Giacomo Raspadori, Satu-satunya Pemain Tanpa Caps Senior Italia di Euro 2020

"Di Serie A, namanya populer setelah dua golnya mengalahkan AC Milan. Pemain termuda skuad Azzurri."

Biografi | 03 June 2021, 03:25
Giacomo Raspadori, Satu-satunya Pemain Tanpa Caps Senior Italia di Euro 2020

Libero.id - Dari 26 anggota skuad final Italia di Euro 2020, ada satu nama yang mengejutkan. Kelahiran 18 Februari 2000, Giacomo Raspadori menjadi satu-satunya anggota Gli Azzurri yang tidak memiliki caps senior. Penyerang Sassuolo itu juga menjadi pemain termuda Italia.

Roberto Mancini sudah mengumumkan daftar final pemain Gli Azzurri untuk turnamen bulan ini. Seperti biasa, selalu saja ada kontroversi yang mengiringi pemanggilan pemain nasional.

Untuk edisi kali ini, keberadaan Raspadori menjadi pertanyaan banyak suporter. Pasalnya, pemuda berusia 21 tahun itu akan bersaing dengan striker yang lebih berpengalaman seperti Andrea Belotti (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli), Domenico Berardi (Sassuolo), Federico Chiesa (Juventus), Ciro Immobile (Lazio), hingga Federico Bernardeschi (Juventus).

Nama-nama itu akan berkoleborasi dengan Gianluigi Donnarumma (AC Milan), Alex Meret (Napoli), dan Salvatore Sirigu (Torino) sebagai penjaga gawang.

Lalu, Francesco Acerbi (Lazio), Alessandro Bastoni (Inter), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Giovanni Di Lorenzo (Napoli), Emerson Palmieri (Chelsea), Alessandro Florenzi (Paris Saint-Germain), Leonardo Spinazzola (AS Roma), dan Rafael Toloi (Atalanta) di sektor pertahanan.

Untuk gelandang, terdapat Nicolo Barella (Inter Milan), Bryan Cristante (AS Roma), Frello Jorge Luiz alias Jorginho (Chelsea), Manuel Locatelli (Sassuolo), Lorenzo Pellegrini (AS Roma), Stefano Sensi (Inter Milan), dan Marco Verratti (Paris Saint-Germain).

"Ini adalah perasaan yang luar biasa, bahkan sulit untuk memahami apa yang terjadi. Saya bangga dengan ini. Saya tidak berbicara dengan Mancini. Tapi, saya ingin berterima kasih padanya," kata Raspadori kepada Corriere dello Sport.

Jadi, siapa Raspadori ini? Lahir di Bentivoglio, Raspadori adalah produk Akademi Sassuolo. Dia bergabung dengan mereka pada 2009, setelah satu tahun dengan klub lokal di kampung halamannya, Progreso.

Sebenarnya, Sassuolo hanya ingin mengontrak kakaknya, Enrico Raspadori. Tapi, setelah melihat kakak-beradik itu menjalani trial beberapa hari, tim pelatih memutuskan memberi kesempatan keduanya.

Raspadori kemudian dibina di Akademi Sassuolo, meski usia keduanya terpaut 3 tahun. Saat itu, Bologna sebenarnya juga sangat menginginkan Raspadori bersaudara. Tapi, orang tua mereka lebih memilih Sassuolo karena tidak ingin kesulitan saat membagi perhatian terhadap perkembangan keduanya.

Namun, sepakbola memang bukan matematika. Meski Enrico sebenarnya lebih diunggulkan untuk menjadi bintang, fakta di lapangan berkata lain. Justru Giacomo yang menjelma menjadi pemain penting Sassuolo sejak berkompetisi di Primavera hingga sekarang di senior. Sebaliknya, sang kakak justru terdampar ke klub Serie D, Mezzolara.

Pada 9 Agustus 2018, Raspadori menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Sassuolo. Kontrak itu berdurasi empat tahun. Kemudian, dia melakukan debut profesional bersama Sassuolo dalam kekalahan 1-3 dari Atalanta Bergamo di Serie A 2018/2019, pada 26 Mei 2019.

Pelan dan pasti, Raspadori terus mencuri perhatian pelatih Sassuolo saat itu, Roberto de Zerbi. Selain memberi kesempatan bermain lebih sering, pelatih yang yang musim depan digantikan Giampolo Pazzini itu juga sempat memberi Raspadori ban kapten.

Momen langka dan bersejarah tersebut terjadi saat Sassuolo melawan AS Roma di Serie A, 3 April 2021. Hasilnya, imbang 2-2 dan Raspadori mencetak gol penyama skor pada menit 85 setelah sempat tertinggal 1-2.

Dia juga mencetak dua gol ke gawang AC Milan di San Siro yang membuat Sassuolo menang 2-1 setelah tertinggal 0-1 lebih dulu.

"Itu keputusan yang sangat mudah. Sebenarnya sudah terpikir oleh saya sejak lama untuk memberinya jabatan ini (kapten). Dia tumbuh di sini dan saya punya fotonya di ponsel saya ketika dia masih di akademi dan menjabat kapten," kata De Zerbi saat itu, dilansir Football Italia.

"Jika anak ini bertahan di sini untuk waktu yang lama, saya yakin dia akan menjadi kapten dan maskot klub kami. Ini hanya menunggu waktu dan kematangannya sebagai pemain. Itu pasti terjadi," tambah De Zerbi.

Untuk mempertahankan Raspadori di Sassuolo bukan pekerjaan mudah. Sejak transfer window musim dingin lalu, rumor menghubungkan dirinya dengan banyak klub papan atas Italia. Inter Milan, Juventus, hingga AC Milan disebut tertarik dengan Raspadori. Begitu pula Paris Saint-Germain dan Manchester City.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network