John Terry
Libero.id - Pada malam yang sangat basah di Moscow dan dengan ban kapten di lengan, John Terry tampaknya akan membawa Chelsea juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tapi, suratan takdir tampaknya berkata lain.
Itu terjadi pada 21 Mei 2008 dan menjadi pertandingan bersejarah bagi Chelsea. Itu untuk pertama kalinya mereka berada di laga puncak kompetisi elite Eropa. Itu menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk menjawab tantangan Roman Abramovich untuk menjuarai Liga Champions.
Setelah 120 menit berlangsung, skors Chelsea melawan Manchester United masih sama kuat 1-1. Pertandingan otomatis harus ditentuka dengan adu penalti dalam cuaca hujan deras, yang membuat lapangan dan bola licin.
Carlos Tevez dan Michael Carrick sama-sama mencetak gol penalti untuk MU dan Chelsea menyamakan kedudukan lewat Michael Ballack serta Juliano Belletti. Sementara itu, Cristiano Ronaldo, setelah semusim mencetak 42 gol, justru gagal. Usahanya dibendung Petr Cech.
Dengan kegagalan CR7, Chelsea ada di atas angin. Kemudian, Frank Lampard, Owen Hargreaves, Ashley Cole, dan Luis Nani berhasil mencetak gol. Dalam situasi skor sementara 4-4, The Blues harus mencetak penalti kelima dan terakhir untuk memenangkan gelar.
Bola menjadi milik Terry. Dengan wajah tegang, dia meletakkan bola di titik 12 pas. Bersiap-siap menembak. Tampaknya Terry sudah memiliki sudut yang akan dituju, yang diyakini bisa menipu Edwin van der Sar. Tapi, Terry justru terpeleset. Tendangannya jauh dari sasaran dan Chelsea gagal menang.
Bek andalan tim nasional Inggris itu memberi kesempatan pada Anderson untuk membuat skor 5-4. Lalu, Salomon Kalou menyamakannya menjadi 5-5. Selanjutnya, Ryan Giggs membuat MU unggul 6-5. Sial, Nicolas Anelka mengikuti jejak Terry. Teandangannya gagal dan Chelsea harus menangis.
Itu cukup untuk menjadikan MU sebagai juara Eropa untuk ketiga kalinya. Van der Sar kebanjiran pujian. Sementara momen Terry tergelincir terus menjadi bulan-bulanan suporter hingga hari ini. Bahkan, hingga Terry beralih profesi menjadi asisten pelatih di Aston Villa.
⏪ 2008 final penalty shoot-out...
? Relive the drama in Moscow as Manchester United won their 3rd European Cup ?@ManUtd | #UCLfinal pic.twitter.com/AfS5D36GGk
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 21, 2021
Dalam wawancara dengan Four Four Two, beberapa tahun kemudian, Van der Sar mengungkapkan bagaimana dirinya memang telah mempersiapkan diri untuk adu penalti. "Saya mempelajari banyak penalti Chelsea di video rekaman sebelum pertandingan," ucap pria Belanda itu.
"Saya menganalisis sekitar 40 tendangan yang diambil Lampard di masa lalu. Saya telah membuat banyak catatan dan memperhatikan bahwa Anelka hampir selalu membawa bola penalti ke kanan arah penjaga gawang," tambah Van der Sar.
Pada akhirnya, Terry bisa mengangkat trofi Liga Champions. Itu terjadi empat tahun kemudian. Saat itu, London Barat tersebut mengalahkan Bayern Murnchen melalui adu penalti. Tapi, Terry tidak bermain setelah menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Ketika perayaan juara, Terry muncul di podium untuk mengangkat piala dengan jersey lengkap layaknya mengikuti pertandingan. Momen itu kembali menjadi bahan ejekan suporter selama bertahun-tahun. Sial!
(gigih imanadi darma/mit)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini