5 Pemain yang Pindah Klub untuk Raih Gelar Juara Liga

"Pengalaman Luis Suarez mirip dengan David Villa. Tapi ada kisah lima pemain lain yang sama."

Feature | 27 May 2021, 18:53
5 Pemain yang Pindah Klub untuk Raih Gelar Juara Liga

Libero.id - Barcelona tidak bisa mempertahankan Luis Suarez lebih lama di Camp Nou. Tim raksasa Catalunya itu mempersilahkan striker asal Uruguay tersebut pergi, walau Suarez akhirnya membawa Atletico Madrid meraih gelar juara La Liga musim ini.

Kepergian Suarez ke Estadio Wanda Metropolitano, kandang Atletico, memang tak dapat ditolak. Apalagi, mereka berupaya menyingkirkan mantan penyerang Liverpool itu dengan beragam alasan, salah satunya penyegaran skuad El Barca karena usia Suarez. Hingga akhirnya Suarez resmi bergabung ke tim Ibu Kota Spanyol musim panas ini.

Beberapa komentar kemudian muncul dengan membandingkan kepindahan Suarez dengan yang dilakukan David Villa pada 2013. Mantan striker timnas Spanyol itu meninggalkan Kota Catalunya untuk bergabung dengan Atletico, kemudian memenangkan gelar bersama Los Colchoneros.

Meski Suarez tidak cukup melakukannya, pemain timnas Uruguay itu mencetak 21 gol sepanjang musim ini, termasuk gol kemenangan Atletico atas Real Valladolid. Gol itu ternyata merupakan gol yang membawa Los Colchoneros meraih gelar La Liga pertama mereka sejak 2013/2014.

Villa dan Suarez bukan satu-satunya pemain yang berpindah haluan antar rival. Bernd Schuster, Andrea Pirlo, dan Gonzalo Higuain melakukan hal serupa, dan kami punya daftar lima pemain lain yang melakukan hal yang sama.

 
Johan Cruyff

Bisa dimaklumi jika banyak orang lupa bahwa Johan Cruyff pernah bermain bersama Feyenoord Rotterdam, meski legenda asal Belanda itu sangat identik dengan Ajax Amsterdam dan Barcelona. Dia menghabiskan musim 1983/1984 di sana.

Di akhir musim sebelumnya, Ajax memutuskan tidak memperpanjang kontraknya. Kesal, Cruyff akhirnya bergabung dengan rival, Feyenoord, dan memenangkan Eredivisie pertama mereka dalam satu dekade. Cruyff juga membawa Feyenoord meraih Piala KNVB.

 
Rio Ferdinand

Libero.id

Kredit: instagram.com/rioferdy5

Kembali ke awal abad ini, Rio Ferdinand adalah salah satu properti terpanas di sepakbola Inggris. Dia telah melangkah ke level lain setelah bergabung dengan Leeds United dari West Ham United pada 2000.

Pada 2002, Manchester United datang dan menjadikan bek tengah itu pemain Inggris termahal dalam sejarah. Setelah memenangkan Piala Intertoto bersama West Ham dan tidak mendapatkan apapun di Leeds, Ferdinand kemudian memenangkan enam trofi Liga Premier, dua Piala Liga, empat Community Shields, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Antarklub bersama Setan Merah.


Luis Figo

Mungkin kasus paling terkenal dari seorang pemain yang melewati batas persaingan, Luis Figo bergabung dengan Real Madrid dari Barcelona dalam sebuah langkah kontroversial pada 2000.

Bersama Los Blancos, pemain Portugal itu menyamai dua gelar La Liga yang dimenangkannya bersama tim Catalunya. Figo juga dua kali mengangkat Piala Supercopa de Espana, Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, dan Liga Champions.

 
Zlatan Ibrahimovic

Libero.id

Kredit: instagram.com/iamzlatanibrahimovic

Penyerang asal Swedia ini telah berada di sekitar blok lebih dari sekali, khususnya di Italia. Ibra telah bermain bersama tiga klub paling sukses di Serie A, tetapi kepindahannya dari Juventus ke Inter Milan pada 2006 paling fenomenal. Kasus itu sama halnya saat ketika dirinya membela AC Milan, tepatnya dua tahun setelah dirinya meninggalkan Inter kemudian hijrah ke Barcelona.

Ibra memenangkan Serie A sebanyak tiga kali bersama Inter, dan dua Supercoppa Italiana. Sementara bersama Milan, dia memiliki satu gelar Serie A dan satu Supercoppa Italiana.


Mario Gotze

Kebiasaan Bayern Muenchen membajak pemain dari Borussia Dortmund telah menjadi tren selama dekade terakhir, dan Mario Gotze adalah salah satu dari kasus itu ketika dia pindah pada 2013.

Peraih Piala Dunia 2014 itu memenangkan tiga gelar Bundesliga, dua DFB Pokal, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub bersama Bayern. Capaian itu dia jalani setelah meraih dua gelar Bundesliga, DFB Pokal (dua gelar), dan sekali Piala Super dengan Dortmund.

Namun, dia kembali melakukan hal ajaib ketika kembali datang membela Die Borussen pada 2016. Dia mempersembahkan DFB Pokal (2016/2017) dan Piala Super Jerman (2019).

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network