Libero.id - Apakah adil untuk menyalahkan David de Gea atas kekalahan Manchester United dalam babak adu penalti di Liga Europa saat melawan Villarreal? Seperti yang kita tahu, penjaga gawang asal Spanyol itu gagal menyelamatkan salah satu dari 11 penalti Villarreal - termasuk dari sesama kiper Geronimo Rulli.
Dan lebih perih lagi, de Gea kemudian melewatkan tendangan penalti yang ia ambil sendiri, akibatnya hal itu memberi tim Unai Emery kemenangan, sebuah tofi.
Kegagalan de Gea itu membuat para fans terjebak dalam pikiran, dan berandai-andai; haruskah Ole Gunnar Solskjaer menggantikan De Gea dengan Dean Henderson di babak perpanjangan waktu sebelum adu penalti?
Anda bisa mengambil kesimpulan sendiri. Tetapi yang jelas, De Gea kini tercatat telah gagal menyelamatkan salah satu dari 36 penalti yang dia hadapi sebelumnya.
Sementara itu, Henderson telah menyelamatkan delapan dari 19 penalti yang pernah dihadapinya selama kariernya sementara ini.
Setelah pertandingan itu usai, legenda United Paul Scholes berkata: "Saya harus mengatakan, David - kami berbicara tentang rekornya sebelumnya - dia tidak terlihat seperti menyelamatkan penalti."
Tapi kegagalan De Gea bukan karena kurangnya statistik dan kejelian. Itu karena catatannya tentang penalti Villarreal ditemukan oleh jurnalis Angelo Mangiante usai pertandingan.
Dalam catatan itu, de Gea membuat daftar pemain, kaki mana yang biasa mereka gunakan dan informasi mengenai arah tendangan penalti yang mereka sukai.
Tinggal sekarang pertanyaannya ; apa yang dilakukan De Gea dengan informasi itu?
Here are the details of De Gea written for the penalties. They weren't enough. @SkySport #MUFC @GianluBagnu #UELfinal pic.twitter.com/VSQonEukNj
— Angelo Mangiante (@angelomangiante) May 26, 2021
Nah, salah seorang penggemar telah menjawab semua misteri pertanyaan itu.
Dia mengungkapkan bahwa hanya tiga dari 10 pemain yang terdaftar melakukan apa yang dimiliki De Gea dalam catatannya.
Sementara itu, De Gea mengikuti catatannya tujuh kali dari 10 yang telah dibuat. Untuk lima penalti pertama, kiper tersebut tidak berhasil. Namun, dengan penalti keenam, ia mengabaikan informasi tentang Moi Gomez yang biasa mengambil penalti di tengah. Jika dia tetap setia pada penelitian itu, dia akan menggagalkan penalti Gomez, yang benar-benar menempatkan bola di tengah.
Apakah itu sebuah kesialan?
Ada dua penalti dimana De Gea dan pemain yang bersangkutan melakukan apa yang diharapkan alias sesuai dengan informasi, tapi de Gea gagal menyelamatkan penalti yang berasal dari kaki Paco Alcacer dan Gerard Moreno.
Seorang penggemar kemudian menambahkan "Pesan moral dari cerita ini: jangan kehilangan kepercayaan pada pedoman meskipun awalnya tidak berfungsi untuk sementara waktu."
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini