Libero.id - Setiap musim selalu saja ada pemain muda yang mencuri perhatian para penggemar sepakbola melalui penampilan yang bagus di kompetisi. Mereka adalah anak-anak berusia di bawah 20 tahun yang sanggup bermain reguler layaknya pesepakbola yang sudah berpengalaman.

Seperti musim-musim sebelumnya, 2020/2021 juga ditandai dengan penampilan sejumlah pemain muda berbakat. Mereka menunjukkan kematangan yang membuat banyak pendukung sangat puas.

Penampilan sejumlah pemain muda berbakat di beberapa liga papan atas Benua Biru ada yang berujung panggilan memperkuat tim nasional masing-masing di Euro 2020. Jika tidak ada cedera atau gangguan berarti lainnya, pemain-pemain ini bisa disaksikan aksinya pada pertandingan antarnegara mulai bulan depan.

Berikut ini peringkat 10 pemain muda yang memiliki menit bermain terbanyak di kompetisi domestik 2020/2021:
 

10. Adil Aouchiche (Saint-Etienne) - 1.742 menit

Lulusan akademi Paris Saint-Germain, Adil Aouchiche, menolak tawaran kontrak baru di Parc des Princes dan pergi dengan status bebas transfer pada akhir musim 2019/2020. Meski  dikaitkan dengan Borussia Dortmund, Bayern Muenchen, Barcelona, dan Arsenal, dia bergabung dengan Saint-Etienne untuk mencari tim reguler.

Setelah bermain di 34 dari 38 pertandingan Ligue 1 2020/2021, sang gelandang merasa keputusannya untuk meninggalkan PSG telah dibenarkan. Diprediksi, musim depan Aouchiche akan semakin bersinar. 

9. Mason Greenwood (Manchester United) - 1.826 menit

Setelah Manchester United mencoba dan gagal merekrut Jadon Sancho pada 2020, Mason Greenwood tetap menjadi pemain kunci di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Pemain berusia 19 tahun itu memulai 21 pertandingan Liga Premier 2020/2021 dan membuat 10 penampilan lagi dari bangku cadangan, mencetak tujuh gol.

Dia juga membuat penampilan seniornya yang ke-100 pada Mei 2021. Dia menjadi pemain Inggris termuda dan pemain termuda ketiga yang mencapai seabad pertandingan untuk Setan Merah.

8. Adrien Truffert (Rennes) - 1.957 menit

Adrien Truffert menikmati debutnya di kompetisi papan atas bersama Rennes, datang dari bangku cadangan untuk mencetak gol, dan membantu melawan Monaco pada September 2020.

Bek kiri berusia 19 tahun ini telah memperkuat timnas Prancis U-21 dan terlihat memiliki prospek yang menjanjikan untuk tahun-tahun mendatang.

7. Giovani Reyna (Borussia Dortmund) - 1.984 menit

Pada tahap kariernya sekarang, Giovani Reyna terlihat sangat mampu melampaui pencapaian ayahnya sebagai pesepakbola berbakat. Lahir di Sunderland, putra mantan kapten Amerika Serikat (AS), Claudio Reyna, itu bersinar sebagai bagian dari tim Dortmund yang menarik.

Dia menjadi orang Amerika pertama yang mencatatkan hattrick assist di liga utama Eropa sejak 2008 dan mencetak tujuh gol di sepak bola Jerman, termasuk ripsnorter absolut melawan Eintracht Frankfurt.

6. Nathanael Mbuku (Reims) - 2.230 menit

Sudah diketahui umum bahwa sepak bola Prancis menghasilkan pesepakbola berbakat dan Nathanael Mbuku salah satu telah menarik perhatian banyak pengamat.

Setelah menjadi bintang di Piala Dunia U-17 2019, penyerang muda ini telah mengambil langkah maju yang signifikan musim ini. Mbuku mencetak gol senior pertamanya dengan upaya akrobatik saat menang 4-0 atas Montpellier dan telah membuat 11 penampilan liga untuk tim papan tengah.

5. Florian Wirtz (Bayer Leverkusen) - 2.230 menit

Setelah Kai Havertz bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2020, Florian Wirtz melangkah dan membantu mengisi kekosongan. Dia sudah membuat sejarah dengan menjadi pencetak gol termuda Bundesliga dalam usia 17 tahun 34 hari pada 2019/2020.

Wirtz terus membuat kesan positif, mencetak gol kemenangan melawan Borussia Dortmund pada Januari, dan menjadi pemain pertama yang mencapai lima gol Bundesliga sebelum berusia 18 tahun.

4. Jeremy Doku (Rennes) - 2,318 menit

Ada banyak pembicaraan tentang Belgia yang perlu memenangkan Euro 2020 pada musim panas ini sebelum generasi emas mereka menjadi terlalu tua. Teori ini mengasumsikan bahwa gelombang bakat Belgia berikutnya tidak akan mungkin bisa menyamai Kevin de Bruyne, Eden Hazard, dan kawan-kawan.

Tapi, keberadaan Doku bisa membantahnya. Pemain sayap berusia 18 tahun ini telah menarik perhatian Liverpool di antara klub elite Eropa lainnya dengan penampilannya untuk Rennes musim ini. Doku membuat 35 penampilan, termasuk enam di Liga Champions dan mencetak gol pertamanya untuk Belgia dalam musim yang luar biasa.

3. Eduardo Camavinga (Rennes) - 2.413 menit

Pemain Rennes ketiga yang masuk dalam daftar ini adalah Eduardo Camavinga. Dia dianggap sebagai salah satu prospek muda paling cemerlang di sepakbola internasional. Dia melakukan debut senior pada usia 16 tahun pada 2019 dan semakin kuat selama dua tahun terakhir. Dia  membuat 35 penampilan pada Ligue 1 2020/2021.

Sang gelandang hanya memiliki sisa satu tahun dalam kontraknya saat ini. Tapi, dia telah dikaitkan dengan klub-klub besar Eropa seperti PSG, Bayern Muenchen, dan Real Madrid.

2. Pedri (Barcelona) - 2.430 menit

Pedri memulai karier di Las Palmas sebelum menyelesaikan kepindahan 5 juta euro ke Barcelona pada 2020. Dia dengan cepat membuktikan dirinya sebagai pemain kunci untuk tim Ronald Koeman. Dia bermain di semua kecuali satu dari 38 pertandingan La Liga 2020/2021.

Pemain berusia 18 tahun itu membuat penampilan ke-50 untuk klub di semua kompetisi pada Mei 2021. Pedri menjadi pemain termuda kedua yang mencapai pencapaian tersebut setelah Bojan Krkic. Musim panas nanti, dia akan bergabung dengan Spanyol di Euro 2020.

1. Bukayo Saka (Arsenal) - 2.562 menit

Meski baru berusia 19 tahun, Bukayo Saka sudah menjadi salah satu pemain Arsenal yang paling penting dan berpengaruh. Pemain sayap serbaguna ini adalah salah satu nama depan di lembar kerja Mikel Arteta dan menjadi starter dalam 30 pertandingan Liga Premier 2020/2021, lebih banyak dari pemain lain di lapangan.

Dia juga masuk dalam skuad sementara Inggris yang terdiri dari 33 orang asuhan Gareth Southgate untuk Euro 2020. "Ada risikonya. Menurut saya jadwal yang mereka lalui dalam dua tahun terakhir ini gila-gilaan. Dia telah menangani situasi itu dengan sangat, sangat baik," ujar Arteta.

"Saya kenal Gareth dan dia sangat brilian dalam mengelola mereka juga, dan saya berbicara dengannya tentang hal itu. Kami hanya berharap mereka melakukan hal yang benar. Tapi, dia (Saka) sangat bertekad untuk pergi dan membantu negaranya. Dia perlu menikmatinya karena dia berhak untuk berada di sana," tambah Arteta.