Kisah "Raja Kartu" Fernando Rapallini, Wasit Asing Pertama di Kompetisi Eropa

"Dia wasit asal Argentina tetapi dipercaya memimpin laga Euro 2020. Apa istimewanya."

Biografi | 01 June 2021, 16:09
Kisah "Raja Kartu" Fernando Rapallini, Wasit Asing Pertama di Kompetisi Eropa

Libero.id - Akan ada pemandangan tak biasa terkait wasit di Euro 2020. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, UEFA akan memberi kesempatan pengadil lapangan asal Amerika Selatan (CONMEBOL) untuk memimpin pertandingan Piala Eropa. Dia adalah Fernando Rapallini dari Argentina.

Pada 12 Februari 2020 UEFA dan CONMEBOL menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan kolaborasi dan kerjasama di berbagai bidang. Salah satunya kemungkinan tim ofisial pertandingan dari Amerika Selatan ditunjuk untuk babak penyisihan grup turnamen UEFA.

Salah satu bentuk konkret adalah penerapan program pertukaran wasit. Ofisial pertandingan dari kedua organisasi akan ditunjuk untuk mengawasi pertandingan internasional di benua masing-masing dengan tujuan untuk memberikan pengalaman lebih lanjut bagi wasit.

Program pertukaran ini memungkinkan wasit UEFA memimpin fase grup Copa America 2021 dan tim ofisial pertandingan CONMEBOL ditunjuk untuk fase grup Euro 2020. Selain itu, juga akan ada pertukaran serupa antara Liga Champions dengan Copa Libertadores dan Liga Eropa dengan Copa Sudamericana.

Untuk Euro 2020, UEFA dipastikan mempekerjakan Fernando Rapallini. Belum jelas untuk pertandingan yang mana. Tapi, wasit asal Argentina itu akan dibantu Juan Pablo Belatti dan Diego Bonfa. Sementara untuk Copa America 2021, wasit asal Spanyol, Jesus Gil Manzano, diberi kehormatan.

Bagi pemain-pemain Eropa, Rapallini adalah sosok asing, meski memiliki lisensi FIFA sejak 2014. Itu wajar karena pengadil kelahiran La Plata, 28 April 1978, tersebut lebih banyak menghabiskan waktu di kompetisi Argentina dan Amerika Selatan.

Rapallini mulai memimpin Primera Division Argentina pada 2011. Pertandingan pertamanya sebagai wasit adalah pada 19 Juni 2011 antara Godoy Cruz melawan All Boys. Pertandingan berlangsung lancar dan tanpa hambatan dengan Godoy Cruz memetik kemenangan 1-0 di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza.

Hanya butuh 3 tahun, kualitas Rapallini diakui dunia. Pada 2014, dia masuk dalam daftar wasit FIFA setelah dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan regulasi yang ada. Dia memimpin pertandingan internasional senior pertamanya pada 5 Juni 2015 antara Chile dengan El Salvador pada uji coba internasional.

Sosoknya yang tenang, tapi tegas, membuat banyak pemain segan. Rapallini dikenal sebagai wasit yang enggan melayani protes pemain atau ofisial terlalu lama. Jika dianggap tidak sesuai regulasi, dia tidak akan sungkan mengeluarkan kartu.

Statistik menunjukkan, Rapallini rata-rata mengeluarkan 6,81 kuning per pertandingan dalam 16 pertandingan selama Primera Division Argentina musim lalu. Jika ditotal, Rapallini memimpin 184 pertandingan Primera Division dengan 954 kartu kuning, 23 dobel kartu kuning, dan 48 kartu merah.

Dia juga menunjukkan 44 kartu kuning, 2 dobel kartu kuning, dan 9 kartu merah hanya dalam tujuh pertandingan Copa Libertadores musim lalu. Jika ditotal, sejak 2015, Rapallini memimpin 24 laga Copa Libertadores dengan 124 kartu kuning, 3 dobel kartu kuning, dan 10 kartu merah!

Rapallini telah memimpin banyak final di Argentina, termasuk Supercopa Argentina 2013, Copa Argentina 2017, Supercopa Argentina 2018, dan Trofeo de Campeones de la Superliga Argentina 2019. Dari semua pertandingan itu, tidak ada yang berakhir dengan kontroversi atau kepemimpinannya diragukan.

Akibat performa yang bagus di Argentina, Rapallini dipilih CONMEBOL sebagai ofisial keempat untuk leg kedua Recopa Sudamericana 2015 antara sesama klub Argentina, San Lorenzo dengan River Plate. Lalu, memimpin leg kedua Recopa Sudamericana 2020 antara klub Brasil, Flamengo, dan klub Ekuador, Independiente del Valle.

Dia juga bekerja sebagai salah satu operator VAR untuk final Copa Libertadores 2020 antara sesama klub Brasil, Palmeiras dan Santos. Dia membantu rekan senegaranya, Patricio Hernan Loustau.

Rapallini terpilih sebagai ofisial pertandingan untuk Copa America U-17 2015 di Paraguay, Copa America U-17 2017 di Chile, dan Copa America U-20 2019 di Chile. Lalu, dia terpilih sebagai wasit Piala Dunia U-20 2019 di Polandia dan Copa America 2019 di Brasil.

"UEFA dan CONMEBOL memiliki sejarah dan tradisi yang panjang bersama, terutama melalui kompetisi epik dan mendebarkan seperti Artemio Franchi Trophy dan European/South American Cup," ujar Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, di situs resmi UEFA.

"Kesepakatan hari ini menandai langkah pertama dalam memungkinkan UEFA dan CONMEBOL untuk bekerja sama secara erat sehingga kami dapat berbagi keahlian dan pengetahuan untuk pengembangan permainan di kedua benua," tambah pria asal Slovenia tersebut.

Dengan wasit yang dikenal sebagai "raja kartu" di kompetisi Amerika Selatan, para pemain Euro 2020 harus waspada dengan Rapallini. "Bersama-sama kita bisa melakukan banyak hal untuk perkembangan sepak bola dan saya sangat menantikan kolaborasi yang ditingkatkan ini. Ini baru permulaan," ungkap Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network