Tanggapan Frank de Boer untuk Semua Orang yang Meremehkannya

"Frank de Boer adalah Belanda sejati."

Feature | 14 June 2021, 03:46
Tanggapan Frank de Boer untuk Semua Orang yang Meremehkannya

Libero.id - Penunjukan Frank de Boer sebagai pelatih Belanda menuai protes sana-sini. Betapa tidak, kapasitas dan pengalamannya di level klub bisa dibilang tak cukup bagus. Bahkan, saat pindah dari Inter Milan ke Crystal Palace, De Boer berakhir dengan menyandang status pelatih Liga Premier tercepat dalam hal dipecat.

"Saya tidak merasakan tekanan," kata De Boer kepada BBC Sport. "Saya sudah terbiasa dan kami tahu bagaimana fans Belanda - jika kami memulai dengan baik, maka tiba-tiba hype datang ke Belanda dan itu fantastis untuk ditonton."

Sejak 2014, baru kali ini Belanda akan kembali ke turnamen besar dan pria berusia 51 tahun itu yang akan memimpin. “Semoga kami bisa melakukan sesuatu yang lebih dan mengangkat trofi (Euro 2020). Itu adalah tujuan kami, tetapi ini adalah langkah yang sangat besar yang harus kami jalani,” ungkapnya.

De Boer boleh saja berkata demikian, tapi hal itu tak menghentikan keraguan para fans. Setelah Ronald Koeman mengundurkan diri, mengapa tidak ada pelatih Belanda lain yang menggantikan, terutama yang memiliki reputasi lebih. Sebutlah Frank Rijkaard atau Pelatih Bayer Leverkusen, Peter Bosz. Mengapa?

“Itu karena keberhasilan yang dia miliki di Ajax dalam membantu para pemain muda untuk tumbuh dan menyadari tanggung jawab mereka,” jelas pakar sepakbola Belanda, James Rowe. "Dia juga sangat dihormati sebagai pemain."

Tak ada salahnya kalimat itu, karena De Boer merupakan mantan bek Ajax dan Barcelona. Dia memiliki  112 caps timnas dan bermain di lima turnamen besar, serta dua kali mencapai semifinal.

Namun, ketika dihadang pertanyaan sekali lagi tentang betapa buruknya saat De Boer menangani Crystal Palace, pembelaan berikutnya datang. "Meminta pemain Palace untuk bermain dalam model Ajax di mana anak-anak belajar sepakbola dari usia enam atau tujuh tahun apa yang diharapkan darinya?"

Beradaptasi dengan Atmosfer Timnas Belanda

Pekerjaan tim nasional menawarkan tantangan yang berbeda untuk De Boer, tetapi paling tidak dia pernah menjadi asisten pelatih ketika Belanda mencapai final Piala Dunia 2010.

"Ini adalah pekerjaan yang sama sekali berbeda. Itu pasti, juga secara mental untuk diri sendiri itu berbeda," ungkapnya.

Tetapi, karena De Boer adalah seorang Belanda sejati. Dia justru senang dengan pekerjaan barunya ini. "Saya harus mengakui ini lebih santai daripada sebagai pelatih klub," timpalnya.

"Lingkungan dan suasana di tim harus bagus, karena Anda tahu semua orang yang berada di skuad ini memiliki kualitas luar biasa. Anda tidak bisa mengajari mereka bermain sepakbola, mereka sudah tahu itu," tandasnya.

Laga Perdana Frank de Boer

Belanda memiliki keuntungan besar karena pertandingan grup melawan Ukraina, Austria, dan Makedonia Utara akan digelar di rumah sendiri. Apalagi, sekitar 16.000 pendukung setia De Oranje diizinkan untuk datang ke Johan Cruyff Arena, Amsterdam.

Pertandingan pembukaan melawan Ukraina yang diasuh Andriy Shevchenko akan mengawali catatan De Boer. Legenda Belanda itu harus mempertimbangkan betul, sebab 11 laga terakhir Ukraina cukup lumayan, dengan lima kemenangan, empat imbang, dan hanya dua kali kalah.

Tentu saja, dalam kapasitasnya sebagai pelatih, De Boer optimistis. “Kami telah membuat beberapa langkah maju yang baik," kata De Boer. “Kami memiliki campuran yang bagus saat ini, antara pemain muda dan berpengalaman."

“Mudah-mudahan kami bisa mendapatkan hasil yang kami inginkan," cetus De Boer. "Belanda tidak terlibat dalam dua turnamen, dan kemudian bermain dua atau tiga kali dengan bagus. Mereka langsung menempatkan kami sebagai favorit lagi."

Tak ada cara lain bagi De Boer selain hanya kemenangan demi kemenangan. Dan, laga pembuka nanti akan menunjukkan kemana angin membawa nasib De Boer.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network