Gareth Southgate. Kredit: instagram.com/england
Libero.id - The Three Lions bisa merasa relatif senang dengan undian grup, yang berisi Kroasia, Republik Ceko dan Skotlandia. Kecuali Kroasia, agaknya mudah saja bagi Inggris untuk memastikan kemenangan dari dua negara lain. Dan itulah mengapa, Inggris diprediksi sebagai salah satu favorit pemuncak klasemen grup D.
Tapi itu sepenuhnya bukan kabar baik, bahkan bisa menjadi bencana mutlak bagi tim asuhan Gareth Southgate, karena pertandingan babak 16 besar diperkirakan hampir pasti akan membuat Inggris berhadapan dengan salah satu elit Eropa di babak sistem gugur pertama.
Grup F adalah 'Grup Maut' di Euro 2020 yang berisi juara dunia Prancis, juara Eropa Portugal, Jerman dengan pemain bertabur bintang, dan Hungaria.
Dan titik masalahnya yaitu: juara grup D akan menghadapi runner-up Grup F. Jadi, kecuali Hungaria melakukan beberapa kejutan, itu hampir pasti berarti Inggris menghadapi Prancis, Jerman atau Portugal di babak 16 besar. Bayangkan.
Namun, jika Inggris berada di urutan kedua grup, mereka akan menghadapi runner-up Grup E (Spanyol, Swedia, Polandia, Slovakia). Jika Spanyol memenangkan grup, seperti yang diharapkan kebanyakan orang meskipun mereka berjuang dengan tes positif Covid, itu berarti Inggris akan menghadapi salah satu dari tiga lainnya dalam pertandingan babak 16 besar.
Dan dengan segala hormat kepada Swedia/Polandia/Slovakia, itu jauh lebih menakutkan ketika bertemu Prancis/Jerman/Portugal.
Inggris harus tepat menyiasati situasi itu, mengingat di Piala Dunia terakhir, ketika Inggris menghadapi Belgia di pertandingan terakhir grup kedua belah pihak sudah pasti lolos. Banyak penggemar sepak bola berbisik bahwa benar-benar kalah dan finis kedua di grup, berarti jalan yang lebih mudah di babak sistem gugur.
Inggris kalah dalam pertandingan dan kedua belah pihak berhasil mencapai semi final. Tapi jalur knockout Inggris adalah Kolombia, Swedia dan Kroasia jelas lebih mudah - di atas kertas - jika dibandingkan dari Belgia yang melewati rute Jepang, Brasil dan Perancis.
Dan cerita akhir dari Piala Dunia itu kita sama-sama tahu.
Namun kali ini di Euro 2020, juara Grup D - siapa pun negaranya - hampir pasti akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat daripada tim yang finis kedua.
Jadi pada dasarnya, ini pekerjaan yang sulit untuk seorang Gareth Southgate.
(mochamad rahmatul haq/mit)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini