin di atas Madrid, satu-satunya tim yang bisa mengejar Atletico menuju garis finish setelah Barca tumbang.

Dominasi Atletico sudah berlangsung sejak kemenangan 4-0 atas Cadiz pada 7 November 2020. Meski ada ketidakkonsistenan selama dua bulan terakhir, mereka tetap di puncak sejak itu.

Dengan bantuan Opta, kami melihat angka-angka di balik kemenangan terbaru Los Colchoneros.

 

 
Atletico Mematahkan Kubu Madrid-Barcelona

Los Colchoneros sekarang telah dinobatkan sebagai juara Spanyol sebanyak 11 kali - tiga di antaranya dalam 43 tahun terakhir. Torehan itu membawa mereka menjadi pengoleksi gelar terbanyak ketiga di belakang Madrid (34 gelar) dan Barcelona (26). Sementara Athletic Bilbao berada di urutan berikutnya dengan delapan gelar, kemudian disusul Valencia dengan enam trofi.

Atletico memang tercatat sebagai satu-satunya tim selain Madrid atau Barcelona yang finis di puncak kasta tertinggi Spanyol dalam 16 tahun terakhir. Mereka melakukannya musim ini dan 2013/2014.

Mereka kini mengklaim gelar setidaknya satu mahkota dalam delapan tahun terakhir. Hanya, pada 1920-an dan 1980-an mereka gagal melakukannya.

 

 
Pemenang Gelar yang Pantas

Atletico telah menghabiskan 30 pekan pertandingan di puncak klasemen, meski hanya merangkai kemenangan beruntun dalam beberapa kesempatan sejak akhir Januari.

Mereka menang 26, imbang delapan, dan kalah empat dari 38 pertandingan musim ini. Torehan itu membuat mereka mengumpulkan 86 poin. Sementara kemenangan terpanjang mereka adalah delapan kali yang dirangkai antara 19 Desember 2020 dan 31 Januari 2021.

Sementara momen krusial mendapatkan trofi hingga pekan terakhir menjadi kisah ke-10 yang harus dilakoni Atletico. Paling krusial dari semuanya adalah 2014, di mana mereka harus menahan imbang Barcelona untuk memastikan gelar juara.

Musim itu, secara kebetulan, tim asuhan Simeone menghabiskan 11 hari pertandingan sendirian di puncak klasemen.

 

 
Perubahan Wajah Atletico

Aspek lain yang menarik dari kesuksesan gelar Atletico musim ini adalah penguasaan bola lebih dari 50%. Simeone membawa Suarez dkk memiliki rata-rata penguasaan bola mencapai 52,02% di La Liga musim ini.

Jumlah persentase itu lebih unggul ketimbang 48,75% saat mereka terakhir kali berada di puncak klasemen (2014). Capaian itu juga mengungguli penguasaan bola musim lalu, yakni 47,86%.

Peningkatan penguasaan bola juga mengarah pada keseimbangan yang lebih baik, di mana Atletico mencetak 67 gol musim ini. Torehan itu merupakan gol ketiga terbanyak yang mereka kumpulkan dalam sembilan musim kepemimpinan Simeone, atau sama dengan musim 2014/2015. Tapi, masih di bawah musim 2013/2014 (77 gol) dan 2016/2017 (70 gol).

Sedangkan sektor kebobolan musim ini mencapai 25 gol. Bukan capaian bagus, karena Atletico pernah melakukan hal lebih baik lagi pada musim 2015/2016. Pada musim tersebut, mereka hanya kebobolan 18 gol. Walau begitu, Simeone cukup puas dengan hasil akhirnya.


Oblak, Suarez, dan Llorente jadi Kunci Sukses

Seperti yang telah berulang kali ditunjukkan Simeone, ini merupakan upaya kolektif dari Atletico. Namun, tidak ada keraguan bahwa kemenangan gelar terbaru ini tidak akan mungkin terjadi jika bukan karena individu tertentu - tidak lebih dari Luis Suarez yang bergabung dari Barcelona pada awal musim dengan biaya yang murah.

Pemain internasional Uruguay itu mencetak gol kemenangan untuk Atletico dalam dua pertandingan terakhir mereka musim ini. Suarez turut andil mempersembahkan 21 gol secara total - lebih banyak dari pemain lain di divisi ini.

Akan tetapi, torehan golnya masih kalah dari Radamel Falcao (24 gol) pada 2011/2012 dan Antoine Griezmann (22 gol) pada 2014/2015 sebagai pencetak gol terbanyak di musim pertama mereka di klub pada abad ke-21.

Di sisi lain, penjaga gawang Jan Oblak melakukan 103 penyelamatan dari 125 tembakan yang dihadapi di La Liga musim ini - tingkat penyelamatan 80%, atau persentase terbaik dari kiper manapun di lima liga top Eropa di antara mereka yang telah bermain setidaknya tiga kali.

Sementara Marcos Llorente adalah pemain lain yang pantas mendapatkan pengakuan khusus, apalagi setelah dirinya memainkan peran langsung dalam 23 gol La Liga - 12 gol dan 11 assist - sebuah penghitungan yang hanya diungguli oleh Bruno Fernandes (30) dari Manchester United di antara gelandang di liga top Eropa.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network