Libero.id - Di era modern, jersey sepakbola bukan hanya kain yang membungkus badan pemain. Seragam sudah menjadi identitas, merek dagang, hingga karya seni yang membuat suporter bangga. Karena itu, saat jersey yang dianggap jelek diluncurkan, protes bermunculan. Contohnya Macedonia Utara di Euro 2020.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Macedonia Utara akan ambil bagian pada turnamen besar antarnegara sekelas Euro 2020. Meski ditempatkan sebagai tim non unggulan, Goran Pandev dkk tetap dianilai sebagai tim yang berpotensi mengejutkan.
Di tengah euforia yang melanda seluruh negeri, pendukung Macedonia Utara marah ketika Asosiasi Sepakbola Macedonia Utara (FFM) mengeluarkan seragam untuk kompetisi mulai akhir pekan ini.
Jersey Macedonia Utara dibuat oleh produsen asal Jerman, Jako. Tidak masalah produk apparel apa yang bekerjasama dengan FFM. Yang menjadi persoalan besar adalah warna jersey baru untuk Euro 2020. Warna yang dipilih menimbulkan kehebohan, kemarahan, dan protes dari seluruh warga Macedonia Utara.
Secara tradisional, Macedonia Utara menggunakan merah-kuning. Itu warna bendera negara pecahan Yugoslavia tersebut. Tapi, yang terjadi dengan jersey Euro 2020 adalah merah marum atau merah anggur.
"Itu lebih mirip seperti seragam Portugal dibanding Macedonia Utara," tulis salah satu akun Twitter sepakbola populer di negara tersebut, @MacedonianFooty.
Dengan ramainya perbincangan diantara warga Macedonia Utara terkait seragam timnas yang baru itu, FFM akhirnya melayangkan permintaan maaf melalui situs resminya. Mereka segera melakukan konfirmasi ke UEFA agar Macedonia Utara kembali memakai seragam lama sebagai gantinya.
"Pertama-tama, saya menyampaikan penyesalan yang tulus atas reaksi negatif yang ditimbulkan oleh warna jersey baru. Kami menyadari bahwa jersey timnas adalah kehormatan dan ambisi setiap pemain sepakbola di negara kami," ujar Presiden FFM, Muamed Sejdini, di situs resmi FFM.
"Jersey timnas disiapkan dengan penuh suka cita atas permintaan para pemain. Tim sedang mencari kaus timnas yang baru. Kami ingin memenuhi persyaratan itu. Sayangnya dukungan teknis mengenai warna jersey tidak sesuai dengan persyaratan FFM. Kami bertanggung jawab penuh atas pilihan ini. Tapi, kami juga akan menuntut tanggung jawab dari mitra teknis," tambah Sejdini.
"Sebagai presiden FFM, saya bertanggung jawab atas konsekuensi yang mungkin terjadi dan mengumumkan bahwa di Euro 2020 nanti, kami akan bermain dengan kaus lama," lanjut Sejdini.
Pasukan Igor Angelovski akan memulai Euro 2020 dengan menghadapi Austria pada 13 Juni di Arena Nationala, Bucharest, Rumania. Mereka tergabung di Grup C bersama Ukraina dan Belanda.
Manajer seragam timnas Macedonia Utara, Viktor Velevski, mengatakan bahwa dirinya dan timnya sedang mempersiapkan 250 kaus untuk para pemain yang tampil di Euro 2020. "Semoga seragam tersebut bisa membawa kami lolos sampai ke final," ucap Velevski.
(muflih miftahul kamal/mit)
Opini