Kisah Hobi Belanja Para Pemain Chelsea: James, Gilmour, Mount, Werner

"LS Personal Shopper tempat favorit pemain Chelsea. Bisa habiskan Rp547 juta sekali belanja."

Feature | 06 June 2021, 02:10
Kisah Hobi Belanja Para Pemain Chelsea: James, Gilmour, Mount, Werner

Libero.id - Hobi belanja identik dengan kaum hawa. Tapi, yang terjadi di Chelsea justru sebaliknya. Sejumlah pemain muda The Blues yang baru saja menjuarai Liga Champions ternyata memiliki kegemaran beredar di pusat perbelanjaan.

Meski tangguh di lapangan, para pemain The Blues seperti Mason Mount, Reece James, Billy Gilmour, hingga Timo Werner ternyata juga sering lepas kendali saat berada di mall. Salah satu tempat favorit para pemain itu saat berbelanja pakaian adalah di toko milik Jack Zambakides, LS Personal Shopper.

Memiliki kedekatan dengan Chelsea karena merupakan penggemar The Blues, LS Personal Shopper sering kedatangan para pemain. Bahkan, setiap datang ke toko pakaian itu, seorang pemain Chelsea bisa menghabiskan hingga 27.000 pounds (Rp547 juta).

Mengapa mereka suka berkunjung ke LS Personal Shopper? Koleksinya beragam. Mulai dari rangkaian desainer Balenciaga, Off White, hingga sepatu sport khusus Nike yang sulit didapat. Dari bisnis ini, LS Personal Shopper bisa menghasilkan keuntungan bersih hingga 5 juta pounds (Rp101 miliar) per tahun.

"Saya mengawalinya sebagai pedagang kaki lima. Menjual beberapa pakaian bisa menghasilkan sedikit uang. Lalu, saya membuat halaman Instagram dan kemudian membuat situs web. Saya ingat saya duduk di kafe dengan teman saya dan pembayaran dilakukan melalui PayPal. Seseorang membeli barang saya seharga 270 pounds (Rp5,4 juta)," kata Zambakides kepada SunSport.

"Itu adalah penjualan pertama saya dan sejak saat itu saya menjadi semakin termotivasi. Saya dibesarkan di Surrey. Di sana, banyak pesepakbola tinggal, dan saya mengenal banyak dari mereka," tambah Zambakides. 

"Untungnya, pada tahun lalu, itu benar-benar meledak. Mason Mount, ketika masih di Derby County, adalah pemain pertama yang membeli barang dari toko saya. Dia telah membantu saya secara besar-besaran mempromosikan kepada teman-teman pemain lainnya. Sejak saat itu bisnis mulai besar berkat kabar dari mulut ke mulut," ungkap Zambakides.

Dengan banyaknya pemain sepakbola ternama yang datang, dengan cepat produk Zambakides dikenal. Saat ini, LS Personal Shopper telah menjelma menjadi kompetitor bisnis fashion yang cukup besar. Mereka sudah setara raksasa toko belanja selevel Bond Street, Selfridges, atau King's Road.

"Banyak pemain datang menemui kami karena kami dapat menawarkan pengalaman belanja pribadi yang nyaman dan tetap eksklusif. Tidak mudah bagi mereka untuk pergi ke Selfridges dan membeli apa yang mereka inginkan. Mereka hanya ingin keluar-masuk. Tapi, di tempat umum seperti itu mereka akan diminta berfoto atau melayani permintaan tanda tangan," kata Zambakides.

"Meski saya yakin mereka akan murah hati kepada penggemar, hak tersebut tidak memberi mereka privasi dan eksklusivitas yang mereka inginkan. Bersama kami, kami tahu apa kebutuhan mereka. Tahu apa yang cocok untuk mereka. Merek apa yang mereka sukai dan gaya yang sesuai," tambah Zambakides.

Zambakides telah membangun banyak kontak untuk pakaian dan pelatih desainer, yang dapat dia andalkan untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggannya. Dia juga bekerja dengan merek dan pengecer dalam menjual kembali mode mereka, seiring meningkatnya keinginan untuk berbelanja dan membeli secara online di Instagram.

Selain itu, yang membedakan LS Personal Shopper adalah kesediaan ruang yang luas karena design tata ruang tokonya yang memungkinkan para pelanggan melihat pakaian dengan berbagai model secara langsung. "Jumlah terbesar yang pernah dihabiskan seorang pesepakbola dengan saya dalam sekali jalan adalah 27.000 pounds," ujar Zambakides.

"Saat itu Natal dan hadiahnya untuk seluruh keluarga. Kami membungkus semuanya dan menyerahkannya untuk mereka. Bukan hal yang aneh bagi pesepakbola untuk membelanjakan uangnya. Bahkan, jika itu lebih dari 10.000 pound bersama kami. Jika anda menganggap hoodie atau sepasang trainer adalah hal yang murah, anda akan menghabiskan setidaknya 1.000 pounds," lanjut Zambakides.

Merek ternama seperti Off White, Palm Angels, Balenciaga, dan Nike Air Jordan yang sangat populer terbukti merupakan produk yang paling laku dibeli bintang-bintang Liga Premier. 

"Ada sepatu langka, Jordan 1 Retro High Travis Scott, yang kami jual yang sangat disukai para pemain. Ada seorang pelanggan kami di AS yang mendapatkan sepatu asli, yang harganya sudah mencapai sekitar 1.500 pounds. Dia menempatkan kulit ular asli di atasnya," beber Zambakides.

Sepatu branded yang diberi nama Jordan 1 Retro High Travis Scott yang dibuat khusus berharga 3.000 pounds menjadi yang paling banyak dicari para pesepakbola masa kini. "Para pemain menghubungi saya ketika seseorang masuk ke ruang ganti dan bertanya apakah mereka mendapatkannya dari kami. Produk itu sangat dicari," ungkap Zambakides. 

"Mereka selalu tertarik untuk mencari tahu apa yang telah dibeli oleh pesepakbola lain. Mereka berteman. Kita bisa memainkan mereka melawan satu sama lain. Jika kita tahu mereka akan berlibur bersama, kita mungkin berkata, 'Sobat, kamu tidak akan percaya apa yang dia beli'. Lalu, dia akan mencarinya," beber Zambakides.

Bagi Zambakides, sebagai penggemar The Blues sejati, dapat menjual pakaian kepada pemain favoritnya adalah mimpi yang menjadi kenyataan. "Saya adalah penggemar Chelsea. Saya sudah memiliki tiket terusan sejak saya berusia 5 atau 6 tahun. Jadi, pada awalnya itu cukup nyata," kata Zambakides.

Ketika Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/2021 dengan mengalahkan Manchester City, Zambakides menjadi sosok yang paling bahagia. Bahkan, dia memerintahkan LS Personal Shopper untuk memberikan diskon khusus kepada pembeli yang bisa membuktikan dirinya fans The Blues. 

(muhammad alkautsar/mon)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Chelsea


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network