Euro 2020 Jadi Ajang Pembuktian Timo Werner Setelah Banjir Kritik di Chelsea

"Jerman hanya memanggil 3 striker di Euro 2020. Ini akan jadi kesempatan emas membuktikan kemampuan terbaiknya."

Feature | 08 June 2021, 03:27
Euro 2020 Jadi Ajang Pembuktian Timo Werner Setelah Banjir Kritik di Chelsea

Libero.id - Meski Chelsea menjuarai Liga Champions, Timo Werner dianggap kurang memberi kontribusi maksimal. Kini, bersama Kai Havertz dan Antonio Ruediger, mantan penyerang RB Leipzig itu jadi andalan Jerman di Euro 2020. 

Werner diboyong The Blues dengan mahar 47,5 juta pounds (Rp958 miliar) pada musim panas tahun lalu dari Leipzig. Tapi, dia hanya mampu mencetak 12 gol dalam 52 pertandingan semua ajang musim 2020/2021. Dia juga gagal mencetak gol di final Liga Champions melawan Manchester City.

Akibat kontribusi yang minim, Werner mendapatkan banyak kritikan dari suporter dan media. Beberapa mantan pemain The Blues juga sempat melancarkan keluhan kepada Werner. Contohnya, Jimmy Floyd Hasselbaink. 

Kritik pernah diluncurkan mantan penyerang Belanda itu saat Werner membuang cukup banyak peluang emas di pertandingan Liga Premier melawan Leicester City di Stamford Bridge, 18 Mei 2021. Di laga yang dimenangkan Chelsea 2-1 itu, Werner sempat terjebak off side hingga handball saat akan mencetak gol.

"Saya suka semangat Timo Werner. Energinya. Dia terus berlari. Tapi, ketika anda menjadi striker di tim besar, anda menunggu saat-saat ini ketika anda bermain di pertandingan besar," ujar Hasselbaink, dilansir The Sun.

"Saat-saat yang menentukan ini adalah ketika anda harus berada di sana dan memasukkan bola ke gawang, dan bagi saya dia belum cukup melakukannya. Yang saya suka adalah dia menempatkan dirinya pada posisi di mana dia mendapat peluang. Sekarang bagian terakhir, dia harus melakukan yang lebih baik. Dia harus lebih tenang dan lebih diperhitungkan," tambah Hasselbaink.  

"Memiliki enam gol tidaklah cukup. Itu bukan pengembalian yang baik, dan dia tahu itu. Apakah dia menyerah? Tidak. Apakah saya suka itu? Ya. Tapi, dalam pertandingan besar, anda akan mendapatkan satu atau dua pertandingan besar. Anda harus berada di sana dan anda harus membuat perbedaan," lanjut Hasselbaink. 

Namun, Hasselbaink masih melihat ada peluang untuk Werner menjadi pemain yang bisa diandalkan Chelsea musim depan. "Hal baiknya adalah dia mendapatkan kesempatan itu untuk dirinya sendiri. Dia selalu ada untuk bola terakhir itu," beber Hasselbaink.

"Akankah dia menjadi pemain yang lebih tenang? Waktu akan berbicara. Apakah saya punya harapan? Ya, karena dia terus mendapatkan peluang itu dan dia keras kepala seperti itu, dan anda harus memilikinya sebagai striker," lanjut mantan pemain Atletico Madrid tersebut.

Pendapat yang tidak berbeda jauh diungkapkan Graeme Souness. Mantan pemain dan pelatih legendaris di kompetisi Inggris itu melihat Werner harus berbenah lebih serius untuk menghadapi musim 2021/2022.

"Jika Chelsea mengalami masa sulit, (Werner) akan menjadi target kritik, di atas pemain lain di Chelsea. Jumlahnya buruk untuk penyerang tengah di klub besar. Tapi, dia selalu terlihat seperti mendapat peluang karena dia cepat, dia elektrik, dan dia akan mengalahkan kebanyakan orang dalam sprint," kata Souness kepada Sky Sports.

"Anda melihatnya setelah itu merayakannya dengan para pendukung dan dia tidak merendahkan semangat, yang merupakan hal yang luar biasa. Dia adalah pencetak gol sebelum dia datang ke Chelsea, dan itu mungkin akan terjadi padanya. Tapi, Jorginho, pemain lini tengah anda, sebagai pencetak gol terbanyak anda dengan tujuh gol, anda tidak bisa sukses jika anda mengandalkan adu penalti di level tertinggi," lanjut Souness.

Mantan pemain Liverpool itu kemudian mengatakan bahwa Roman Abramovich harus mencari pencetak gol yang lebih produktif jika ingin bersaing dengan Man City di Liga Premier musim depan.

"Mereka harus menemukan (pencetak gol). Apakah itu Timo Werner atau Kai Havertz, atau seseorang yang mereka bawa. Mereka harus mendapatkan pencetak gol yang luar biasa, dan saya pikir itu adalah bagian terakhir dari teka-teki bagi mereka," ungkap Souness.

Menanggapi semua kritik, Werner terlihat santai. Saat ini konsentrasinya tercurah penuh ke pertandingan Jerman di Euro 2020. Dia akan menjadi pemain yang sangat diandalkan Joachim Loew.

"Saya pikir babak pertama itu adalah gambaran dari seluruh musim bagi saya. Sampai sekarang saya pikir setiap kali saya dekat, tapi pada akhirnya tidak terlalu dekat. Saya pikir bagi saya memiliki musim paling sial yang pernah saya alami," ucap Werner.

Dengan memainkan formasi satu penyerang tengah, Jerman di Euro 2020 hanya memanggil tiga striker. Selain Werner, dua nama lagi adalah Kevin Volland dari AS Monaco dan Serge Gnabry (Bayern Muenchen). Werner punya caps lebih banyak, meski jumlah gol sama dengan Gnabry. 

(muflih miftahul kamal/mit)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network