Mengapa Laga Hungaria vs Portugal Dipenuhi Suporter? Ini Alasannya

"Aneh! Semuanya normal saja. Seperti tidak ada Covid-19. Apa yang sebenarnya terjadi? Ini jawabannya."

Berita | 16 June 2021, 07:10
Mengapa Laga Hungaria vs Portugal Dipenuhi Suporter? Ini Alasannya

Libero.id - Banyak orang yang menyaksikan pertandingan perdana Grup F antara Hungaria vs Portugal di Puskas Arena, Budapest, Senin (15/6/2021) malam WIB, terkejut dengan keberadaan ribuan suporter. Tanpa jaga jarak, hanya sedikit yang bermasker, dan 100% kapasitas diizinkan.

Stadion berkapasitas 67.000 tempat duduk ini dipenuhi penonton saat The Magical Magyar kedatangan Cristiano Ronaldo dkk. Ini kontras karena di tempat lain, hanya sedikit orang yang bisa menyaksikan langsung Euro 2020.

Lihat saja saat Inggris kedatangan Kroasia, Minggu (13/6/2021). Hanya ada 18.497 penggemar di tribun Wembley untuk menjadi saksi terciptanya gol Raheem Sterling. Lalu, saat Belgia bertemu Rusia di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, hanya ada 26.264 penonton yang diizinkan dari kapasitas maksimal 67.800 kursi.

Hal yang sama berlaku di kota-kota lain. Di Stadio Olimpico Roma hanya ada 12.916 orang saat Italia menjalani laga pembukaan melawan Turki. Lalu, saat Christian Eriksen pingsan di Parken Stadium, Copenhagen, penonton yang hadir hanya 13.790 orang.


Pemerintahan sayap kanan, PM Victor Orban

Jadi bagaimana Hungaria berani membuka stadion untuk Euro 2020? Jawabannya ada pada Perdana Menteri Viktor Orban. Pemimpin populis sayap kanan dari Partai Fidesz itu layaknya Jair Bolsonaro di Brasil atau Donald Trump di Amerika Serikat yang vokal terhadap Covid-19. Bedanya, Orban bekerja untuk mengatasinya.

Bukan rahasia lagi bahwa Orban telah banyak berinvestasi dalam sepakbola selama satu dekade terakhir. Mengetahui bahwa Euro 2020 akan terlihat bagus di kalangan pemilih potensial serta bertindak sebagai alat untuk memproyeksikan citra negaranya di seluruh Eropa, Orban mengambil kebijakan berani.

Ketika UEFA membutuhkan tempat untuk menjadi tuan rumah empat duel Liga Champions 2020/2021 yang tidak dapat diadakan di negara asal karena pembatasan perjalanan terkait Covid-19, Orban dengan cepat menawarkan diri. Laga Liverpool vs RB Leipzig dan Manchester City vs Borussia Moenchengladbach dimainkan di Puskas Arena.

Tempat yang sama juga secara kontroversial menyambut kembali para penggemar untuk Piala Super Eropa 2020 antara pemenang Liga Champions, Bayern Muenchen, dan juara Liga Eropa, Sevilla.

Ini mirip dengan Bolsonaro di Brasil yang mengizinkan digelarnya Copa America 2021 di negaranya tanpa aksi nyata memerangi pandemi. Sementara Orban sudah berbuat banyak hal untuk membuat negaranya aman sembari tetap vokal terhadap persoalan Covid-19.

"Pemerintah tahu bahwa Euro 2020 akan datang ke sini sekali dan mungkin tidak akan ada di sini selama bertahun-tahun setelahnya. Jadi, ini adalah kesempatan bagi kami untuk menunjukkan dan mengekspresikan diri," ujar salah satu pengurus di Asosiasi Sepakbola Hungaria (MLSZ), dilansir The Athletic.

"Oke, angka Covid-19 lebih baik dari bulan lalu. Tapi, banyak orang tidak mengerti mengapa itu akan penuh. Jawabannya sangat mudah: pemerintah dan PM Hungaria (Orban) mencintai sepakbola, dan mereka tahu betapa pentingnya Euro ini bagi tim nasional dan negara," tambah pengurus itu.

Pemerintah memiliki aturan yang lebih ketat untuk menahan penyebaran Covid-19 di Hungaria. MLSZ menyatakan salah satu yang membuat Hungaria berani membuka diri adalah keberhasilan program vaksinasi Covid-19. "Ini (Euro 2020) pengalaman seumur hidup kepada sebanyak mungkin penggemar Hungaria," ucap MLSZ.


Wajib memiliki kartu vaksinasi Covid-19

Orban saat ini berusia 58 tahun. Dia sedang menjalani masa jabatan keempatnya sebagai PM Hungaria dan ingin mengamankan masa jabatan kelima ketika pemilihan diadakan tahun depan. Sebagai pemimpin, Orban mengadopsi pendekatan nasionalis dan menganggap negara-negara seperti Rusia, Cina, dan Belarus sebagai sekutu dekat.

Dia percaya keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa menunjukkan "kebesaran" bangsa dan menggambarkan Donald Trump sebagai "sangat baik".

Tentang Euro 2020, Orban menguraikan visinya untuk memungkinkan sebanyak mungkin pendukung memiliki kesempatan menghadiri pertandingan di Puskas Arena, yang dibangun pada 2019 dengan biaya sekitar 500 juta pounds (Rp10 triliun).

"Semua yang terdaftar pasti sudah divaksinasi, dan dengan kartu vaksinasinya akan berkesempatan mengikuti kegiatan ini," ujar Orban.

Suporter yang berasal dari Hungaria diharuskan untuk menunjukkan sertifikat (kartu vaksinasi) yang menyatakan bahwa mereka telah divaksinasi sebelum memasuki stadion.

Lalu, untuk masuk ke Puskas Arena akan dilakukan secara bertahap, ketat, dan disiplin. Setiap tiket memiliki slot waktu tertentu, yang mengharuskan pendukung untuk tiba dan memasuki venue dalam periode tersebut. Ini dirancang untuk menghindari pertemuan besar dan membantu menjaga jarak sosial.

Masker wajib sampai penonton duduk dan handsanitizer akan tersedia dalam jumlah besar di seluruh stadion, meski kenyataan di laga Hungaria vs Portugal berbeda 180 derajat.

Jika suporter tamu ingin menghadiri laga di Puskas Arena, tapi tidak ingin menjalani karantina, mereka harus menunjukkan hasil tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum memasuki negara itu. Ini harus disertifikasi dalam Bahasa Hungaria atau Inggris.

Tapi, jika suporter tamu sudah divaksinasi, mereka tidak perlu menunjukkan hasil tes PCR. Mereka cukup memiliki sertifikat "telah divaksin" yang dikeluarkan oleh negara yang memiliki perjanjian timbal balik dengan Hungaria.

Karena itu, selain di Puskas Arena, keramaian Euro 2020 di Hungaria juga digelar di Heroes Square, Budapest. Di sana, mereka mendirikan fanzone, yang normal ada saat ajang-ajang UEFA maupun FIFA seperti final Liga Champions, Euro, atau Piala Dunia. Di sana, para pendukung dapat menonton pertandingan dan menyerap suasana.

Fanzone  buka pukul 11 ​​pagi setiap hari dan tutup satu jam setelah pertandingan terakhir hari itu selesai. Pada hari-hari ketika tidak ada pertandingan, fanzone akan ditutup pada pukul 10 malam. Tempat ini memiliki kapasitas hingga 11.000 orang.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network