Libero.id - Tim terbaik dari lima liga top Eropa berdasarkan statistik telah terungkap. Tim itu terbentuk  setelah Premier League, La Liga, Ligue 1, Serie A, dan Bundesliga telah berakhir pada akhir pekan.

Musim domestik akan berakhir pada Minggu (30/5/2021). Berakhirnya kompetisi dibumbui drama taruhan tingkat tinggi di seluruh Eropa, dari Liverpool dan Juventus finis di empat besar hingga Lille OSC berhasil menaklukkan Paris Saint-Germain untuk meraih gelar Ligue 1.

Di Liga Premier, Manchester City terlalu jauh meninggalkan pesaingnya, termasuk mengalahkan rival Manchester United dengan keunggulan 12 poin. The Citizens bahkan unggul 17 angka atas juara bertahan Liverpool.

Karena itu, menurut WhoScored, tidak mengherankan jika tim asuhan Pep Guardiola adalah satu dari dua tim di Eropa yang mengirim lebih dari satu pemain di starting XI lima liga terbaik Eropa.

Kevin de Bruyne dan Joao Cancelo adalah dua pemain yang mewakili juara Inggris. Sementara Bayern Muenchen mengutus Joshua Kimmich dan Robert Lewandowski.

Penggemar Arsenal akan benci melihat mantan kiper mereka, Emiliano Martinez, masuk dalam susunan starting XI. Kiper yang kini membela Aston Villa itu terpilih sebagai kiper terbaik.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memutuskan memilih Bernd Leno dan membiarkan Martinez pindah. Walau The Villans finis di belakang Arsenal, tapi Martinez memiliki musim lebih baik secara individu.

Sedangkan pekerjaan Cancelo di tim Guardiola lebih dari sekadar gelandang tengah, meski posisinya adalah bek kanan. Pemain asal Portugal itu turut memberikan dorongan kepada The Citizens merengkuh gelar juara, kendati sempat terseok-seok di posisi 14 pada awal musim.

Di posisi bertahan lainnya, Mats Hummels berhasil masuk ke tim terbaik setelah Borussia Dortmund membutuhkan dorongan terlambat untuk finis di empat besar Bundesliga musim ini. Dia bergabung dengan sesama bek tengah Bundesliga milik RB Leipzig, Willi Orban.

Theo Hernandez melengkapi empat bek setelah musim yang mengesankan bersama AC Milan. Pria asal Prancis itu membuat I Rossoneri finis di empat besar Serie A.

Tentu ada beberapa seleksi kreatif yang terjadi dengan Gerard Moreno dan Kylian Mbappe dipilih sebagai sayap dalam formasi 4-4-2, walau keduanya memiliki karakter sebagai pemain menyerang.

Moreno telah mencetak 23 gol. Capaian itu membuatnya menjadi pencetak gol tersubur kedua di La Liga di belakang Lionel Messi. Sedangkan Mbappe meraih 27 gol bersama PSG. Sebagian besar gol itu tercipta ketika striker timnas Prancis itu bermain sentral di lini depan.

Kimmich dan De Bruyne ditempatkan di lini tengah. Keduanya memiliki kualitas sama bagusnya dan tim mana pun kemungkinan besar akan memilih menggunakan keduanya untuk memenangkan gelar liga musim ini.

Tidak mengherankan jika Messi dan Lewandowski berada di depan. Bintang Barcelona itu mencetak 30 gol di liga dalam kampanye ini, meski Barcelona finis ketiga di La Liga musim ini.

Sementara Lewandowski memecahkan rekor hampir 50 tahun di Bundesliga. Penyerang asal Polandia itu mencetak 41 gol dan memperbaiki rekor Gerd Muller pada 1972.