Setelah Spanyol, Aksi Alexander Isak Sudah Dinanti di Laga Swedia Berikutnya

"The Next Ibrahimovic benar-benar menunjukkan dirinya layak meneruskan kiprah Zlatan Ibrahimovic."

Berita | 16 June 2021, 09:08
Setelah Spanyol, Aksi Alexander Isak Sudah Dinanti di Laga Swedia Berikutnya

Libero.id - Kendati menguasai penguasaan bola mencapai 85%, Spanyol  hanya bisa bermain imbang tanpa gol dengan Swedia. La Furia Roja justru membiarkan Alexander Isak bersinar. The Next Ibrahimovic benar-benar menunjukkan dirinya layak meneruskan kiprah Zlatan Ibrahimovic.

La Furia Roja mendominasi bola dan wilayah, tapi tidak memiliki ketajaman di sepertiga akhir untuk mengubahnya menjadi gol. Pedri, Ferran Torres, atau Dani Olmo semuanya pemain muda. Tapi malam itu di Sevilla menjadi milik Isak dari Swedia.

Striker yang diminati  Arsenal itu telah menarik minat untuk ditonton sejak praturnamen. Dia benar-benar merepotkan, layaknya Ibrahimovic di era kejayaan. Yang kurang dari Isak di laga itu hanya gol.

Pelatih Swedia, Janne Andersson, menjelaskan kenapa mereka bermain terlalu defensif. Itu memang bagian dari strategi yang sengaja diterapkan The Yellow Vikings.

"Jika anda datang ke sini dan bermain melawan Spanyol dalam suhu 32 derajat dan berpikir anda akan mengalahkan mereka, anda benar-benar naif. Saya sama sekali tidak malu dengan poin ini. Jika kami ingin mengambil poin dari tim seperti ini, kami harus bermain dengan cara ini," ujar Andresson di situs resmi Euro 2020.

Strategi yang diterapkan pelatih membuat Isak dan Marcus Berg agak kepayahan. Keduanya jarang mendapat bola. Bahkan, masing-masing membuat enam dan delapan operan saja.

Untuk menempatkan itu dalam konteks, duo lini tengah Spanyol, Pedri dan Koke, menyelesaikan 200 operan diantara mereka. Sementara pemain sayap PSG, Pablo Sarabia, yang masuk sebagai pemain pengganti, mencatatkan lebih banyak sentuhan daripada keduanya.

Meski seperti itu, Isak sangat penting bagi Swedia. Dengan 14,9% penguasaan bola, Isak menciptakan beberapa peluang terbaik untuk mencetak gol di Estadio La Cartuja. Itu menunjukan naluri mencetak golnya yang bagus.

Riwayatnya membenarkan hal itu. Isak berhasil mencetak 17 gol di La Liga 2020/2021. Dia juga menjadi pemain termuda sejak Ronaldo Luis Nazario de Lima yang mencetak gol dalam tujuh pertandingan berturut-turut di kompetisi elite Spanyol tersebut bersama Real Sociedad.

Pemain berusia 21 tahun itu tidak mengabaikan tanggung jawabnya. Jika ada kesempatan, Isak selalu menekan lini belakang Spanyol. Ketika dia menguasai bola di area berbahaya, Spanyol sulit untuk mengatasinya.

Misalnya, momen sesaat sebelum turun minum. Ketika itu, Isak berhasil menerima bola terebosan. Di depan gawang Spanyol, dia mengecoh Aymeric Laporte. Tapi, tembakannya bisa diredam dan kemudian membentur tiang. Dari situ, Spanyol menyalakan tanda hati-hati pada Isak.

Tapi, momen terbaik Isak datang tepat setelah satu jam laga berjalan. Ketika itu, dia membawa bola ke area penalti Spanyol dan meski dihadang oleh tiga bek sekaligus, Isak tak gentar. Striker itu menunjukkan keberaniannya dengan memanfaatkan gerak kakinya yang cepat. Lewat celah yang sempit, Isak berhasil mengirim umpan ke Berg. Sayang, striker veteran itu tidak dapat mengkonversinya jadi gol.

Keputusan untuk mengganti Isak beberapa menit kemudian mengangkat banyak alis, mengingat dia sejauh itu adalah pemain Swedia yang paling berbahaya. Tapi, nampaknya pelatih punya pikiran lain. Masih banyak laga penting yang akan datang, yang Isak diharapkan bisa berbuat lebih bersinar.

Berkaca dari laga Swedia versus Spanyol itu, tampaknya banyak klub raksasa menyadari potensinya. Pasalnya, Isak merupakan salah satu talenta muda paling menjanjikan di turnamen. Wajar bila Liverpool, Real Madrid, Barcelona, PSG, hingga Arsenal berminat.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network