Resmi! Peraturan Baru Handball Berlaku di Euro 2020

"Satu hal baru juga ditekankan UEFA soal VAR."

Berita | 05 June 2021, 22:08
Resmi! Peraturan Baru Handball Berlaku di Euro 2020

Libero.id - Sepak bola dilengkapi sejumlah aturan, termasuk diantaranya batasan menyentuh pakai tangan. Dan memang begitulah, sepak bola dimainkan pakai kaki, di luar penjaga gawang, hanya beberapa momen yang dibolehkan menggunakan tangan. Selebihnya pemain akan terkena hukuman handball.

Namun berbarengan dengan akan diselenggarakannya Euro 2020, peraturan tentang handball bakal sedikit diubah. UEFA bakal memberlakukan aturan baru dimana jika seorang pemain atau dalam hal ini penyerang atau rekannya yang tidak disengaja menyentuh bola dalam usahanya untuk mencetak gol maka hal tersebut bakal dimaklumi. Artinya gol yang tercipta dalam proses ini dianggap sah.

Sebelum itu, pada bulan Maret yang lalu, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), yang bermarkas di Zurich, Swiss telah mengesahkan aturan baru terkait handball.

Atas dasar itulah, panitia penyelenggara Euro 2020 bakal menerapkan peraturan tersebut. Turnamen paling bergengsi di tingkat Eropa itu bakal dimulai pada 11 Juni ini.

Menanggapi hal itu, wasit berlisensi UEFA Roberto Rosetti menyebut perubahan tersebut akan lebih selaras dengan "semangat sepak bola".

Berkaca pada musim lalu, di Liga Premier, handball yang tidak disengaja oleh rekan setimnya dalam usaha mencetak gol dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

Tepatnya dalam laga Fulham melawan Tottenham, dimana gol pemain Fulham, Josh Maja dianulir setelah rekan setimnya Mario Lemina dianggap melakukan handball.

Balik ke Rosetti, dalam sebuah briefing pada hari Jumat yang lewat, wasit kenamaan itu juga menekankan bahwa harus ada "bukti yang jelas" sebelum video asisten wasit (VAR) melarang gol yang diberikan oleh wasit, dan mengatakan bahwa pemirsa televisi hanya akan melihat garis "final" yang digunakan untuk keputusan offside.

"Sepak bola adalah tentang momen kontroversial dan kami tidak selalu mudah untuk menentukan garis intervensi untuk VAR," kata Rosetti.

"Kami ingin bukti yang jelas untuk membatalkan sebuah gol - itu saja. Untuk keputusan faktual kami ingin intervensi hanya jika itu jelas," tegasnya sekali lagi.

Ofisial pertandingan juga diharapkan mampu mengambil pendekatan "tanpa toleransi" untuk setiap momen berbahaya, dan dalam situasi di mana para pemain mengelilingi ofisial, mereka harus mengharapkan minimal satu kartu kuning akan dikeluarkan.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network